Monitor Ruang Udara di Selat Hormuz, Iran Luncurkan Dua Radar Intai Jarak Jauh
|Lebarnya hanya 21 nautical mile atau setara 38,8 km, namun selat yang satu ini punya peran sangat vital, betapa tidak, 90 persen minyak yang di ekspor dari kawasan Teluk, yang notabene sekitar 20 persen dari pasokan dunia, melewati Selat Hormuz. Diantara banyak negara yang berkepentingan pada Selat Hormuz, Iran menjadi yang paling dominan, mengingat sebagian besar area di Selat Hormuz melewati garis teritorial laut Iran.
Baca juga: Lebih Besar dari Fateh Class, Iran Agendakan Pembuatan Kapal Selam Bertenaga Nuklir
Dari beragam upaya yang dilakukan untuk memonitor pergerakan lalu lintas di Selat Hormuz, yan terbaru adalah penggelaran radar yang memang difungsikan khusus untuk memonitor ruang udara di sekitaran Selat Hormuz, dan yang menarik disini, radar yang digelar adalah buatan dalam negeri Iran.
Dikutip dari NavalNews.net (19/4/2020) yang merujuk informasi dari media pertahanan Iran, kedua radar yang diberi label Khalije Fars dan Moragheb ditempatkan di wiayah Bandar Abbas, yang merupakan titik yang paling dekat dengan Selat Hormuz. kedua radar diperkenalkan lewat sebuah upacara dalam memperingati Hari Angkatan Bersenjata Iran yang diperingati pada 17 April. Khalije Fars yang artinya Persian Gulf, merupakan radar jarak jauh dengan teknologi 3D phased array dan mampu mendeteksi sasaran sejauh 800 km.
Wujud Khalije Fars berupa strukur beberapa antena monopole yang menjulang tinggi. Ciri khas Khalije Fars yaitu bi-static, dimana antena pemancar dan penerima tidak berada bersama. Untuk mendeteksi hingga jarak 800 km, radar ini beroperasi dalam very low frequency band. Soal kemampuan, Jenderal Amir Samad Aghamohammadi selaku Head of the Army Air Defense Force’s Research and Self-Sufficiency Jihad, menyebut bahwa Khalije Fars dapat mendeteksi semua jenis pesawat terbang atau rudal balistik di jarak 800 km.
Sementara Moragheb yang artinya Watcher, merupakan radar jarak menengah dengan teknologi 3D phased array dan mampu mendeteksi sasaran hingga 400 km. Tidak disebutkan karakter lain dari Moragheb, kecuali fungsi radar jenis mobile ini yang punya akurasi tinggi untuk untuk mendeteksi pesawat kecil, drone dan rudal di ketinggian rendah dan menengah. Dilihat dari desain, ada dugaan Moragheb adalah hasil reverse engineering dari produk radar intai buatan barat. (Bayu Pamungkas)
Rusia macan ompong?? Tuh ISIS ilang dari bumi Suriah wkwkwk
Apa memang sudah jamannya, mempromosikan produk dg cara yg kurang gentle yetu dg menyebarkan fitnah thd produk kompetitor 🤔
Pasangan radar varian+lirod sdh lama digunakan utk melengkapi berbagai fast attack craft milik AL negara2 eropa, afrika, amerika latin&selatan juga aspak dan selama ini tidak pernah terdengar adanya komplain 🕵️🕵️🕵️
Ane berani taruhan kalo radar Henshodt TRS-4D yg dijagoin @ahelvas gak akan dilirik oleh TNI AL utk melengkapi fregat idamannya 🤗
“Indonesia was among the first customer of Thales Variant. The first FPB-57 Nav V has to cope with technical issues for early years, included unseamless between Variant and Lirod Mk.2. Will this story repeat if Jakarta choose NS 200 for its future frigate? NS 200 has no user yet.”
Fixed array toh. Makanya jangkauan bisa gede tapi tetap saja kemampuan masih tanda tanya
Zul@ Bener banget om… Saking omdo, mereka cuma bisa menembak pesawat yg sudah ketinggalan jaman seperti drone siapa itu yg nyugsep kemaren xixixi
Kebetulan 1x aja yang lainnya gagal.. cm 1x d bilang sukses.. brp rudal houthi yg d intercept sama patriot?? Kalau memang jago tembak F22 raptor pake igla wkwkwkw ketinfgian 6000m jarak 50km coba
Zul@betul om… Emanng kebetulan kok… Waktu mereka nurunin sentinel kmaren juga ga sengaja…. Padahal mereka mau nurunin burung walet,,, eh yg turun malah sentinel xixixi….
Baru satu d banggakan. Kl 100% bisa nembak semua pesawat sekalipun f35 f22 b2 baru boleh bangga..
Zul@ jangankan f22 raptor… Ufo aja udah pernah di tembak ama iran….
Iran cm gertak2 omdo teknologi militer negara2 timur tengah banyakan ketinggalanm walau beli pun semisal arab qatar uea tetep personil kurang terlatih kl iran sdm sda kurang jd apa yg d andalkan
Iran ini banyak bergerak di sisi propaganda saja ya adek adek para fans boy. Jd jng terlalu serius menanggapinya. Contohnya pesawst siluman buatannya yg tak lazim toh skrng raib bukan malah produksi masal. Demikian jg upgrade F-5 Tigrr dibilang sdh produksi pespur.
Ini radar biasa aja dek. Spt difoto terakhir yg sedang diselimutin itu, mungkin dia kedinginan. Itu radar biasa aja sejenis Thomson.
Ya sebelas duabelas ama Rusia dan China yg produknya lebih unggul nyatanya cuman jadi macan ompong dilapangan. Cuman buat ngusir aja dikira paling jaguh dunia akhirat. Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh