Peronda Perbatasan Australia, Unit Perdana OPV Arafura Class Resmi Diluncurkan
|
Arafura Class, OPV (Offshore Patrol Vessel) produksi Australia yang pelabelan namanya sempat dikritik netizen Indonesia, hari ini (16/12/2021) resmi diluncurkan dalam sebuah upacara di Osborne Naval Shipyard, Australia Selatan. Unit pertama OPV ini diberi nama HMAS Arafura dengan nomer lambung 203. Total 12 unit Arafura Class yang dipesan AL Australia untuk menggantikan kapal patroli Armidale dan Cape Class.
Baca juga: Arafura Class, Offshore Patrol Vessel Terbaru Penjaga Teritorial Australia
Dikutip dari Navalnews.com, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton saat upacara peluncuran mengatakan Arafura Class adalah sebuah langkah maju dalam melindungi perbatasan dan kepentingan lepas pantai Australia, memberikan peningkatan patroli maritim dan kemampuan respons dan interoperabilitas dengan armada kapal perang Australia.
Total nilai pengadaan untuk 12 unit Arafura Class mencapai Aus$4,7 miliar. Dikerjakan oleh galangan lokal, proyek OPV ini diperkirakan akan mempekerjakan 15.000 orang hingga tahun 2030. Dua unit pertama dari Arafura Class dibangun oleh Luerssen Australia di Osborne Naval Shipyard, Australia Selatan dan sepuluh unit sisanya akan dibuat oleh Luerssen Australia di Henderson Maritime Precinct di Australia Barat.
Arafura Class akan dipersenjatai kanon 40 mm pada haluan dan 2 pucuk SMB (Senapan Mesin Berat ) 12,7 mm dengan teknologi RCWS (Remote Control Weapon System). Arafura Class punya panjang 80 meter, lebar 13 meter dan draught 4 meter. Kapal patroli yang dibangun dari desain PV80 ini ditenagai dua mesin diesel, dimana kekuatan tiap mesin mencapai 8.500kW. Kecepatan maksiumnya 20 knots dan dengan bahan penuh dapat mengarung sejauh 7.400 km.
Sebagai kapal patrol modern yang ditugaskan untuk menjaga wilayah perbatasan, Arafura Class sudah menggunakan Combat Management System 9LV yang dipasok oleh Saab Australia. Salah satu bekal perangkat canggih yang melekat adalah next-generation 2D radar dan beragam electro optical sensors.
Arafura sejak awal sudah dirancang dengan model payload modular, alhasil untuk tugas-tugas tertentu tinggal menyiapkan jenis payload yang diusung, seperti payload untuk peran patroli perbatasan, buru ranjau dan survei hidro-oseanografi, akan berlainan payload-nya. (Gilang Perdana)
Turut ingin memberikan sebuah saran untuk TNI AL,Bakamla,dan Coast Guard. OPV standar yg harus dimiliki oleh TNI AL maupun Bakamla,Coast Guard yaitu dengan spesifikasi standar dengan mengakuisisi OPV AMAZONAS CLASS buatan BAE System,yang dimiliki Brazil. Memiliki kelebihan yang mumpuni. Jarak jelajah 10.000km, kecepatan 40km/jam, daya berlayar selama 30hari sehingga sangat cocok untuk dimiliki oleh TNI AL ataupun Coast Guard, Bakamla dalam patroli maritim rutin. Dan saya memberikan saran untuk meriam utamanya menggunakan RAPIDFIRE 40MM produksi dari Thales Nexter, dengan meriam utama tersebut memiliki kelebihan untuk menembak jatuh drone udara, maupun kapal kecil di permukaan laut ,mampu menembak sejauh 4km serta memiliki 5jenis peluru yg berbeda. Bisa cek di youtube mengenai Rapidfire 40mm Thales Nexter 🙂 Mungkinan untuk kita bisa mendesain seperti AMAZONAS Class dan diberikan rudal anti-kapal maupun torpedo antikapalselam nantinya 🙂 kurang lebih nya bisa diberikan versi sendiri. Namun untuk dimasa mendatang kita melawan swarm drone bukan pesawat tempur 😉
Min, TNI beli BEL Battle Field Surveillance Radar dari India. Bahas dong.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/BEL_Battle_Field_Surveillance_Radar
Oke siap 🙂
Kenapa dinamain Arafura y..itu kan nama wilayah negara lain..bukannya Darwin atau apa yg.mencerminkan negara sendiri..
Tren saat ini memang multimission OPV. yang bisa berfungsi sebagai mine hunter, hidrological & surveillance vessel dan ASW corvette seperti Krabi/River/Amazonas class atau Darussalam/Arafura class
Beberapa negara juga ramai-ramai memulai program tersebut seperti Filipina, Kanada, India dll. Efisiensi menjadi alasan multimission OPV menjadi tren saat ini
Om mimin mohon bahas Ranpur serbu amfiibi ZAHA made in Turki please…
Sudah pernah –> https://www.indomiliter.com/idef-2019-fnss-tampilkan-prototipe-apc-amfibi-zaha-punya-karakter-mirip-lvtp-7-korps-marinir/ videonya –> https://www.youtube.com/watch?v=3ADEwKRdKiw
Betul itu.
Satu tipe OPV untuk berbagai instansi : ALRI, BAKAMLA, KKP, POLAIRUD.
walau mungkin armament beda2, untuk ALRI lebih gede dan lebih banyak serta lebih lengkap sensor dan armamentnya minimal 76 mm main gun. Untuk instansi yang lain bisa meriam 35 mm.
@ade
Nama battle di World War 2
Masih canggih dan handal OPV yg bakal dibangun PT. DRU. Betul begitu min.?