‘Perang Drone’ di Depan Mata, Rusia dan Ukraina Berlomba dalam Melatih Ribuan Pilot Drone

Perang Rusia versus Ukraina yang memasuki tahun kedua diperkirakan bakal membawa strategi baru dalam pertempuran, terlebih musim dingin akan berakhir di Eropa, yang bisa jadi mendongkrak penggunaan drone yang sempat menurun saat puncak musim dingin. Selain kedua kubu akan memaksimalkan penggunaan drone secara kuantitas dan kualitas, tapi bisa dilupakan, bahwa Rusia dan Ukraiana akan banyak mengandalkan kemampuan dari pilot drone.

Baca juga: Terkendala Musim Dingin, Diduga Jadi Penyebab Drone Kamikaze Shahed-136 ‘Stop’ Beraksi di Ukraina

Perang drone antara Ukraina dan Rusia di garis depan sudah terjadi di tahun 2022, dan akan meningkat di tahun 2023, ini melibatkan persaingan tidak hanya untuk siapa yang mendapatkan drone paling banyak tetapi juga siapa yang mampu melatih pilot drone berkualitas paling banyak.

Dikutip dari The EurAsian Times, kedua negara menunjukkan bahwa militer mereka berlomba untuk melatih personel militer dan sukarelawan dalam aktivitas drone yang telah muncul sebagai panggilan profesional khusus. Bulan lalu Ukraina telah memperoleh ratusan drone yang tersedia secara komersial dan menggunakannya kembali untuk penggunaan militer, mulai dari mengikatnya dengan bahan peledak sebagai kamikaze drone hingga peran pengawasan taktis dan koreksi tembakan artileri.

Rusia juga telah memperkenalkan jenis sistem drone baru dan meningkatkan pertahanan udaranya serta peperangan elektronik (EW) yang tangguh.

Pelatihan Pilot Drone Ukraina
Ukraina telah melatih lebih dari 7.000 operator drone di lebih dari 20 sekolah. Setiap produsen drone swasta juga memiliki pusat pelatihannya sendiri. Dikabarkan Kementerian Pertahanan Ukraina telah mengumumkan pembentukan perusahaan operator drone yang akan dilengkapi, antara lain, dengan terminal komunikasi satelit Starlink.

“Kami telah mengontrak lebih dari 3.800 sistem drone untuk lebih dari 4,1 miliar hryvnia (lebih dari US$112,1 juta). Tujuan kami adalah melatih 10.000 orang, jadi kami bergerak ke arah ini,” ujar Kementerian Pertahanan Ukraina.

Proyek ‘Army of Drones’ telah diluncurkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Juli tahun lalu. Program penggalangan dana global juga digencarkan untuk mencari kontribusi uang dan menerima drone komersial untuk digunakan dalam perang.

Pemerintah Ukraina baru-baru ini melengkapi tiga kompi pertama dengan drone serang, yang dilatih untuk melakukan tugas pengintaian dan penyerangan, terutama mengoreksi tembakan artileri.

Ukraina telah mengumpulkan lebih dari US$13,6 juta untuk drone maritim, salah satunya berharga sekitar US$273.000. Biaya ini termasuk drone itu sendiri, subsistem video, modul komunikasi, hulu ledak, stasiun kendali, transportasi, sistem penyimpanan, dan pusat data.

Pada bulan Maret, Layanan Komunikasi Khusus Ukraina mengumumkan alokasi lebih dari US$855 juta untuk membeli lebih banyak drone untuk Angkatan Udara Ukraina. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan menyatakan sekitar US$544 juta akan dialokasikan dari anggaran pada 2023 untuk meningkatkan pembelian drone bagi pasukan Ukraina.

Pelatihan Pilot Drone Pro Rusia
Sumber dari Kantor berita TASS yang mengutip pakar militer dari Republik Rakyat Luhansk (LPR) pada pertengahan April lalu, Kolonel Vitaly Kiselyov, mengatakan bahwa lebih dari 70 kompi operator drome telah dilatih untuk garis depan. Setiap kompi akan mencakup 50 hingga 60 personel.

Sebuah fitur di Izvestia secara ekstensif menunjukkan bagaimana Republik Rakyat Donetsk (DPR) telah mengadakan kursus pelatihan piloting drone khusus di Pusat Sistem Tak Berawak Republik yang baru dibuat.

Salah satu penemuan dalam perang adalah penggunaan efektif drone komersial kecil dengan peningkatan terus-menerus dari kemampuan teknis dan taktik. Kursus yang ketat juga mencakup koordinasi medan perang, strategi militer, dan koreksi tembakan artileri.

Baca juga:  Enrol Pilot – Inilah Drone Khusus Kamikaze Pertama Rancangan Indonesia

Operator pertama-tama menghabiskan berjam-jam di simulator komputer yang realistis, kemudian mereka menguasai drone asli di ruang tertutup khusus, di mana tidak terpengaruh oleh angin, dan baru kemudian mereka memulai pelatihan di tempat pelatihan yang sebenarnya. (Bayu Pamungkas)

3 Comments