Update Drone KamikazeKlik di Atas

Militer Perancis Deklarasikan Operasional Penuh Standar Rafale F3-R

Pada 8 Maret 2021, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Perancis, secara resmi telah mendeklarasikan operasional penuh dari standar Rafale F3-R. Jet tempur yang menjadi sorotan di Indonesia, lantaran telah disebut akan diakuisisi sebanyak 48 unit ini. Dengan standar F3-R, maka Rafale akan mendapatkan beberapa upgrade kemampuan, baik dari sisi perangkat keras dan lunaknya. lantas, apa sajakah yang didapat pada standar F3-R?

Baca juga: Petinggi Dassault Sambangi Kementerian Pertahanan, Bahas Offset untuk Pengadaan Rafale

Mengutip sumber dari defense.gouv.fr (17/3/2021), disebutkan yang dapat dilihat secara langsung dari standar F3-R adalah integrasi dari TALIOS laser targeting pod dan kemampuan untuk melepaskan rudal udara ke udara Meteor. Selain itu, standar F3-R juga memungkinkan Rafale untuk melepaskan bom berpemandu laser GBU-16, dan yang sebelumnya telah dikupas di Indomiliter.com, yaitu integrasi dengan pod pengisian bahan bakar baru (NARANG pod).

NARANG (NAcelle de RAvitaillement Nouvelle Génération) adalah refueling pod yang mampu menyalurkan bahan bakar dengan lebih cepat. Pod baru ini telah dimodifikasi untuk meningkatkan kecepatan transfer bahan bakar (ke level 750 per liter dan 1000 liter per menit).

NARANG pod disasar untuk Rafale varian navy (Rafale M) yang beroperasi dari kapal induk nuklir Charles de Gaulle. Untuk memperpanjang jangkauan dan endurance, Rafale M menggunakan teknik “buddy to buddy” air refueling, yang artinya pengisian bahan bakar di udara dilakukan oleh sesama jet tempur.

Standar Rafale F3-R juga mencakup instalasi radar AESA RBE2 untuk menunjang rudal jarak jauh Meteor. Kedepannya, standar bary Rafale dipersiapkan untuk dapat membawa rudal jenis baru Improved Medium Range Air-to-Ground Missile (ASMP-A) sebagai bagian dari misi pencegahan nuklir di udara.

Selain beberapa item yang telah disebut di atas, Rafale F3-R juga dibekali automatic ground collision avoidance system, yakni sistem penghindaran tabrakan. Pemerintah Perancis dalam periode 2019 – 2025 telah menggelontorkan dana 2,7 miliar euro untuk upgrade pada strandar Rafale terbaru ini.

Dengan otorisasi Rafale F3-R untuk digunakan dalam operasi, semua kapasitas yang dikembangkan dalam standar ini sudah melengkapi setengah dari armada Rafale di AL dan AU Perancis.

Baca juga: ‘Musuh Bebuyutan’ Sejak Lama, Dassault Rafale dan Boeing F-15 Bakal Dibeli Indonesia

Keputusan operasional penuh standar baru Rafale ini berlaku khususnya untuk kelompok yang saat ini dikerahkan dari kapal induk Charles-de-Gaulle, dan Rafale yang dioperasikan Angkatan Udara dan Luar Angkasa yang beroperasi dari pangkalan udara Yordania yang diproyeksikan sebagai bagian dari Operasi Chammal. (Gilang Perdana)

9 Comments