Terganggu Deru Mesin F-16 Singapura, Warga Lanud Udon Thani (Thailand) Lakukan Protes
|Penduduk di sekitar Pangkalan Udara Udon Thani, 560 km dari Bangkok, melakukan protes atas deru dari jet tempur F-16 Fighting Falcon. Namun, yang diprotes bukan F-16 milik Thailand, melainkan dari F-16 milik Angkatan Udara Singapura, kok bisa?
Baca juga: Setelah 7 Tahun, Thailand Tuntaskan Program eMLU F-16 A/B Fighting Falcon
Dikutip dari BangkokPost.com (4/4/2022), pada September 2021, penduduk setempat yang tinggal di sekitar pangkalan udara Lanud Udon Thani mengajukan sampai mengajukan petisi kepada komite DPR untuk urusan luar negeri tentang polusi suara yang dihasilkan pesawat di daerah tersebut. Persisnya, Lanud Udon Thani yang beroperasi di bawah 23rd air wing digunakan sebagai tempat pelatihan oleh pilot jet tempur Thailand dan Singapura.
Seperti halnya kebanyakan lanud di Indonesia, maka lanud Udon Thani juga difungsikan untuk penerbangan sipil komersial, bahkan statusnya sebagai bandara internasional. Meski Udon Thani digunakan oleh pesawat sipil dan militer. Namun, penduduk setempat mengatakan tingkat polusi suara yang besar berasal dari jet tempur F-16 Singapura, yang sering lepas landas dan mendarat.
Menurut Wichavarut Somchan, seorang spesialis di Departemen Pengendalian Polusi, tingkat suara yang terdeteksi selama latihan diukur 64,8–65,2 desibel, terlalu keras untuk daerah pemukiman. Guru di sekolah dekat pangkalan udara harus menghentikan kelas setiap kali jet tempur lepas landas, mendarat, atau terbang di atasnya. Anak-anak diminta untuk melindungi telinga mereka dari kebisingan. Saking kerasnya deru F-16, sampai memicu alarm mobil dan menggetarkan jendela dan pintu.
Menanggapi keluhan warga, pihak dewan perwakilan rakyat telah mengusulkan opsi relokasi pangkalan udara. Pada pertemuan bulan lalu, penduduk setempat mengatakan polusi suara telah turun setelah penjadwalan ulang penerbangan pelatihan F-16 dan pengurangan penerbangan sipil dari delapan menjadi empat per hari.
Singapura memiliki kesepakatan dengan Thailand untuk menggunakan Udon Thani sebagai basis pelatihan pilot F-16. Bangkok Post mengatakan warga yang terkena dampak akan menerima bantuan dan kompensasi dari Angkatan Udara Singapura.
Baca juga: Area 51 Bikin Kejutan, Ada Penampakan Jet Tempur Misterius dengan Desain Futuristik
Angkatan Udara Thailand belakagan mengkonfirmasi bahwa tempat pelatihan akan dipindahkan dalam tiga tahun ke depan, dan sebagian dari anggarannya telah dialokasikan untuk mengembangkan bandara di Nam Phong Khon Kaen. (Bayu Pamungkas)
Admin Iklan mgidnya diganti aja, iklanya tidak senonoh
Siap mas, sudah kami informasikan ke pihak terkait yaa. Terima kasih
Sama2 F16 nya tapi punya Singapura dikomplain lebih banter suaranya, mestinya karena banter duitnya
Ini yang bikin repot
Rata-rata bandara atau pangkalan udara dibangun duluan menimbulkan peningkatan pembangunan kawasan pemukiman di sekitarnya. Warga asli tak terlalu meributkan masalah desibel pesawat tapi orang-orang yang bukan warga asli kawasan bandara yang kebetulan bermukim dan bekerja di kawasan sekitar bandara. Terkadang kasih email, surat atau SMS protes yang merasa terganggu. Umumnya para pengajar bahkan di Sepinggan pernah ada demo. Di Makassar juga pernah didatangi para guru-guru yang meminta perubahan jadwal agar mengganggu jam belajar terutama pas ujian
Well ini curhatan dari kita orang yang kerja di bandara. Ternyata di Thailand tak jauh beda dengan negara kita