Pantau Tingkat Polusi Suara, Jet Tempur F-15EX Tuntaskan Uji Akustik di Darat dan Udara

Boeing F-15EX atau yang disebut Angkatan Udara AS sebagai F-15 Eagle II, dan diproyeksi untuk memperkuat TNI AU di masa depan, dikabarkan untuk pertama kalinya telah menuntaskan tes akustik pertama – first acoustic tests di Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Florida. Selain pertama bagi F-15EX, rupanya tes akustik ini juga menjadi pertama dilakukan pada keluarga F-15, yang notabene prototipe perdananya mengudara 50 tahun lalu.

Baca juga: 50 Tahun Eksis, F-15 Eagle Pecahkan Rekor 104 Kali Menang Pertempuran Udara Tanpa Kekalahan

Dikutip dari eglin.af.mil (7/11/2022), disebutkan tes akustik ini dilakukan untuk mengukur tingkat kebisingan (polusi suara) dari mesin General Electric GE-129. Tes akustik ini berlangsung di darat dan udara – capturing ground and flight sound, dimana pengujian akustik ini bertujuan untuk menetapkan dasar data suara untuk memperbarui informasi tentang prediksi tingkat kebisingan.

Untuk menangkap data suara, para ahli dari Blue Ridge Research and Consulting menempatkan lebih dari 100 mikrofon secara strategis di sekitar pesawat. Secara terpisah, 45 mikrofon disebar 1.200 meter secara lateral dan 305 meter secara horizontal di seluruh bidang uji untuk menangkap suara dari lebih dari 70 kali pengujian F-15 Eagle II. Pengujian terdiri dari pengujian di darat saat idle dan dengan mesin menyala serta pengujian penerbangan pada berbagai ketinggian dan konfigurasi pesawat.

Di ruang terbuka yang tenang di Lanud Eglin, sebuah F-15EX Eagle II di bukit kecil pada ketinggian 152 meter di atas permukaan laut, dengan afterburner menyala, jet tempur twin engine terbaru Angkatan Udara AS ini melintasi deretan mikrofon vertikal dan horizontal di tanah yang menangkap setiap desibel suara yang dibuat pesawat saat meraung dan mulai berbelok untuk melewati lagi.

Kegiata di atas hanya salah satu dari banyak proses rekaman suara yang terjadi selama pengujian akustik F-15 selama dua minggu terakhir.

Juru bicara Lanud Eglin mengatakan, ini merupakan tes akustik pertama pada F-15 sejak peluncuran awal pesawat pada awal 1970-an dan yang pertama pada mesin GE-129. Tes yang diprakarsai oleh Departemen Pertahanan AS dilakukan secara eksklusif pada F-15EX karena pesawat tempur ini menjadi model baru dalam inventaris Angkatan Udara AS.

Lebih detail, James Potter, Department of the Air Force community planner mengatakan, bahwa tujuan dari tes akustik adalah untuk menetapkan dasar data suara, sehingga Departemen Pertahanan dapat memperbarui prediksi dan model tingkat kebisingan di lokasi di mana pesawat baru akan terbang dan ditempatkan.

“Sebagai organisasi uji pengembangan utama, Operational Flight Program Combined Test Force (OFP CTF) akan melakukan studi dampak lingkungan dan kami sekarang selangkah lebih dekat untuk membawa pesawat baru ini unit operasional,” kata Letnan Satu Zachary Arns, OFP CTF deputy mission support section chief.

F-15EX Eagle II adalah versi terbaru dari jet tempur F-15 Eagle, pesawat ini diperkenalkan pada 2018 dan melakukan penerbangan pertamanya pada 2021. Pesawat pertama kali meluncurkan rudal udara-ke-udara pada Februari 2022. Eagle II akan menggantikan F-15C/D Eagle dan akan menjadi salah satu jet tempur yang dapat meluncurkan rudal hipersonik.

Bagi AU AS, F-15 Eagle II rencananya akan ditempatkan di Lanud Kadena, Jepang, menyiratkan bahwa tes akustik penting untuk ‘penerimaan’ pesawat tersebut di masa mendatang. Kebisingan kerap menjadi problem dalam penggelaran jet tempur, seperti kasus yang terjadi di Lanud Udon Thani (Thailand), dimana warga di sekitaran pangkalan udara mengeluh atas terjadinya polusi suara akibat deru jet tempur F-16 milik Singapura.

Baca juga: Terganggu Deru Mesin F-16 Singapura, Warga Lanud Udon Thani (Thailand) Lakukan Protes

Tingkat suara yang terdeteksi selama latihan tempur di Lanud Udon diukur mencapai 64,8–65,2 desibel, terlalu keras untuk daerah pemukiman. Guru di sekolah dekat pangkalan udara harus menghentikan kelas setiap kali jet tempur lepas landas, mendarat, atau terbang di atasnya. Anak-anak diminta untuk melindungi telinga mereka dari kebisingan. Saking kerasnya deru F-16, sampai memicu alarm mobil dan menggetarkan jendela dan pintu. (Bayu Pamungkas)

2 Comments