Wamenhan Jepang Bocorkan Desain Rudal Anti Kapal Hipersonik, Mimpi Buruk Buat Kapal Induk Cina di Masa Depan

Sejak ajang DSEI Japan 2019 pada November tahun lalu, niatan Jepang untuk mengembangkan rudal hipersonik mulai terungkap ke publik. Dalam roadmap, Negeri Matahari Terbit ini akan mengembangkan rudal hipersonik dalam dua tahap utama. Yang pertama fokus pada pengembangan komponen dan teknologi yang terkait dengan hulu ledak, badan pesawat serta sistem fire control, sistem pemandu dan sistem propulsi.

Baca juga: Ketar Ketir Akibat Tekanan Cina, Jepang Putuskan Ikut Bangun Rudal Hipersonik

Kemudian tahap kedua akan melibatkan penggunaan hasil litbang dari tahap pertama untuk menguji dan mengevaluasi senjata dan kemampuannya.

Namun, sampai disitu, belum jelas benar seperti apa desain dan struktur sang rudal hipersonik, namun belum lama ini, justru Wakil Menteri Pertahanan Jepang Tomohiro Yamamoto secara tidak sengaja berbagi foto desain rudal hipersonik itu setelah mengunjungi Research Center for Aviation and Rocket Technology yang terletak di dekat Tokyo.

Dikutip dari navyrecognition.com (10/7/2020), disebutkan desain yang diungkapkan sang wamenhan adalah jenis rudal jelajah anti kapal hipesonik. Sebagai penanggungjawab pengembangan program rudal anti kapal hipersonik adalah ATLA (Acquisition, Technology & Logistics Agency), dimana ATLA telah memulai pekerjaan pengembangan rudal jenis baru ini pada tahun 2019 dan dicanangkan proyek ini tuntas pada tahun 2030. Sebagai pengembang teknologi mesin pada program rudal hipersonik ini adalah Mitsubishi Heavy Industries setelah berhasil meraih kontrak untuk penelitian dan prototipe.

Tomohiro Yamamoto menyebut rudal anti kapal hipersonik ini dirancang untuk menyasar sasaran di daratan dan kapal permukaan. Apa yang dilakukan ATLA dan Mitsubishi Heavy Industries yakni mewujudkan mesin scram jet yang memungkinkan rudal dapat menjelajah menggunakan bahan bakar jet. Selain itu, kedua institusi juga mendapat mandat untuk mengembangkan komponen pendukung rudal hipersonik untuk operasional jangka panjang.

Lebih teknis lagi, ATLA yang berada di bawah Kementerian Pertahanan Jepang menyebutkan, rudal anti kapal hipersonik nantinya akan disokong Dual-Mode Scramjet engine (DMSJ), yaitu kombinasi dari mesin ramjet dan mesin scramjet (supersonic combustion ramjet), dimana teknologi DMSJ nantinya yang akan menyokong kecepatan rudal hingga di atas Mach 5.

Menurut ATLA, rudal akan terbang di ketinggian tinggi dengan kecepatan hipersonik saat melakukan moda jelajah, sehingga bakal sulit bagi sistem pertahanan udara musuh untuk mencegatnya.

Melesat dengan kecepatan hipersonik, tentu membutuhkan sistem pemandu yang memadai. Menurut dokumen yang dikeluarkan oleh ATLA, sistem pemandu rudal anti kapal kebanggaan Jepan nantinya bakal memadukan dual. Yaitu navigasi satelit dan inersia akan digunakan untuk memandu rudal saat melakukan moda jelajah dengan kecepatan hipersonik.

Sementara sistem pemandu yang mengandalkan radio and lightwave image seekers akan digunakan untuk mengidentifikasi sasaran pada mode terminal. ATLA memastikan rudal hipersonik ini nantinya dapat digunakan dalam berbagai kondisi cuaca.

Baca juga: Shandong, Kapal Induk Pertama Produksi Cina Lakukan Sea Trial (Lagi)

Untuk hulu ledak, rudal anti kapal hipersonik ini nantinya akan membawa Explosively Formed Penetrator (EFP), dan sebagai alutsista strategis, sasaran favorit rudal ini tentu tak sembarangan, yaitu kapal induk. Dan bukan tak mungkin, kelak rudal ini akan menjadi mimpi buruk bagi kapal induk Cina Liaoning dan Shandong. (Gilang Perdana)

32 Comments