Parlemen Denmark Beri ‘Lampu Hijau’, Frigat Iver Huitfeldt Class Siap Bertolak ke Selat Hormuz
|Nama frigat Iver Huitfeldt Class kini sedang menjadi trending, lantaran pemberitaan beberapa waktu lalu, bahwa Kementerian Pertahanan RI, PT PAL dan pihak prinsipal Odense Maritime Technology (OMT), telah menandatangani kontrak pembukaan (preamble contract) untuk pembangunan unit perdana frigat asal Denmark tersebut, dimana total akan ada dua unit Iver Huitfeldt Class yang bakal dibangun oleh PT PAL. Dan masih terkait Iver Huitfeldt Class, ada kabar bahwa frigat berbobot 6.645 ton ini akan dilibatkan dalam misi di wilayah Selat Hormuz.
Dikutip dari navalnews.com (17/6/2020), disebutkan salah satu dari tiga unit Iver Huitfeldt Class milik AL Denmark akan ditugaskan dalam misi di Selat Hormuz. Kabar tersebut telah dipastikan, setelah parlemen Denmark pada 11 Juni 2020 memberi lampu hijau untuk pengiriman frigat Iver Huitfeld ke wilayah yang kerap bergejolak tersebut. Dalam persetujuan parlemen, frigat dengan panjang 138 meter ini juga akan membawa helikopter anti kapal selam jenis MH-60R Seahawk.
Meski telah diputuskan untuk menjalankan operasi patroli tempur, namun Iver Huitfeld AL Denmark baru akan bertolak ke Teluk Persia pada bulan Agustus mendatang, sementara periode operasi frigat tersebut ditakar hingga empat bulan, dan kemudian setelah akan dirotasi. Pengiriman Iver Huitfeld Denmark ke Selat Hormuz adalah dalam rangka mendukung kampanye militer sekutu yang dipimpin Perancis. Misi sekutu yang digelar di Selat Hormuz disebut sebagai Operasi Agenor.
Operasi Agenor adalah jenis operasi pengawasan maritim, yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan Eropa dalam menilai situasi serta memantau aktivitas maritim, dan yang lebih utama lagi untuk menjamin kebebasan navigasi di Teluk Persia dan Selat Hormuz.
Operasi Agenor dikendalikan dari markasnya di pangkalan angkatan laut Perancis di Abu Dhabi, Tactical Force 474 yang menyatukan kekuatan militer Prancis, Belanda, Denmark, Belgia, Yunani, Portugal, Italia, dan Jerman. Operasi multinasional ini telah dilaksanakan atas inisiatif Perancis. Selain frigat Iver Huitfeld, frigat AL Belanda HNLMS De Ruyter juga akan memperkuat Operasi Agenor, dimana HNLMS De Ruyter telah bertolak menuju Timur Tengah pada 10 Juni lalu.
Secara umum, Iver Huitfeldt Class memiliki panjang 138,7 meter, lebar 19,75 meter, dan draft 5,3 m. Frigat ini disokong empat mesin diesel MTU 8000 20V M70 yang masing-masing berkekuatan 8,2 MW, sehinga dapat melaju hingga kecepatan 30 knots atau 56 km per jam. Kapal ini dapat menjelajah hingga 9.000 mil laut atau sekitar 17.000 km pada kecepatan 18 knots atau 33 km per jam.
Baca juga: Selat Hormuz Memanas, AL Inggris Uji Rudal Martlet di Frigat HMS Sutherland
Untuk mendukung misi udara, frigat ini juga dilengkapi dengan dek dan hanggar helikopter ukuran medium (20 ton). Dibangun dengan standar tertinggi NATO, Iver Huitfeldt Class sebelum ini telah dioperasikan Denmark dalam misi anti bajak laut di Teluk Aden dan Samudera Hindia. (Gilang Perdana)
Ane yakin Iver bisa pake ESSM dan SM-2. Kalo perlu pake SM-3 sekalian. Masak iya kapal Segede gaban mu diisi Ama Mica semua???
Kalo Grigorovich atau Gorkhov jauh-jauh lah ya. Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh
Bukannya dapet Aster 30 juga?
Wah, Aster 30 bisa menarik juga itu. Apalagi kalo ditambah Barak 8. Tapi ane lebih milih ESSM Ama SM-2 sih.
Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh
Rencana awal malah ESSM semua. Daripada SM2 atau Aster 30 ane lebih demen ESSM2. Apalagi dengan wacana ESSM 2 ER dengan range 70-90 km. Dual ARH seeker paling advance saat ini yang bikin ane makin demen
Ya harus jauh2 dan jng berani mendekat dng kapal Grigorovich atau Gorkhov. Sengatannya rudal hipersoniknya itu lho bisa membuat Alex Burket dan kapal siluman Zembelit jd rumpon penghuni abadi dasar samudra mbah…..xicixicixicixicixi
yang masuk akal dikit dek zumwalt class destroyer,gotongan jelas rudal jarak menengah semua,itu belum termasuk berhulu ledak nuklir,jadi lebih realistis lah kalou komen.jangan kayak anak paud aja kalou ngomong.
Hhhhhhhhhhhh
Hhhhhhhhhhhhhh
Hhhhhhhhhhhhhhhh1
Minta link beritanya dong….kalau tidak ada berarti hoax
Bagaimana anda tau Grigorovich dan Gorkhov superior dibanding Burke? apalagi Zumwalt? Amerika tidak mungkin secara gegabah menghamburkan uang begitu banyak untuk sebuah proyek biasa-2 saja. Jangankan untuk menenggelamkan Zumwalt.. Untuk mendeteksinya saja mungkin perlu usaha yg amat sangat keras. Boleh saja sih mendukung satu pihak, tetapi harus realistis dan logis.
Rudal hipersonik Rusia banyak melesetnya Dhek. Sekali ditiup langsung meleset jauh Dhek. Uji Burikpenik aja gagal Dhek, kapan tuh rudal dikirim ke Planet Namek Dhek??
Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh
Rudal hipersonik baksl menjadi persenjataan di Grigorovich dan Gorkhov. Sementara alek burket dan Zembelit cuma modal rudal jadul unyu2 yg jalannya lelet mbah. Gak mungkin sempat nembakkan rudal jadulnya keburru dijadikan rumpon rudal hipersonik rusia mbah……xicixicoxicixi
Rudal hipersonik AS sdh jadi ya mbah.? Promosinya kecepatan ssmpe mach 1000 mbah, berarti bisa tembus langit ke 7 itu mbah…xicixicoxicixi
Iyain saja sudah
Gorshkov dan Grigorovich memang strong gitu lho!!
Batch 2 Gorshkov lebih mahal daripada AB flight 1 dan batch 1 saja butuh 14-16 tahun baru bisa commisioning
Grigorovich lebih mahal daripada DZP butuh pekerjaan 10-11 tahun
Harga amsyong pekerjaan yang lamanya super amsyong jaminan 100% strong
https://www.thedrive.com/the-war-zone/33099/russia-has-abandoned-its-massive-nuclear-destroyer-and-supersized-frigate-programs
Saking strongnya Gorshkov dan Grigorovich program destroyer dan cruiser sampai di suspnded
Barang tuwir potensial epidemi tetanus eks Soviet akhirnya terhindar dari kepunahan
Strong bingits khan!!!
Bang ruskismin ini gimana sih ini cuma 2 frigate doank itupun bangunnya 10 tahun sisanya pake besi tua sisa unisoviet malah mau bersaing dengan armada nato
https://international-review.org/dwarfing-the-giant-the-reality-of-russias-military-part-i/
Keputusan Indonesia bekerja sama dgn Denmark utk pengadaan 2 kapal perang ini sangat tepat.
Kalau kerja sama dgn Belanda pasti dapat hambatan dari parlemen Belanda seperti rencana pengadaan MBT Leopard, apa lagi masalah Papua skr ini coba dipolitisir bersamaan dgn kasus RASIALIS di Amerika.
Semoga semuanya berjalan sesuai rencana dan mempunyai kualifikasi peralatan tempur yg mumpuni.
Masih mending Denmark, Londo & Kroya daripada sebuah negara yang tidak boleh disebut namanya. Saking strong kapal perang frigat yang mereka bikin baru kelar bisa operasional butuh 14 tahun seharga destroyer pula. Benar 2 strong bukan
negare mane om Jago, tpi Vietnam juga lancar2 aja itu. Molniya lokal ama Gepard frigate nya. bisa jadi kita cekak dananya om.
tpi saya lebih pilih lanjutkan varian hull SIGMA, KCR 60 ama Iver ini supaya tdk terlalu banyak tipe. tpi jumlahnya ditambahin. terlalu banyak kapal kita yg tua2.
