Northrop Grumman Luncurkan Unit Perdana MQ-4C Triton Pesanan Australia, Punya Endurance 30 Jam

Berlangsung dalam sebuah seremoni di Palmdale, California, 15 September 2022, Northrop Grumman meluncurkan unit perdana drone intai High-Altitude Long Endurance (HALE) MQ-4C Triton pesanan Angkatan Udara Australia (RAAF). Dari siaran pers defence.gov.au, disebutkan Triton akan memberi AU Australia kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya, untuk memantau dan melindungi teritori maritim, dimana Triton akan bekerja sama dengan pesawat intai P-8A Poseidon.

Baca juga: Bakal Berkolaborasi dengan Poseidon, Australia Tambah Pesanan Drone Intai MQ-4C Triton

Northrop Grumman memprakarsai pembuatan Triton Australia pertama pada Oktober 2020 di fasilitas produksinya di Moss Point, dan mencapai tonggak produksi besar lainnya pada Desember 2021, ketika badan pesawat dan sayap satu bagian disatukan di Palmdale, California. MQ-4C Triton dijadwalkan selesai produksi pada 2023 dan pengiriman ke Australia pada 2024.

MQ-4C Triton akan beroperasi secara otonom untuk melakukan misi intelijen, pengawasan, pengintaian, dan penargetan di area luas yang kritis. Saat ini, sistem HALE otonom beroperasi di seluruh dunia, dengan daya tahan lebih dari 24 jam, mengumpulkan data penting di darat dan laut untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan terinformasi. Di masa depan, sistem ini akan menghubungkan kekuatan gabungan, menerapkan otonomi canggih dan kecerdasan buatan, serta machine learning sambil memberikan kemampuan yang diperlukan dengan lebih sedikit orang untuk memberikan informasi dengan kecepatan yang relefan.

Pada April 2020, Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah memberikan kontrak kepada Northrop Grumman untuk memasok dua unit MQ-4C Triton tambahan untuk AU Australia. Namun dari dua unit yang ditawarkan, Pemerintah Australia akhirnya hanya menambah satu unit MQ-4C Triton.

Guna mendukung misi pengintaian 24 jam terus-menerus, drone intai yang bakal meronda Samudera Hindia ini dilengkapi dengan rangkaian sensor yang memberikan pandangan 360 derajat dalam jangkauan terbang lebih 2.000 nautical mile.

Radar pencarian maritim jarak jauh utama MQ-4C adalah sensor X-band AN/ZPY-3 Multi-Function Active Sensor (MFAS) yang menggunakan teknologi Active Electronically Scanned Array (AESA), yang memungkinkan cakupan intai drone lebih dari 2,7 juta mil persegi dalam single sortie. Peralatan lain yang dipastikan hadir adalah kubah sensor electro optic infrared Raytheon AN/DAS-3 MTS-B dan perangkat peperangan elektronik AN/ZLQ-1 buatan Sierra Nevada Corporation.

Tujuh unit MQ-4C Triton Australia akan ditempatkan di Lanud Edinburgh, dan rencananya Triton akan beroperasi bersama Boeing P-8A Poseidon. Dari sisi endurance, Triton dapat berada di udara lebih lama daripada pesawat konvensional, yaitu dapat terbang terus-menerus selama 30 jam. MQ-4C Triton disokong mesin tunggal Rolls-Royce AE 3007 turbofan, ketinggian terbangnya pun selevel dengan pesawat intai U-2, yaitu di ketinggian 18.000 meter.

Baca juga: Jerman Batalkan Pesanan Drone HALE MQ-4C Triton, Inilah Alasannya!

Drone ini juga memiliki sistem perlindungan lapisan es dan petir, yang memungkinkannya untuk turun melalui lapisan awan guna mendapatkan pandangan yang lebih dekat ke target di permukaan laut. Platform Triton disebutkan telah mulai dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat sejak 2008. (Bayu Pamungkas)

3 Comments