Moncer di Medan Perang, Inilah 6 Alutsista Rusia yang Diklaim Diminati Pasar Ekspor
|Meskipun Rusia tengah berperang dengan Ukraina, rupanya itu tak menyurutkan bagi Rosoboronexport untuk siap menandatangani beberapa kontrak ekspor persenjataan. Hal tersebut diutarakan CEO Rosoboronexport, Alexander Mikheyev di Aero India 2023.
Baca juga: Rusia Tawarkan India Produksi Secara Lokal Rudal Hanud MANPADS Igla-S
Di India, selain telah menyepakati produksi senapan serbu AK-203, Rusia juga tengah memfinalisasi penawaran lisensi rudal MANPADS Igla-S. Dikutip dari eurasiantimes.com, Mikheyev mengatakan bahwa yang terpenting negara-negara asing menunjukkan minat yang meningkat pada beberapa sistem senjata dengan latar belakang penggunaan dalam operasi militer khusus.
CEO agen penjualan persenjataan Rusia itu menyebut beberapa sistem yang telah berkinerja sangat baik dalam perang melawan Ukraina, kini sedang ‘dipantau’ dengan ketat oleh pelanggan asing yang tertarik. “Sistem senjata ini termasuk helikopter Ka-52E dan Mi-171Sh, pesawat tempur Su-57E dan Su-35, rudal balistik taktis Iskander-E, dan MBT T-90M Proryv,” ujar Mikheyev.
“Mitra asing kami, tentu saja, sangat memperhatikan informasi tentang fakta penggunaan senjata dan perlengkapan militer dalam pertempuran. Kami tahu bahwa mereka sedang mempelajari materi resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dan koresponden media Rusia,” kata Mikheyev.
Pernyataan Alexander Mikheyev muncul ketika industri pertahanan Rusia terguncang di bawah sanksi yang melumpuhkan yang dijatuhkan oleh komunitas internasional. Namun, beberapa laporan menunjukkan bahwa industri tersebut telah berhasil meningkatkan produksi terlepas dari pembatasan tersebut.
Mikheyev juga meyakinkan dunia bahwa meskipun permintaan senjata oleh Angkatan Darat Rusia meningkat, industri pertahanan Negeri Beruang Merah kini sedang dalam langkah untuk menyelesaikan pesanan ekspor seperti yang direncanakan semula.
“Karena militer Rusia sibuk melakukan tugas-tugas terpenting, industri pertahanan harus memenuhi kebutuhan Kementerian Pertahanan. Sementara itu, perusahaan kami telah berhasil melaksanakan kontrak saat ini dan tidak melihat hambatan untuk menandatangani kesepakatan ekspor baru.”
Iskander-M
Salah satu rudal yang telah dikerahkan Rusia secara ekstensif melawan Ukraina dengan presisi mutakhir dan punya dampak yang signifikan adalah Iskander-M. Ini adalah mobile ballistic missile system dengan jangkauan 400 km yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Varian ekspor rudal ini, Iskander-E dikabarkan sedang diincar banyak negara. Iskander-E telah dimodifikasi dengan menurunkan jangkauannya yang lebih dari 280 km. Rudal ini telah diekspor ke Armenia dan Aljazair.
Helikopter Ka-52 Alligator dan Mi-17Sh
Alligator adalah helikopter serang darat canggih yang dikerahkan untuk melenyapkan tank Ukraina dan formasi darat menggunakan senjata canggihnya.
Sebaliknya, Mi-17Sh adalah helikopter angkut militer yang dirancang khusus untuk beroperasi dalam misi tempur. Kedua helikopter ini juga ditampilkan di China Zhuhai Air Show pada November tahun lalu.
Meskipun Rusia telah kehilangan beberapa helikopter serang Ka-52 dalam pertempuran, mereka telah membuktikan keefektifannya dengan peningkatan rasio, kemampuan manuver, kinerja, karakteristik operasi, peralatan radio-elektronik onboard, persenjataan, dan rangkaian bantuan tembakan udara. Ka-52E adalah versi ekspor dari helikopter ini.
