Update Drone KamikazeKlik di Atas

‘Pangkas’ Peran P-8A Poseidon, Drone MQ-9A Reaper Sukses Uji Coba Misi Anti Kapal Selam

Hampir semua tupoksi dalam operasi udara kini dapat dilakukan oleh drone, seperti yang terbaru drone dapat melakukan misi anti kapal selam (AKS). Seperti belum lama berselang, General Atomics Aeronautical Systems dan Angkatan Laut Amerika Serikat, telah berhasil melakukan uji coba peluncuran sonobuoy dari drone jenis MQ-9A Reaper Block 5.

Baca juga: MQ-9 Guardian – Varian Drone “Reaper” Spesialis Misi Intai Maritim

Uji cobanya sendiri telah dilangsungkan pada November lalu di lepas pantai California. Dikutip dari Navalnews.com (19/1/2021), disebutkan bahwa uji coba misi AKS difokuskan sebagai bagian dari pengembangan kemampuan dari MQ-9B SeaGuardian.

Dalam uji coba misi AKS, MQ-9A Reaper meluncurkan sampai 10 unit sonobuoy untuk mengukur kondisi air dan memantau sasaran di bawah permukaan laut. Kemudian data-data yang diterima dari sonobuoy akan dikirimkan secara real-time ke ground control station yang berada di Laguna Flight Operations Facility yang berlokasi di Yuma Proving Ground, Arizona.

Dalam uji coba misi AKS, MQ-9A Reaper dilengkapi berbagai perangkat khusus, mulai dari SATCOM, Directional Frequency Analysis, Recording (DIFAR-AN/SSQ-53G), Directional Command Activated Sonobuoy System (DICASS-AN/SSQ-62F) dan Bathythermograph (BT-AN/SSQ-36B) sonobuoys. Dalam simulasi, Reaper berhasil memperoleh dan melacak sasaran dummy kapal selam menggunakan perangkat lunak pemrosesan akustik General Dynamics UYS-505.

Jika kelak AL AS mengaktifkan konsep operasi AKS lewat drone, maka secara signifikan akan menurunkan biaya perburuan kapal selam dan mengurangi beban platform perburuan kapal selam berawak yang lebih besar dan tentunya lebih mahal seperti pesawat intai P-8A Poseidon. Nantinya P-8A Poseidon dapat lebih difokuskan sebagai elemen command and control.

Pihak General Atomics menyebut MQ-9B SeaGuardian dipersiapkan dengan empat hardpoint yang untuk membawa hingga empat pod sistem dispenser sonobuoy, dimana sonobuoy yang dibawa berjenis 40 ‘A’ atau 80 ‘G.’

Dalam naval warfare, sonobuoy dikerahkan untuk mendeteksi pergerakan kapal selam. Sonobuoy sendiri diklasifikasikan menjadi tiga kategori: aktif, pasif dan tujuan khusus. Sonobuoys aktif memancarkan energi suara (ping) ke dalam air dan menangkap gema balik melalui radio UHF/VHF ke kapal atau pesawat udara menerima. Sonobuoy aktif terus-menerus melakukan ping untuk mendapatkan deteksi bawah air.

Sonobuoys pasif tidak memancarkan apa-apa ke dalam air, namun menangkap gelombang suara yang dikeluarkan objek lain misalnya, turbin, atau baling-baling dari kapal selam, atau pinger kotak hitam. Suara tersebut kemudian ditransmisikan melalui radio UHF/VHF ke kapal atau pesawat udara penerima. Sonobuoy tujuan khusus menyampaikan berbagai jenis data oseanografi ke kapal, pesawat, atau satelit dan ini tidak dirancang untuk deteksi kapal selam.

Baca juga: AS Setujui Penjualan Empat Unit Drone MQ-9B SeaGuardian ke Taiwan, Misi Intai Maritim dan Serangan di Lautan Dapat Berjalan Simultan

Kembali ke wahana yang digunakan dalam misi AKS, MQ-9B SeaGuardian dapat beroperasi pada ketinggian 12.000 meter dan menjelajah hingga jarak 9.260 km. Drone ini ditenagai oleh mesin turboprop Honeywell TPE331-10 Honeywell TPE331-10 dengan tenaga 950 hp Kecepatan maksimum MQ-9B adalah 463 km per jam dan kemampuan endurance terbang terus-menerus selama 40 jam. (Gilang Perdana)

11 Comments