Ngeri, Cina Bangun Terowongan Angin Hipersonik untuk Wahana Berkecepatan Mach 30

Fasilitas terowongan angin (wind tunnel) jamak dimiliki oleh institusi yang bergerak dalam jasa desain wahana udara. Seperti di Indonesia, terowongan angin dimiliki oleh Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aerolastika dan Aeroakustika (BBTA3) BPPT yang berlokasi di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK), Tangerang Selatan.

Baca juga: Diuji di Terowongan Angin BPPT, Prototipe Drone Anka Aksungur Sukses Terbang Perdana

Pengujian desain mockup wahana udara di terowongan angin dimaksudkan untuk memperoleh karateristik aerodinamik dari wahana tersebut, termasuk di antaranya untuk mengetahui efek hambatan angin pada desain dan verifikasi kinerja terbang sebelum terbang perdana. Salah satu yang menggunakan ‘jasa’ terowongan angin di BBTA3 adalah drone Anka produksi Turkish Aerospace. Terowongan angin sudah barang tentu ada tipe-tipenya, untuk meladeni pengujian wahana yang punya kecepatan supersonic tentu punya spesifikasi wind tunnel tersendiri.

Dan ada kabar terbaru dari Cina, seperti dikutip dari Janes.com (24/8/2021), disebutkan Cina tengah mempersiapkan operasioanl terowonga angin barunya, namun terowongan angin yang ini punya kemampuan fantastis, yaitu untuk terowongan angin hipersonik. Terowongan angin hipersonik yang diberi label JF-22 ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2022. Terowongan angin hipersonik dirancang untuk dapat mensimulasikan kondisi wahana yang melaju dengan kecepatan hingga Mach 30 pada ketinggian antara 40 km dan 100 km.

Terowongan angin hipersonik JF-22 (CCTV)

Fasilitas terowongan angin hipersonik ini dibangun di Huairou, di pinggiran utara Beijing, dan dioperasikan oleh Institute of Mechanics of Chinese Academy of Science (IMCAS). Kemampuan JF-22 akan memperluas fasilitas uji yang tersedia untuk Laboratorium Utama Dinamika Gas Negara, yang telah mengoperasikan terowongan angin hipersonik JF-12 (beroperasi tahun 2012) yang mampu mensimulasikan kondisi wahana dengan kecepatan hingga Mach 9.

China Central Television (CCTV) mengatakan fasilitas itu akan digunakan untuk mendukung pengembangan dua rancangan pesawat hipersonik yang dapat melesat hingga kecepatan antara Mach 5 dan Mach 10, dan tentunya wahana antariksa yang digunakan untuk melepaskan satelit.

Dalam laporan yang dirilis surat kabar Global Times, seorang pakar penerbangan Cina mengatakan bahwa pesawat hipersonik kemungkinan akan dikembangkan sebelum wahana ruang angkasa, karena tantangan teknologinya tidak sebesar itu. Dia juga mengatakan bahwa pesawat hipersonik kemungkinan awalnya akan digunakan oleh militer untuk peran pengintaian dan serangan.

Baca juga: Ketar Ketir Akibat Tekanan Cina, Jepang Putuskan Ikut Bangun Rudal Hipersonik

Cina sejauh ini sudah merintis beberapa wahana yang punya kecepatan hipersonik (di atas Mach 5), di antaranya adalah rudal balistik Dongfeng DF-17 dan DF-21. Tak ketinggalan, rival Cina, yaitui India juga mempunyai terowongan angin hipersonik. (Bayu Pamungkas)

9 Comments