Update Drone KamikazeKlik di Atas

‘Pangkas’ Peran MH-60R Seahawk, Drone Copter MQ-8C Fire Scout Sukses Uji Coba Misi Anti Kapal Selam

Era robotisasi pelan namun pasti menjalar ke dunia sistem senjata anti kapal selam, salah satu indikasinya adalah pelibatan drone dalam misi atau operasi pencarian kapal selam. Setelah General Atomics Aeronautical Systems dan Angkatan Laut Amerika Serikat, berhasil melakukan uji coba peluncuran sonobuoy dari drone MQ-9A Reaper Block 5, maka ada kabar lanjutan dari dunia drone, dimana kemampuan serupa kini bisa dijalankan oleh drone copter.

Baca juga: ‘Pangkas’ Peran P-8A Poseidon, Drone MQ-9A Reaper Sukses Uji Coba Misi Anti Kapal Selam

Dikutip dari TheDrive.com (4/2/2021), Northrop Grumman telah mengumumkan telah berhasil melakukan uji misi anti-kapal selam tahun lalu (2020) yang melibatkan drone copter MQ-8C Fire Scout yang dilengkapi perangkat sonobuoy. Uji coba peluncuran sonobuoy dari MQ-8C Fire Scout persisnya dilakukan pada 29 Oktober 2020 di Lepas Pantai California Selatan.  Pengujian yang digawangi AL AS ini menyiratkan kebangkitan minat dalam kemampuan berburu kapal selam Amerika Serikat dan sekutunya dalam beberapa tahun terakhir, dimana potensi ancaman bawah laut kian meningkat dari Rusia dan Cina.

Uji coba peluncuran sonobuoy dari drone copter melibatkan perusahaan asal Inggris yang menjadi pemasok dan sistem pemrosesan sinyal sonobuoy, yakni Ultra. Dalam uji coba, MQ-8C Fire Scout dilengkapi dua dispenser, dimana setiap dispenser berisi 24 cell sonobuoy. Tidak diketahui persis profil atau spesifikasi dari sonobuoy yang digunakan dalam uji coba tersebut.

Pihak AL AS mengungkapkan, penggelaran sonobuoy dari drone copter dapat memudahkan misi anti kapal selam pada kapal perang permukaan, dan lebih lagi dapat menghemat biaya operasional. Selama ini, sonobuoy diluncurkan dari helikopter anti kapal selam (AKS), seperti MH-60R Seahawk yang merilis dipping sonar, alias sonar celup.

Kemampuan AKS baru ini akan menawarkan fleksibilitas kepada komandan kapal untuk menggunakan tidak hanya sistem AKS konvensional, tetapi juga memanfaatkan peningkatan ketersediaan pesawat tanpa awak secara lebih tajam terhadap rangkaian misi yang diperluas.

MQ-8C Fire Scout.

Northrop Grumman mengatakan, sonobuoy digunakan untuk melakukan pencarian akustik multistatis di wilayah yang luas. Ultra menawarkan berbagai jenis sonobuoy akustik multistatis dengan sonar aktif atau pasif. Ultra selama ini dikenal sebagai pemasok 90 persen dari semua sonobuoy yang digunakan oleh negara NATO.

MQ-8C yang banyak membawa sonobuoy menawarkan cara untuk lebih cepat memperluas ukuran array, sehingga kapal selam musuh lebih sulit untuk melarikan diri. Penggunaan teknologi kecerdasan buatan dan machine learning dapat membantu MQ-8C memproses data yang mereka terima dari susunan sonobuoy.

Langkah selanjutnya memungkinkan sistem untuk menyingkirkan data yang tidak diinginkan dan positif palsu, bahkan sebelum memberikan apa pun kepada awak di kapal perang, itu semua secara keseluruhan dapat mengurangi beban kerja personel dan sebaliknya mempercepat proses pencarian kapal selam lawan.

MH-60R Seahawk

Dalam naval warfare, sonobuoy dikerahkan untuk mendeteksi pergerakan kapal selam. Sonobuoy sendiri diklasifikasikan menjadi tiga kategori: aktif, pasif dan tujuan khusus. Sonobuoys aktif memancarkan energi suara (ping) ke dalam air dan menangkap gema balik melalui radio UHF/VHF ke kapal atau pesawat udara menerima. Sonobuoy aktif terus-menerus melakukan ping untuk mendapatkan deteksi bawah air.

Dalam sejarahnya, Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menggunakan drone helikopter untuk memantau wilayah laut mereka. Drone yang digunakan adalah tipe Fire Scout dan didayagunakan di Guam guna memantau pergerakan laut pasifik.

Dengan basis Bell 407, MQ-8C Fire Scout menggunakan empat bilah main rotor dan sebuah mesin tunggal. Dengan panjang body sekitar 10,5 meter, tinggi 3,1 meter dan lebar 2,65 meter (belum termasuk dimensi baling-baling), ukurannya menyamai helikopter konvensional. (Gilang Perdana)

5 Comments