Pasukan Rusia Gunakan Wooden Armor untuk Lindungi Rantis di Ukraina
|Meski terkesan kuno, rupanya wooden armor digunakan pula dalam perang modern di Ukraina. Dalam intensitas pertempuran yang tinggi, dimana beragam jenis proyektil datang dari beragam arah, menjadikan rantis maupun ranpur membutuhkan proteksi ekstra. Terkhusus pada kendaraan pengangkut logistik yang minim proteksi, mempercayakan nasib pada perlindungan dari ranpur dan helikopter tidak bisa menjadi jaminan keselamatan.
Baca juga: Wooden Armor – Murah Meriah, Balok Kayu Jadi Pelindung Ekstra Pada Ranpur
Berangkat dari kasus di atas, sejumlah truk militer Rusia diketahui telah memasang wooden armor dan beberapa plat besi bekas untuk melindungi area vital, seperti kabin dan mesin. Seperti terlihat dalam foto, adalah truk Kamaz pengangkut jembatan ponton yang dipasangi balok kayu bertumpuk pada bumpernya. Apakah efektif pemasangan wooden armor dalam perang di Ukraina?
Sejauh ini belum ada laporan lebih lanjut, namun, pastinya wooden armor memang dipersiapkan untuk menahan terjangan proyektil kaliber kecil. Penggunaan wooden armor sebelumnya telah digunakan oleh pasukan TNI, seperti Korps Marinir TNI AL saat Operasi Militer melawan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) juga pernah menempatkaan wooden armor di truk angkut pasukan.
Tentu harapan setiap prajurit yang terjun di medan tempur bisa mendapat perlengkapan proteksi yang memadai. Namun antara harapan dan realitas kadang jauh dari titik temu. Perintah operasi tentu saja aksi yang harus dilaksanakan bagi prajurit, dan bagi personel pengawak ranpur harus pintar-pintar melakukan kreasi, minimal dapat meredam dampak dari terjangan proyektil.
Seperti di Filipina dalam konflik di Marawi tahun 2017, panser V-150 Commando lansiran Cadillac Cage, nampak ditautkan dengan wooden armor, alias kayu sebagai pelindung body. Beberapa pengamat menyebut bila tujuannya untuk meredam terjangan RPG maka tidak akan efektif. Sebagai ilustrasi, RPG-2/RPG-7 dapat melibas lapisan baja setebal 180 mm, sementara ranpur yang diterjunkan di Marawi, seperti V-150/V-300 dan M113 standarnya hanya mampu menahan terjangan proyektil kaliber 7,62 mm.
Baca juga: V-150 Tersengat Ranjau di Marawi, Ingatkan Kejadian Konga XII D di Kamboja
Meski efektivitasnya masih dipertanyakan, pemasangan wooden armor dipercaya dapat meningkatkan spirit awak ranpur dalam menjalani operasi tempur. (Gilang Perdana)
Payah emang strategi dan mental tentara rusia,kalah dengan mental Tentara CHECHNYA ,sayang tentara CHECHNYA jumlahnya sedikit gak nyampe ratusan ribu
ranking 2 diatas kertas doank, tp budget nya kagak gablek. kasihan emang russia.
ibarat maen game strategy, teknologi punya udah upgrade to the top tapi resource gak ada… gak bisa lagi bikin senjata2 canggih krn ga ada duitnya.
gimana masih mau lawan 30 negara?
Belajar dr sini, truk logistik juga perlu ketahanan armor stanag, flat tire mungkin juga v shape hull, kan maen dah
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Selamat untuk militer Philipina, sekarang sudah berada di peringkat yang sama dengan milier Soviet Rusia. Kurrraaa ! Laksanakan ! Bravo !
Yang penting semangat tempur terjaga terus
Rusia sepertinya berhasil dalam operasi militer mereka di mana mereka menguasai daerah2 buffer zone yang juga sebgai penghasil gas dan memiliki jaringan pipa gas menuju erropa, dan Ukraina akhirnya berjanji akan mejadi negara netral dan tidak masuk nato, walaupun harus dibayar dengan kerugian material n personil militer Rusia, ini pelajaran bagi doktrin n stratefo tempur Rusia yang sudah ketinggalan jaman
Haha.. KUNO AMAT.
Masa negara peringkat 2 GLOBAL FIREPOWER ngikutin strategi nya Filipina yg anggaran alutsistanya LOW BUDGET.
Tp keliatan sih Ranpur2 & Tank2 Rusia yg dikerahkan dikonflik ini sangat minim proteksi tambahan.
Berdeda dg Ranpur2 NATO yg selalu dipasangin Full Proteksi, paling minimal dipasang sejenis “teralis besi” disekeliling ranpur buat meredam serangan RPG lawan.
Miris, naas, prihatin, kasihan jadi satu. Salam 2rank world military
Tarik pulang aja pasukan rusia, kasihan 🙏🙏
pake flamethrower tepar tuh, tapi yaa boleh lah buat nahan peluru