Pertahankan Su-30MKM (Malaysia) Hingga 2040, Rusia Tawarkan Upgrade Ke Standar “Super Sukhoi”

Sebelum berperang dengan Ukraina, Rusia pada Singapore AirShow 2022 sempat menawarkan paket upgrade 18 unit jet tempur Sukhoi Su-30MKM milik AU Malaysia (TUDM). Paket upgrade tersebut yakni mengarahkan kemampuan dan spesifikasi Su-30MKM menjadi standar Su-30SM2 atau dikenal sebagai “Super Sukhoi.” Tawaran upgrade didasarkan atas usia operasional Su-30MKM yang telah mencapai rata-rata 20 tahun, sementara AU Malaysia punya keinginan untuk terus mengoperasikan Su-30MKM hingga tahun 2040.

Baca juga: Soal Sukhoi Su-30MKM Malaysia yang Loyo, Inilah Tanggapan dari Pihak Rusia

Tidak sekedar program pemeliharaan, perawatan dan penggantian mesin, guna mencapai tahun 2040, maka upgrade mutlak harus dilakukan untuk mempertajam taring varian Su-30 tercanggih di Asia Tenggara tersebut. Sebagai catatan, Malaysia menandatangani kontrak pemebelian Su-30MKM pada tahun 2003 dan batch pertama diterima Malaysia pada tahun 2007.

Mengutip dari ainonline.com (13/2/2022), di tangan United Aircraft Corp (UAC) di Irkutsk, Rusia menawarkan upgrade Su-30MKM ke standar Su-30SM2. Poin utama dari upgrade ke standar Su-30SM2 adalah instalasi mesin Saturn AL-41F1, dimana saat ini Su-30MKM menggunakan mesin AL-31FP. Mesin AL-41F1 diklaim 16 persen lebih kuat ketimbang AL-31FP. Lain dari itu, mesin AL-41F1 memungkinkan pesawat tempur melakukan manuver “swivel nozzle” yang lebih lincah dalam aksi udara dibandingkan menggunakan thrust vectoring.

Nozzle dengan thrust vector control pada Saturn AL-41F1 yang dapat dibelokkan pada sudut besar adalah faktor pemikat Beijing pada mesin ini untuk dipasang pada penempur Chengdu J-20. Nozzle yang dapat dibelokkan memungkinkan manuver yang mengesankan untuk pesawat, dalam pertempuran udara jarak dekat, kemampuan ini bisa menjadi sangat penting.

Sukhoi mengklaim dengan kemampuan mesin baru yang lebih bertenaga, maka akan lebih mudah bagi jet tempur untuk melakukan pertempuran udara, bahkan dimungkinkan pesawat untuk mengelak dari serangan rudal hanud.

Adopsi mesin AL-41F1 dipercaya akan membawa pengaruh besar pada kinerja jet tempur. Sebagai catatan, AL-41F1 adalah jenis mesin yang digunakan pada jet tempur stealth Sukhoi Su-57 Felon. Mesin ini dikabarkan punya tenaga dorong yang lebih besar dengan maximum thrust 17-18 ton, tapi punya konsumsi bahan bakar 30 persen lebih hemat dibandingkan AL-41F-1S yang digunakan pada Sukhoi Su-35.

Dampak dari adopsi mesin AL-41F1, maka ukuran air intake pada Su-30 perlu dimodifikasi karena pesawat membutuhkan tambahan aliran udara 20 persen untuk mengakomodasi peningkatan daya dorong dari mesin barunya.

Ukuran nose radome (hidung) Su-30MKM nantinya juga perlu sedikit diperbesar, ini tak lain agar pas dipasangi radar active electronically scanned array (AESA) N036 Byelka, yaitu jenis radar AESA rancangan Tikhomirov yang saat ini dipasang pada Su-30SM2 dan Su-57. Saat ini, Su-30MKM mengadopsi radar konvensional Bars N011M.

Baca juga: Thales Damocles Targeting Pod – Bikin Sukhoi Su-30MKM Malaysia ‘Setara’ Dassault Rafale

Rusia dikabarkan juga sedang merancang sistem komunikasi dan kendali untuk Su-30SM2, sehingga kelak dapat berkomunikasi dengan drone tempur S-70 Okhotnik-B sekaligus mengendalikannya. Sistem pertukaran data Su-30SM2 juga akan disatukan dengan komunikasi seragam, pertukaran data, navigasi dan sistem identifikasi (OSNOD) seperti yang terdapat pada Sukhoi Su-57. (Bayu Pamungkas)

9 Comments