MAN TGS 8×8: Platfrom Truk di Radar SHIKRA Arhanud TNI AD
|Hadirnya sistem hanud ForceSHIELD tak hanya membawa angin segar dalam jagad persenjataan Arhanud TNI AD. Melengkapi rudal SHORAD (Short Range Air Defence) Starstreak HVM (High Velocity Missile), seperti diketahui Indonesia juga ikut mengakuisisi radar pengendus sasaran SHIKRA (System for Hybrid Interceptor Knowledge of Recognised Air) atau dikenal juga dengan sebutan CONTROLMaster 200 buatan Thales, Inggris.
Baca juga: Mengenal SHIKRA – Radar Pengendus Sasaran Untuk Rudal Starstreak TNI AD
Setelah sebelumnya kami telah mengupas tuntas mengenai SHIKRA , satu lagi yang menarik dari sistem ForceSHIELD adalah jenis truk yang digunakan sebagai platform SHIKRA. Merujuk ke informasi dari SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute), dalam daftar belanja alutsista TNI tahun 2014 mencakup lima unit sistem radar CONTROLMaster 200, meski sumber dari pihak Thales saat Indo Defence 2018 menyebut Indonesia mendatangkan 9 unit radar yang menggunakan basis GroundMaster 200 (GM 200) ini.
Jenis truk yang digunakan pada platform SHIKRA adalah MAN TGS 8×8 High Mobility Cargo Transporter (HMCT). Jenis truk ini sama persis yang dengan yang digunakan oleh AU Singapura, yang lebih dulu mengoperasikan SHIKRA untuk mendukung penggunaan rudal hanud Spyder dan Aster 30.
Serupa dengan Iveco Trakker, Scania R620, MAN TGS 8×8 tak spesifik digunakan untuk miliiter, lantaran truk buatan Jerman ini juga laris manis digunakan sebagai truk kargo sampai dump truck bagi operator sipil. Ciri khas dari truk ini yang paling kentara adalah highest ground clearance, yang secara otomatis menjadikan truk ini terlihat tinggi. Dari spesifikasi, MAN TGS 8×8 punya bobot kosong 12 ton dan total berat kotor bisa mencapai 42 ton.
Dikutip dari topspeed.com, truk ini disokong mesin diesel MAN D26 dengan power 353 kW pada RPM 1900. Kecepatan maksimum truk ini adalah 130 km per jam.
Baca juga: MAN KAT1 8×8 LEGUAN MLC70: Bridgelayer Jawara Zeni Korps Marinir TNI AL
Hanya dibutuhkan waktu 10 menit untuk menggelar SHIKRA dengan dukungan 4 personel, sementara awak radar ini adalah 2 personel. Untuk operator radar berada di unit kontainer (truk) yang berbeda, dan disebut sebagai CONTROLView C2. Di Singapura, MAN TGS 8×8 juga digunakan sebagai platform peluncur rudal rudal Spyder dan Aster 30 SAMP/T (sol-air moyenne portée terrestre atau surface to air medium range/land). (Gilang Perdana)
Foto yang terakhir menunjukan adanya genset, yang mana berarti menunjukan keharusan adanya power supply external untuk pengoperasian sistem radar, jadi harus banyak truk yang digunakan untuk pengoperasian, jadi kurang efiesien menurut saya… Mohon pencerahannya dong..
ya jelas pake genset, kan ada system hydrolic nya, power pack nya kan ttp butuh listrik
Pertamax
Apakah ada berita terbaru tentang satelit militer indonesia @admin…bgmn kabar pengadaanny..kl tdk salah pernah d muat d indomiliter jg..