Sukhoi Su-35 dan Su-57
Kelompok sistem lain yang ingin diekspor Rusia adalah jet tempur Su-57E dan Su-35. Su-35 adalah pekerja keras dari Pasukan Dirgantara Rusia (VKS), jet tempur super-manuver, bermesin ganda, satu kursi yang telah digunakan secara luas oleh VKS untuk melawan Angkatan Udara Ukraina.
Su-35 telah digunakan untuk melakukan serangan stand-off di Ukraina. Rusia belum lama dilaporkan menjual dua lusin jet ini ke Iran karena kemitraan pertahanan yang berkembang antara kedua negara.
Meskipun Su-35 telah melakukan pertempuran sejak hari-hari pembentukan konflik, partisipasi pesawat tempur siluman generasi kelima Su-57 baru dikonfirmasi akhir tahun lalu. Profil stealth memungkinkan pesawat ini melakukan patroli tempur dan menembakkan rudal jarak jauh tanpa terdeteksi.
Baca juga: MBT T-90S – Jadi Tank Paling Laris di Pasar Eskpor Dunia
MBT T-90M
Daftar alutista lain yang disebut Rosoboronexport adalah MBT T-90M, versi upgrade dari MBT T-90 yang telah ditingkatkan dengan Relikt built-in Explosive Reactive Armor (ERA), persenjataan yang lebih baik, sensor utama yang lebih baik, dan fire control enhancements.
Rusia telah kehilangan beberapa tank di medan perang karena senjata anti-tank dan rudal yang banyak digunakan Ukraina. Namun, fitur-fitur canggih dari tank ini telah berkali-kali disorot oleh pelanggan ekspor senjata Rusia. (Gilang Perdana)
Satu-satunya senjata buatan Rusia yg paling efektif hanyalah ICBM Sarmat dan Bulava. Asal Rusia mau jual tuh ICBM dijamin bakalan banyak yg beli. Yg Laen mah kagak monceeerrr kalo kata bang Yonhap. Hhhhhhhhhh
Kalopun ada bantuan MBT yg gak jadi dikirim toh itu cuman 1-2 negara dan gak banyak. Yg jelas ditunggu aja bulan Maret besok. Kalo Rusia sampai akhir Maret masih belum bisa menguasai Vulhedar dan Bakhmut siap-siap aja Rusia bakalan hancur kocar-kacir kayak di Kharkiv dan Kherson. Wagner dah kehabisan personil, 200 ribu pasukan tambahan ternyata gak memberikan dampak yg signifikan, banyak tank yg hancur berikut Komandan batalion Rusia yg mati kena tembak HIMARS. Hhhhhhhhhh
Yang harus digaris bawahi adalah : Rusia juga tengah memfinalisasi penawaran lisensi rudal MANPADS Igla-S. Dikutip dari eurasiantimes.com, Mikheyev mengatakan bahwa yang terpenting negara-negara asing menunjukkan minat yang meningkat pada beberapa sistem senjata dengan latar belakang penggunaan dalam operasi militer khusus.
Pertanyaannya adalah pakah Republik Indonesia bernyali?
Paling hebat tu F35, Apache maupun Harpoon tak satupun loss di perang Ukraina – Rusia, sebaliknya banyak heli dan pespur ataupun rudal serta drone Rusia tumpas di palagan, … akan tetapi coba kita lihat beberapa tahun kedepan pasti barang2 Rusia jauh lebih hebat dari yg sekarang, pengalaman2 paling pahit adalah guru terbaik, bagaimana Barat yg kmrn rame2 mau kirim senjata ke Ukraina tiba2 mundur berjamaah donasikan senjata2 utama nya, ni ajang perbaikan kualitas barang dagangan.
Pernah baca iskander bapet di perang armen vs azer…bener ga tuh
Teknologi menyamai barat, mampu diproduksi massal sehingga harga lebih murah, dukungan after sales jg ada, hanya kualitas yang dianggap kurang baik membuat produk China diangga remeh
rusia dan cina selama ini memang sudah banyak ekspor senjata, kebanyakan diincar negara berbudget minim, kalau dari pengamatan saya pribadi rata2 kostumer 2 negara ini sistanya ratusan, memang ada kalanya ada yang ngga puas, tapi kan gampang tinggal minta modif di eropa kalau memang dirasa kurang memuaskan