Penampakan Shenyang J-15S, Jet Latih Tempur Tandem Seat yang Beroperasi di Kapal Induk Cina
|Di tengah gonjang-ganjing pecah konflik antara Cina Daratan dan Taiwan, kembali tersiar capture ‘spesies’ langka dari jet tempur yang dioperasikan Angkatan Laut Cina. Yang dimaksud adalah Shenyang J-15S, yakni varian dari penempur Shenyang J-15 Flying Tiger yang khusus beroperasi dari kapal induk. Apa yang unik dari J-15S? Lantaran ini adalah penempur dengan tandem seat (kursi ganda) yang selama ini sosoknya jarang terlihat.
Dikutip dari postingan akun Twitter @RupprechtDeino, untuk pertama kalinya diperlihatkan foto/capture dari J-15S yang berasal dari siaran berita TV. Sejauh ini, capture dari @RupprechtDeino adalah yang paling jelas memperlihatkan badan J-15S. Di kalangan netizen lokal (Cina), keberadaan J-15S menjadi perdebatan, antara dugaaan peran sebagai pesawat latih di kapal induk, pesawat multirole, ataukah hanya sebatas sebagai flying testbed.
Seperti terlihat dalam capture, Shenyang J-15S operasional dengan nomer 46 dan memiliki tanda standar AL Cina, termasuk logo ‘Flying Tiger’ di sirip ekor. Namun, J-15S terlihat tidak dipersenjatai, termasuk tidak ada pylon untuk senjata.
Finally a clearer image of an operational PLAN Naval Aviation J-15S twin-seater with the clearly visible number 46. pic.twitter.com/fxR6thwL4B
— @Rupprecht_A (@RupprechtDeino) August 1, 2022
Sebagai catatan, bila J-15 single seat (kursi tunggal) desainnya mengacu pada Sukhoi Su-33 Flanker D milik AL Rusia, maka berbeda dengan J-15S, jet tempur tandem seat ini tidak mengacu pada desain pesawat dari Rusia atau Soviet. Sebaliknya, J-15S memiliki konfigurasi kursi tandem yang lebih konvensional. Kemungkinan besar, desain fuselage J-15S dikombinasikan dari pesawat latih J-11BS.
Satu hal lagi, J-15S beroperasi di kapal induk dengan teknik STOBAR (Short Take-Off But Arrested Recovery), yang artinya meluncur menggunakan ski-jump di kapal induk Liaoning dan Shandong. Itu juga menegaskan, bahwa J-15S belum dapat dioperasikan di kapal induk terbaru Type 003 Fujian yang mengusung teknik CATOBAR (Catapult Assisted Take-Off But Arrested Recovery).
Dari analisa pada capture, terlihat J-15S mengalami sedikit modifikasi pada kanopi kokpit, yakni dengan transparansi yang diperbesar, memberikan pandangan yang lebih baik untuk awak di kursi belakang.
Prototipe pertama J-15S dilaporkan terbang perdana pada akhir 2012 dan diikuti oleh yang prototipe kedua pada tahun 2014. Kabarnya, kedua prototipe J-15S ditenagai oleh mesin WS-10 buatan Cina, menggantikan mesin turbofan AL-31F buatan Rusia yang sebelumnya digunakan pada J-15 varian single seat.
Selain J-15S, penerbang tempur AL Cina selama ini berlatih menggunakan Guizhou JL-9G Mountain Eagle. Jenis jet latih tempur bermesin tunggal yang mampu melesat dengan kecepatan supersonik, produksi Guizhou Aviation Industry Corporation (GAIC). (Bayu Pamungkas)