AS Setujui Penjualan Empat Unit Drone MQ-9B SeaGuardian ke Taiwan, Misi Intai Maritim dan Serangan di Lautan Dapat Berjalan Simultan
|Amerika Serikat rupanya sedang getol menawarkan promo alutsista spesial bagi para sekutunya. Setelah memberi lampu hijau atas penjualan 50 unit jet tempur stealth F-22 Raptor ke Israel. Bergeser ke Taiwan, Washington dikabarkan juga telah memberi persetujuan atas kemungkinan penjualan empat unit drone MQ-9B SeaGuardian kepada ‘negara’ yang disebut sebagai separatis oleh Beijing tersebut.
Baca juga: Berkat Lobi Yahudi, Amerika Serikat Setujui Penjualan 50 Unit F-22 Raptor ke Israel
Mengutip dari navyrecognition.com (4/11/2020), disebutkan Departemen Pertahanan AS pada 3 November 2020, telah menyetujui dijalankannya program Foreign Military Sales (FMS) kepada Taipei Economic and Cultural Representative Office (TECRO). Persetujuan tersebut mencakup empat unit MQ-9B SeaGuardian berikut perlengkapannya senilai US$600 juta.
Masih dari sumber yang sama, selain empat unit drone MQ-9B, dikatakan TECRO juga meminta kepada AS bahwa pengadaan juga mencakup 2 unit fixed ground control station, 2 unit mobile ground control stations, 14 unit Embedded Global Positioning System/Inertial Navigations Systems (EGI) lengkap berikut Selective Availability Anti-Spoofing Module (SAASM).
Penjualan drone intai maritim ini akan meningkatkan kemampuan penerima untuk memenuhi ancaman saat ini dan di masa depan dengan penyediaan fungsi Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR), target acquisition, counter land, counter-sea dan anti-submarine strike capabilities.
MQ-9B SeaGuardian punya panjang 11,7 meter dan lebar bentang sayap 24 meter. Drone ini dapat beroperasi pada ketinggian 12.000 meter dan menjelajah hingga jarak 9.260 km. Drone ini ditenagai oleh mesin turboprop Honeywell TPE331-10 Honeywell TPE331-10 dengan tenaga 950 hp Kecepatan maksimum MQ-9B adalah 463 km per jam dan kemampuan endurance terbang terus-menerus selama 40 jam.
Sebagai drone intai jarak jauh, MQ-9B dapat dikendalikan secara Line of Sight (Los) dengan frekuensi C-band, atau dikendalikan lewat over the horizon lewat frekuensi X-, Ku- atau Ka-Band BLOS (Beyond Line of Sight).
Dengan berat maksimum saat tinggal landas 5.670 kg, MQ-9B SeaGuardian dapat dimuati total payload sampai 2.177 kg. Komposisinya terdiri dari payload internal 363 kg yang mencakup instalasi multi-mode, maritime surface-search radar dan high-definition/full-motion video optical and infrared sensor. Suite sensor ini memungkinkan deteksi dan identifikasi sasaran secara real-time pada kapal permukaan, baik dalam ukuran besar dan kecil, pun dalam dalam kondisi cuaca, serta dapat dipantau 360 derajat.
Baca juga: MQ-9 Guardian – Varian Drone “Reaper” Spesialis Misi Intai Maritim
Kemudian masih ada payload eksternal untuk pemasangan beragam jenis senjata (rudal dan bom pintar) seberat 1.814 kg. Secara keseluruhan drone ini dilengkapi 9 hardpoints (8 di sayap dan 1 di centerline). (Gilang Perdana)
Agato oni-sama
Menyamakan MQ-9 dengan Black eagle tidak apple to apple.
MQ-9 udah kenyang asam garam pertempuran (19 tahun produksi aka tugas)
Black eagle produk barus jadi moke up, dan direncanakan terbang perdana awal tahun depan. Sama saja menyamakan Bayi dengan seorang veteran.
Oh ya Global Hawk udah keciduk Oleh Iran aka loss aka ditembak jatuh aka shoot down.
Jadi jangan terlalu di lebih lebihkan. Salam
おれ わ きみ の おにちゃん じゃ ないきもち わるい
Ane bandingin speknya dulu. Soal global hawk ketembak Seperti itu gak masuk hitungan. Beda ama wingloong di Libya
namanya udah gosong itu sama aja lah om🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Tergantung perspektif kalo itu Dhek.
iya ya beda…, beda nya kalo global hawk jatuh nya ke laut ya om😂😂😂😂
Oh ya Global hawk udah keciduk oleh Iran aka ditambah jatuh aka Loss akashoot down
Agato oni-sama
Nyamain Black eagle dengan MQ-9 tidak apple to apple.
MQ-9 udah kenyang asam garam Pertempuran(udah 19 tahun beroperasi aka produksi).
Black eagle produk baru tahap konsep dan diharapkan terbang terdapat awal tahun depan. Jangan disamain denaga veteran.
Inilah drone intai maritim idaman Mr. Jokowi. Lebih ampuh dari wing loong dan Elang hitam. Plus global hawk akan jadi duet maut bagi militer Indonesia. Tapi sayang gegara Lord Changping aka Lord Luhut impian itu jadi sirna. Cuman dapat KWnya Predator Made in China.
Bung zul
ICBM memang bagus. Tapi perisai udaranya
Harus oke.
Kalo cuma pake
NASAMS 2 : 2 Baterai
Startreek -Strela 1/2
Mistral -Chiron/Shinggung
Grom -qw 3.
RBS 70
Igla
Harus punya Satelit(BM Guidance).
Oh ya Pespur harus memadai kalau cuma mengandalkan.
SU-27/30 : 16 unit
F-16 Block 15 OCU : 10 unit.
F-16 Block 52id : 23(sebenarnya 24 tapi satu crash saat mendarat waktu pengiriman).
Hawk 209i : 23(old),T-50i :15(1 crash), A-29 S. Tucano : 15(1 crash). Yah sudahlah jangan harap punya ICBM.
Maju terus Taiwan.
Indonesia semakin tertinggal di kawasan SCS berdoa yang terbaik saja untuk negri tercinta.
Semoga militernya membaik dan kuat, bersama ekonomi.
Klo gak mau tertinggal harus punya byk drone n ICBM
Ngga apa apa bung tertinggal daripada jd budak negara lain!!! Alon2 asal klakon kita sudah mulai bs bangun Secara mandiri InsyaAllah kedepannya lebih maju