Mitsubishi Type 03 – Wujud Kemandirian Jepang di Sistem Rudal Hanud Jarak Sedang
|Selain Korea Selatan dan Taiwan, negara lain di kawasan Asia Timur yang mengoperasikan sistem hanud Patriot adalah Jepang. Bahkan, Jepang adalah salah satu negara pengguna Patriot terbesar di luar Amerika Serikat. Namun, Negeri Matahari Terbit ini dikenal punya tekad yang besar dalam usaha kemandirian alutsistanya, dan sebagai wujudnya, sejak tahun 2003, Japan Ground Self-Defense Force (AD Jepang) mengoperasikan apa yang disebut Type 03.
Type 03 adalah jenis Medium-range air defense missile system atau sistem rudal hanud jarak sedang. Sistem hanud yang juga disebut Chu-SAM ini dirancang sejak 1996 oleh Kato Works Ltd/Mitsubishi Heavy Industries. Meksi statusnya saat ini sebagai hanud “lapis kedua” di Jepang, namun Type 03 oleh beberapa pengamat pertahanan global, disebut punya beberapa keunggulan dibandingkan sistem hanud Patriot. Situs military-today.com menyebut Type 03 ‘outperforms the US Patriot,’ hanya saja Type 03 kalah telak dalam hal jangkauan dibanding Patriot.
Rudal hanud yang diproduksi oleh Mitsubishi Heavy Industries ini, mengandalkan platform heavy truk 8×8 sebagai launcher carrier. Diluncurkan secara vertical, satu kendaraan launcher dapat membawa enam unit peluncur.
Untuk rudalnya sendiri, bobotnya mencapai 570 kg dengan hulu ledak high explosive (HE) seberat 73 kg. Meluncur dengan kecepatan Mach 2.5, pola penghancuran pada sasaran mengandalkan proximity fuze, atau tidak memerlukan impact langsung pada sasaran.
Sistem hanud asli Jepang ini dapat mendeteksi 100 sasaran secara simultan, dan menargetkan 12 sasaran sekaligus. Sasaran favorit Type 03 adalah jet tempur, rudal jelajah yang terbang di ketinggian rendah dan helikopter. Yang menarik dari Type 03, rudal ini mengadopsi digital maps untuk target route prediction.
Dalam gelar operasionalnya, baterai Type 03 disokong oleh kendaraan command post vehicle, communications vehicle, radar unit vehicle (dengan radar AESA/Active Electronically Scanned Array), reloading vehicle dan beberapa kendaraan khusus lainnya.
Pada tahun 2014, JGSDF memulai program upgrade Type 03, yaitu dengan penggunaan sensor dan fitur jaringan yang ditingkatkan untuk jangkauan yang lebih baik dan menargetkan ancaman yang lebih kompleks. Selama musim panas 2015, 10 rudal Type 03 diuji tembak di White Sands Missile Range, AS dan berhasil mencegat berbagai target, termasuk target drone supersonik GQM-163 Coyote. White Sands dipilih menjadi tuan rumah peluncuran rudal, lantaran wilayah yang steril dan luas untuk serangkaian uji coba rudal, sesuatu yang tidak tersedia di wilayah Jepang.
Baca juga: Raytheon I-Hawk – Rudal Hanud “Tua” Yang Masih Menakutkan
Dirunut dari sejarahnya, Type 03 dihadirkan Jepang sebagai pengganti rudal hanud Raytheon Hawk yang dianggap telah uzur. (Gilang Perdana)
harga nasams dengan type 3 mahal mana
Kalau alutsista jepang dibiarkan diekspor maka barang AS, Rusia, China dll akan kalah saing dipasar global, seperti produk kendaraan bermotor yang merajai pasar global mengalahkan merk AS maupun eropa.
Sebenarnya kalau dunia Otomotif mbah Bowo, itu justru karena dari awal memang prinsip mereka berbeda… Jepang mengembangkan mobil yang lebih ekonomis baik dari konsumsi bahan bakar terutama untuk mesin yang CC nya lebih kecil, lebih ringan dan memang peruntukanya ekonomis lah… akirnya di era sekarang ini dimana harga BBM terus naik, sehingga akirnya menjadi salah satu faktor utama dari nilai ekonomis itu sendiri… belum lagi ketika mulai aplikasi Hybrid dan lain2… sedangkan industri otomotif USA selalu dengan mesin besar garang kencang dan pokoknya sangar lah yang akirnya membuat gugur dari sisi ekonomis…
Produk Eropa itu memang luar biasa, mereka kalau membuat apapun tidak pernah setengah2 apapun selalu yang terbaik akirnya mobil eropa berada di posisi mobil premium yang jelas saja hanya bisa dibeli oleh orang tertentu…
Kalau alutista, mungkin akan lebih rumit… seperti Korea yang sebenarnya sudah bisa memproduksi sistem pertahanan udara yang hampir sejenis dengan ini tapi juga tidak lantas langsung menjadi trending untuk dibeli…
Kita kapan?
Min,
Apakah Prof Josaphat Tetuko ikut d dlm pengembangan radar hanud Jepang?
Kalau dindonesia akan ada sistem hanud NASAMS
Nasams kita pakai missile apa ya?
Pake AIM-120 C-7 AMRAAM, itu rudal juga bisa dipake di F-16 Indonesia.
Senjata canggih jepang ga bisa ekspor ya,rudal sama kasel nya bagus bagus.
bisa…kemarin Soryu ditawarkan untuk ekspor…tapi rata-rata kemahalan…tidak bisa bersaing
aaaahhhh sudah lah.
entah kapan kita punya rudal masuk berita,sedang pengujian saja engan dan malu malu,mungkin takut diangap agresiv atau agresor.
padahal kita semua menantikan pengujian rudal jarak menengah atau bahkan jarak jauh.
roket saja yang jarak ciput engak kelar kelar.
Amrika Rusia itu bikin rudal risetnya 20 tahun lebih…india saja 27 tahun…kita baru tahun kemarin sudah minta jadi…main sulap ta ?
Kita uda bikin riset rudal sejak dulu dimulai dengan Rudal Kartika zaman dulu. Progresnya lambat banget uda lama proyek rudal Kartika. Gak percaya cari aja di Google ataupun Youtube xixixi
ngawur…Itu roket dul…dan hanya bersifat merakit saja…setelah itu riset ini dihentikan pemerintah Orba dan vakum sampai puluhan tahun.
Riset Rudal penuh itu baru kemaren setelah dirilis proyek revese enginering
Mantaps…..patut diteladani 💪💪💪
Min Confrim dong jumlah astros itu benar 63 dan benar kemarin ada kedatangan 18 unit atau masih 36 dan kemarin hanya kabar hoax?
kemungkinan hoaks, karena afaik tidak ada situs resmi TNI memberitakan itu. Hanya ada blogspot dan channel militer gk jelas.
Sebenarnya Indonesia ga punya Astros 36 biji tu semua sewa doang :v