Menlu Turki: “Indonesia dan Malaysia Berminat Pada Bayraktar TB2, Kesepakatan Sedang Ditandatangani”

Bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang kepincut dengan performa drone tempur (UCAV) Baykrakar TB2 sudah diberitakan oleh beberapa media. Namun, pernyataan dari Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu dalam konferensi pers di Tokyo, bisa lebih mempertegas, bahwa bukan hanya Indonesia, namun Malaysia berminat pada Bayraktar TB2, bahkan kesepakatan sedang ditandatangani.

Baca juga: Kepincut Sensasi Bayraktar TB2, Taiwan Rancang UCAV Albatross II, Bisa Meluncurkan Rudal Hipersonik

Dikutip dari reuters.com (26/9/2022), Menlu Turki menyebut bahwa Malaysia dan Indonesia telah menyatakan minatnya untuk membeli drone bersenjata dari perusahaan pertahanan Baykar Makina, yang telah memasok senjata ke beberapa negara setelah keberhasilan di medan perang.

“Banyak negara Asia, terutama Malaysia dan Indonesia, menunjukkan minat besar pada produk industri pertahanan kami. Kesepakatan sedang ditandatangani,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam konferensi pers di Tokyo, saat menghadiri pemakaman mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Permintaan internasional untuk drone Turki telah melonjak setelah dampaknya terhadap konflik di Suriah, Ukraina, dan Libya. Pada 21 September Reuters melaporkan bahwa Baykar mengirimkan 20 drone bersenjata ke Uni Emirat Arab pada bulan ini.

Lebih jauh tentang seperti apa kesepakatan pengadaan Bayraktar TB2 untuk Indonesia, belum diketahui lebih lanjut, dan belum ada kabar resmi dari pihak Kementerian Pertahanan RI.

Turki rupanya paham betul, bahwa cara promosi produk alutsista yang paling ampuh adalah dengan menjajalnya di medan peperangan yang sesungguhnya. Dan salah satu kesempatan tersebut telah jatuh pada Bayraktar TB2, yaitu jenis drone kombatan (UCAV) produksi Baykar Makina. Dimulai dari babak serangan udara di Suriah, kemudian berlanjut di palagan Libya, dan Ukraina, Bayraktar TB2 mencatatkan rekor tersendiri.

Prototipe perdana drone ini (Block A) mulai digarap pada tahun 2007, dan kemudian berhasil terbang perdana pada Juni 2009. Kontrak untuk pengembangan fase kedua dan produksi ditandatangani antara Undersecretariat for Defense Industries dan Kale Baykar pada Desember 2011.

Pada fase kedua kemudian drone diberi label Bayraktar Block B (TB2). Bayraktar TB2 menyelesaikan uji terbang perdananya pada April 2014. Kemudian untuk pertama kalinya, enam unit Bayraktar TB2 dikirim ke Angkatan Darat Turki pada tahun 2014.

Salah satu keunggulan dari drone tempur Bayraktar TB2 adalah mampu menghancurkan sasaran dari jarak 7 km. Dengan jarak 7 km dari sasaran, menjadikan drone kebanggaan Turki ini dapat lolos dari terjangan sistem hanud jarak dekat konvensional.

Sejauh ini, order pembelian Bayraktar TB2 dipecahkan oleh Uni Emirat Arab, yang berencana untuk membeli 120 unit drone tempur Bayraktar TB2.

Baca juga: Orderan Jumbo, Uni Emirat Arab Berencana Beli 120 Unit Drone Tempur Bayraktar TB2

Bayraktar TB2 akan datang di UEA dengan paket amunisi, pusat komando dan kendali, dan pelatihan. Diperkirakan nilai kesepakatan transaksi mencapai US$2 miliar. Jika kontrak berjalan lancar, beberapa komponen TB2 rencananya akan diproduksi di pabrik Baykar di UEA. (Bayu Pamungkas)