Perancis Pasok Radar Hanud Thales GM 200 ke Ukraina, Sejenis yang Digunakan Arhanud TNI AD
|Melihat jenis alutsista yang juga digunakan oleh TNI dalam laga perang di Ukraina, menjadi menarik untuk diperhatikan. Setelah debut rantis Bushmaster MRAP 4×4, VAB, BTR-4, BMP-3 sampai meriam hanud S-60, ada lagi satu jenis alutsista radar yang bakal beraksi di Ukraina, dan tentunya selama ini jenis yang sama telah dioperasikan Arhanud TNI AD. Yang dimaksud adalah radar GroundMaster 200 (GM 200) produksi Thales.
Baca juga: Mengenal SHIKRA (GM 200) – Radar Pengendus Sasaran Untuk Rudal Starstreak TNI AD
Melansir dari ukrinform.net, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dan Menteri Pertahanan Perancis Sébastien Lecornu, serta perwakilan Thales Group telah menandatangani nota penyediaan radar GM 200 untuk unit pertahanan udara Ukraina. Menurut Menhan Ukraina yang dalam lawatan ke Paris, menyebut radar GM 200 akan membantu militer Ukraina menemukan drone dan rudal lawan, termasuk rudal balistik.
Dalam sebuah postingan di Facebook, Ia menyebut bahwa dua radar GM 200 akan dikirim ke Ukraina. Menurut Menhan Ukraina, sistem pertahanan udara Crotale yang telah dipasok Perancis lebih dulu, terbukti telah melindungi kota-kota Ukraina dan infrastruktur penting.
Seperti halnya yang dioperasikan Arhanud TNI AD, GM 200 ditumpangi dalam wujud kontainer pada truk berpenggerak 8×8 – High Mobility Cargo Transporter (HMCT). Tentang jarak jangkau deteksi, untuk surveillance mode hingga 250 km dan engagement mode hingga 100 km.
Dalam satu rotasi (40 RPM), radar ini mampu menjangkau sudut elevasi mulai –7 hingga 70 derajat dalam full time 3D coverage. Thales menyebut radar ini punya keunggulan high data renewal rate enabling short reaction time and fast track acquisition dan real digital stacked beam. Ketinggian deteksi pada sasaran bisa mencapai 25.000 meter.
Yang menarik, selain dikenal sebagai GM 200, radar ini juga disebut sebagai SHIKRA. Ada yang menyebut Label SHIKRA berdasarkan nama burung (Shikra) yang banyak terdapat di Singapura. Shikra di Indonesia lebih dikenal sebagai Elang Alap. Namun SHIKRA juga dapat diartikan sebagai System for Hybrid Interceptor Knowledge of Recognised Air (SHIKRA).
Meski tak menjadi pengguna Starstreak, AU Singapura (RSAF) diketahui telah mengoperasikan radar ini sejak tahun 2012 silam. Atas pesanan Singapura, kabarnya Thales telah melakukan modifikasi agar sistem radar ini dapat ideal dioperasikan di iklim tropis.
Hanya dibutuhkan waktu 10 menit untuk menggelar radar GM 200 dengan dukungan 4 personel, sementara awak radar ini adalah 2 personel. Untuk operator radar berada di unit kontainer (truk) yang berbeda, dan disebut sebagai CONTROLView C2.
CONTROLMaster200 sejatinya adalah kombinasi dari peran tactical radar dan air defence coordination. Paket CONTROLMaster200 terdiri dari komponen high performance radar GM 200 yang punya kemampuan 3D dan modul CONTROLView C2 yang ditempatkan pada wujud kontainer di truk.
Radar GM 200 merupakan teknologi terkini multibeam 3D radar, sementara CONTROLView berperan melakukan segala proses identifikasi dan analisa secara real time, memberi informasi akurat tentang posisi target yang dibutuhkan oleh unit peluncur rudal di lapangan.
Pihak Thales menyebut radar ini ideal untuk melakukan counter atas ancaman yang datang dari jet tempur, helikopter, rudal jelajah dan drone (UAV). Menghadapi peperangan elektronik pun, sistem radar ini telah dilengkapi dengan ketahanan maksimal pada ancaman jamming. Tak hanya mampu mendeteksi ancaman dari wahanan udara, radar GM 200 mampu memprediksi titik hadirnya serangan artileri dan mortir, dan memberi alert pada unit komando yang membutuhkan perlindungan.
Baca juga: MAN TGS 8×8 – Platfrom Truk di Radar SHIKRA (GM 200) Arhanud TNI AD
Bila modul kontainer GM 200 dilepas dari truk, maka dapat dengan mudah diangkut ke dalam ruang kargo pesawat sekelas C-130 Hercules. (Gilang Perdana)
.
disini ketika rudal jelajah kedeteksi selanjutnya mau kita eksekusi pakai apa ya, manpads, starstreak, atau twin barell Norinco kah, atau cukup berdoa saja semoga rudalnya mejen alias mesinnya ngadat…