Perkuat Lantamal, KSAL Resmikan Dua Unit KAL 28M Produksi PT Palindo Marine
|
Meski bukan kekuatan utama dalam armada kapal perang, namun keberadaan KAL (Kapal Angkatan Laut) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pengamanan pada Lantamal (Pangkalan Utama Angkatan Laut). Untuk itu modernisasi pada unsur KAL tetap menjadi perhatian. Seperti pada Senin, 5 April 2021, TNI AL kembali meresmikan dua unit KAL terbaru.
Baca juga: KAL 28M Propeller Untuk Lantamal Kini Berlabel “Pulau”
Dikutip dari tnial.mil.id, kedua unit KAL yang diluncurkan dari Halte Slipway PT. Palindo Marine, Batam, adalah KAL Pandang I-1-72 dan KAL Sarudik I-2-18. Peresmian kedua KAL produksi dalam negeri itu dilakukan oleh KSAL Laksamana TNI Yudo Margono. Kedua KAL masuk dalam kelas KAL 28 meter.
Menurut KSAL, dhipnaming dalam pembangunan kapal perang, merupakan bagian dari rangkaian seremonial pembangunan kapal perang, secara lengkap, seremonial pembangunan kapal meliputi first steel cutting, keel laying, shipnaming, launching, delivery and receiving, commissioning dan terakhir adalah pengukuhan. Selain itu, pembangunan kapal merupakan salah satu upaya dalam pembangunan kekuatan TNI AL.
Dua unit KAL 28M ini memiliki spesifikasi panjang 28 meter, lebar 6,2, berat 90 ton dengan jumlah ABK 15 personel. Kapal patroli Lantamal ini dapat berlayar terus menerus selama 3 hari. Untuk urusan persenjataan, kedua KAL tersebut nantinya akan dibekali senjata utama berupa satu pucuk kanon kaliber 20 mm pada haluan dan dua pucuk senapan mesin berat kaliber 12,7 mm pada bagian deck belakang.

Pada KAL 28M terdahulu yang juga dibuat oleh PT Palindo Marine, mengusung kanon Oerlikon 20mm/MK4, lengkap dengan perisai (shield) untuk melindungi gunner. Kanon battle proven buatan Swiss ini mempunyai jarak tembak efektif 1.000 meter dan jarak tembak maksimum 4.000 meter. Kecepatan tembak kanon pengusir perompak ini mencapai 650 proyektil per menit.
Baca juga: Susuri Sungai Kapuas, Presiden Jokowi Gunakan KAL Lemukutan
Sebagai dapur pacu, KAL 28M menggunakan mesin pokok 2x 1.397 kW (MAN 12V D2862 LE476 @2.300 RPM) dan diesel generator 2x 63 kW, 50 Hz, 380 VAC (Perkins PDM 63 @1.500 RPM). Dari performa tersebut, kapal patroli ini memiliki kecepatan maksimal 28 knots dan kecepatan jelajah 18 knots. (Gilang Perdana)
Bismillah dari spek nya … Dua unit KAL 28M ini memiliki spesifikasi panjang 28 meter, lebar 6,2, berat 90 ton dengan jumlah ABK 15 personel. Kapal patroli Lantamal ini dapat berlayar terus menerus selama 3 hari. Untuk urusan persenjataan, kedua KAL tersebut nantinya akan dibekali senjata utama berupa satu pucuk kanon kaliber 20 mm pada haluan dan dua pucuk senapan mesin berat kaliber 12,7 mm pada bagian deck belakang… cocoknya untuk polairud sebanyak 20 unit.cocoknya kapal patroli TNI.AL yaitu yang dilengkapi MBDA MICA,rudal TZIRCON dan sea sparow
Harusnya dipasangin Chironomidae ato startrek
kapal 🚢 kecil seharus nya sudah digital semua,tapi kaduluan kita sama sih upil cara berpikirnya atau malah uangnya,entah lah jelas prinsip kecil harus sesuai dengan keungulan bukan ketingalan.
KCR pertama TNI thn 60an..dg bobot hanya 60an ton tp bisa bawa rudal anti kapal Styx.. Rudal gambot tercanggih saat itu. Jelas lebih imut dari kapal KAL. Yg bobotnya sampai 90 ton. Padahal bobot rudal Styx sendiri lbh dari dua ton. Klo niat dan mau, kapal2 kecil dg panjang 28 meter di ganti pk mesin turbin biar bisa ngebut spt komar class yg bisa lari sampai 44 knot. Kasih rudal RBS-15 yg ngga terlalu berat tp bisa melumpuhkan fregat. Dg ratusan kapal imut dan ngebut serta di persenjatai rudal… Musuh dg armada perusak pun akan mikir dua kali.
Jadi ingat, poros maritim dunia
Kapal kecil mulu, tau lautnya luas banget, bok distandarin 40m aja untuk patroli
Mantap. Bila perlu dilengkapi dengan penyebar ranjau dan sepasang rudal pertahanan udara jarak pendek biar makin gahar.
Ini kapal patroli bukan kapal perang..
Kapal patroli juga salah satu tipe kapal perang, hanya jenisnya patroli disekitar pangkalan. Makanya dikasi kemampuan menebar ranjau laut agar pangkalan aman dari serangan kapal musuh, diberi rudal anti serangan udara agar pangkalan aman dari serangan udara. Lagian kalau ada serangan udara dari musuh, mereka gk kan bedain mana kapal tipe patroli mana fregat, mana korvet yang penting aset militer musuh pasti dilibas tuh.
Ngono loh kalau menurut mbah😂
Bedain dulu status kapal “KRI” sama “KAL”.
Nah ini kapal stutus ny KAL bukan KRI
Kalo kapal yg berstatus KRI baru wajar dipasangin persenjataan berat macam itu.
Tau itu hanya statusnya KAL yang tugas pokoknya patroli disekitar pangkalan bukan di perbatasan. Memangnya salah kalau kapal yang ngeronda di sekitar pangkalan dikasi senjata pertahanan dari serangan udara? Saat perang tiba-tiba muncul serangan lawan, tanpa rudal pertahanan udara kapalnya hanya bisa mlongo menanti nasib. Sepasang rudal pertahanan udara pendek kan bukan senjata berat. Mungkin yang berat diongkos buat beli rudalnya.
Katanya dah tau fungsi kapal KAL..
Tp kot msh ngotot dpasangin rudal & ranjau??
Pelajarin dlu yg bener apa itu fungsi/tugas kapal KRI/KAL serta doktrin ny masing2…
coba adik bantu ya om,mbah sekalian😅
KRI(kapal republik indonesia)
KAL(kapal angkatan laut)
jadi maksudnya kapal satu punya indonesia satunya lagi punya angkatan laut.
mungkin gitu kali yah 😴😪
Wkwk … bener2 om. Doktrin nya yg satu jg Indonesia yg satunya lg pangkalan angkatan laut ya.