Parchim yg banyak bisa ganti SIGMA 76 meter, 90 meter.
Van Speijk lanjut ke SIGMA 115 dan Iver.
FPB 57 ganti ke KCR 60
sudah bagus itu jika dibekali heli,peralatan, senjata yg mumpuni dengan network centric
Sonoan jauh diutara Deket Khutub Dhek.
Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Vietnamese_frigate_Ly_Thai_To_(HQ-012)
Harga kaprang Gepard class Vietnam buat paketan hull + CMS + sensor + main gun sudah USD 350 juta dan itu tahun 2006 lho. Harga sekarang pasti meningkat. Bandingkan dengan Sigma 10514 yang cuma USD 220 juta tahun 2014
Surface combatant vessel bikinan Ruski sono overprice dan overtime karena efisiensi produksi shipyard Rusia yang rendah
Grigorovich yang tonasenya 4000 ton tersingkir dari fase kualifikasi karena Rusia ngotot bertahan diatas USD 750 juta sedangkan kita mengalokasikan dana USD 600-660 juta
Gepard Vietnam itu lebih pantas masuk ke kelas Korvet daripada Frigate, bobotnya setara korvet sigma KRI Diponegoro, hanya lebih panjang dikit.
Hhhhhhhh,bersumber dari media masa berita militer tentu bisa dijamin keakuratanya,harga dan isian kapal kebanyakan spekulasi atau tebakan.
jadi ngak bisa dijadikan patokan cuma bisa dijadikan bahan kajian dek jago,apa lagi semacam wikipedia .
karna instalan dalaman kapal rahasia negara,siapa yang kurang kerjaaan mempublikasinya?.
produsen juga punya kode etik jadi engak mungkin bocor kepublik kecuali orang yang berkepentingan.
logika nya gini dek,angaran rahasia tapi barang harus dipublikasi,lagian kapalnya juga engak bisa disembunyikan,kecuali isi kapal.
Wikipedia condong ke harga paketan kosong
Harusnya judulnya ganti min, “Parlemen Denmark beri ‘lampu hijau’, Frigat Iver huitfield class siap dikirim ke Indonesia’. Pasti ni artikel 10 menit tembus 100 komentar min wkwkwkw
Lhooooooo, sudah jadi to…..cepet banget bikinnya 😨😱😱
Yaeyalah, mosok kalah cepet ama bongkar pasang pos pantau. 😛
ya iyalah,itu menang nya kalou pakai agen semua prosedur mudah dan dipercepat sesuai dengan dana nya loh dek.
Iver dipilih karena yang paling murah penawarannya baik’hull & armament. Pakai yang katanya super strong harganya bisa 2,5 kali lipat
Ane secara spesifik menyoroti satu frigat dari sebuah negara yang secara tonase dan kapabilitas persenjataan setara Iver tapi harganya setara destroyer Type 052C dan lebih mahal daripada Kolkata class
kita berpikir secara realistis aja bung jago,kalou kapal nya sih murah yang mahal itu kan sistem persenjataanya.
jadi tergantung apa yang diinstal dikapal tersebut,biasa nya pabrikan juga akan menyesuaikan dengan isi dompet konsumenya,maka ada paket tertentu sesuai harga nya.
realistis nya kelas frigate dengan paket senjata lengkap memakan biayaya satu sampai satu setengah miliar dollar perunit tapi karna tidak semua konsumen mampu maka ada tawaran lainya yaitu paket kosong atau tambah senjata dan sistem ala kadarnya,itu bisa murah.
jadi jangan liat murah apa mahal satu barang tapi apa keungulan yang ditawarkan,kan gitu bung jago?.
kalou destroyer itu lain lagi ceritanya,karna paket khusus rudal jarak menengah tidak mudah didapatkan jadi memang sulit untuk dinilai berapa kisaran harga realistis nya,mungkin kisaran tiga hingga lima miliar dollar.
oleh sebab itu banyak negara memang beli secara kopongan,lalu pasang senjata dan sistem tempurna nyicil belakangan,terkecuali memang negara kaya raya macam negara negara teluk.
oleh sebab itu kalou kita masih terpaku pada inport habis duit barang nya keliatan sedikit bener.