Misterius, Benarkah Drone Bayraktar TB2 Mampu Memindai Sasaran dari Jarak 50 Km?
|Salah satu keunggulan dari drone tempur Bayraktar TB2 adalah mampu menghancurkan sasaran dari jarak 7 km. Dengan jarak 7 km dari sasaran, menjadikan drone kebanggaan Turki ini dapat lolos dari terjangan sistem hanud jarak dekat konvensional. Namun, lain dari itu, kemampuan serangan jarak jauh dari drone tersebut tentu sangat terkait pada jenis sensor penjejak yang dibawanya.
Baca juga: Awas Kena Cirit, Personel dan Ranpur Lapis Baja Bisa Morat-maritΒ
Dikutip dari Topcor.ru (16/3/2022), sebuah tayangan di web menampilkan layar navigasi modul elektro optik buatan Kanada, yaitu Wescam MX-15D, yang dipasang pada drone Bayraktar TB2. Nah, dari data yang ditampikan pada layar, terlihat jelas bahwa drone itu mampu mendeteksi dan membedakan sasaran dengan jelas dari jarak 52,2 km.
Seperti halnya Wescam MX-20HD yang dioperasikan pesawat intai TNI AU, maka Wescam MX-15D dirancang untuk mendeteksi dalam rentang spektrum optik yang terlihat langsung atau dalam moda inframerah. Sensor ini dapat mengenali, melacak dan menentukan koordinat objek (permukaan) stasioner dan bergerak, dan mengarahkan rudal udara atau bom yang dikendalikan dari jarak jauh ke sasaran.
Namun, ada yang aneh, berdasarkan karakteristik kinerja sistem pengintaian optoelektronik (OER) yang dilampirkan dalam brosur, MX-15D hanya punya jangkauan deteksi hingga 15 km. Dengan adanya perbedaan informasi, maka sulit untuk memastikan bahwa MX-15D yang melakukan deteksi sasaran dari jarak lebih dari 50 km itu.
Lepas dari itu, buntut dari keterlibatah Bayraktar TB2 dalam konflik di Nagorno-Kabarbakh, menjadikan Turki kena embargo komponen vital untuk drone tempur tersebut. Disebutkan bahwa kebijakan embargo atas mesin Bayraktar TB2 telah ditetapkan oleh Bombardier Recreational Products, manufaktur asal Kanada.
Sebagai informasi, drone Bayraktar TB2 menggunakan mesin Rotax 912 Internal Combustion yang punya kekuatan 100 hp. Meski Rotax merupakan perusahaan yang berbasis di Austria, namun kepemilikan saham Rotax dikuasai oleh Bombardier.
Baca juga:Β Drone Kombatan Asal Turki, Bayraktar TB2 Terkena Embargo Komponen Vital dari Kanada
Sebelumnya, Kanada telah menangguhkan sebagian besar ekspor teknologi pertahanan ke Turki pada Oktober 2019 setelah invasi Turki ke Suriah barat laut. Selain komponen mesin, Bayraktar TB2 juga menggunakan komponen vital lain dari kanada, yaitu modul kamera elektro-optik (EO ) dan kamera inframerah (IR) ternyata mengadopsi keluaran L3 Harris Wescam, yang notabene merupakan perusahaan yang berbasis di Ontario, Kanada. (Gilang Perdana)
@Admin, ada berita soal CH-4 TNI tidak min?, misal berita uji tembak rudal AR-2 dan dulu kan ada berita tentang S-300 Indonesia itu ada lanjutannya tidak min?, sebelumnya maaf oot, soalnya bikin penasaran nih berita π π
Mesin Rotax jugalah yg dipilih oleh Indonesia untuk dipasang di UAV Elang Hitam. So, apakah yg akan terjadi kalo suatu saat nanti Drone tersebut digunakan di Papua???
TB2 Bayakthar versus Reaper & Predator masih lebih Battle Proven yang mana ya ?
Mesinnya made in China http://www.rotaxchina.com/homechina.html
Kalo semua teknologi TB2 kena Embargo, maka hanya tinggal body doak wujudnya. Mungkin Turkey msh bisa import mesin motor Yamaha MX King dr jepang..ππ
” So, apakah yg akan terjadi kalo suatu saat nanti Drone tersebut digunakan di Papua???”
————————————————————–
Gak usah mikir yg blom mampu ente pikirkan mbah tol…sugatol. Coba fokus pd mikir Tank M60A2 yg udah dari tahun 70an pake meriam kaliber 152 mm dng laras lebih pendek dr Tank pd umumnya dan berat cuma 52 ton tp gak terjungkir kebelakang abis nembakan.peluru.
Krn daya pikirmu blom nyampe kesitu tol…sugatol, jd jng nambah pikiran baru…πππ
Nambah lagi skor utk tank jd 2-0. Sepertinya..ππ
Saat ini Turki sedang merapat ke Ukraina untuk next enggine Bayraktar.
Rotax itu perusahaan pembuat mesin yg berbasis di Austria,yg sahamnya dimiliki Bombardier….Rotax China hanya cabang nya saja,bukan mesin Rotax buatan China…..baca yg teliti dek Joni,Biar gak mabuk kecubung terus
Rotax China itu perusahaan Rotax yg investasi di china sayangnya juga kena pencurian IP berujung dgn kemampuan perusahaan2 china memproduksi drone UAV meski kemampuan mesinnya masih dibawah mesin rotax yg asli. Bandingkan daya jelajah dan bobot senjata yg dibawa drone Reaper AS dgn Winglong China.
Modul optik Wescam MX-15D sudah diganti buatan Turkiye dengan kualitas yg lebih baik.
Mesin Rotax untuk menggerakkan Bayraktar TB2 dan TB3 juga sudah dibuat versi lokal.
@Bang Ruskie, apa kuat mesin motor buat drone?, kalau target drone sih mungkin aja bang
hardware mmng hebat tapi lbh jauh 50km itu harus diperdayakan programming software yang menjadi pixel sangat kecil sehingga pemandangan jauh tidak terlihat menjadi mudah terlihat. lembaga atau instituti indonesia bisa membuat kok utk drone, pswt tempur, sistem pertahanan anti udara, rudal, pengintaian dll