MBDA Sea Ceptor – Rudal Hanud untuk Korvet Bung Tomo Class
|Kabar tentang bakal dilakukannya upgrade pada salah satu korvet Bung Tomo Class, yaitu KRI Usman Harun 359 oleh Thales dan PT Len Indsustri adalah angin segar dalam program peremajaan kapal perang TNI AL. Meski upgrade belum menyentuh pada akuisisi rudal hanud, namun cepat atau lambat, korvet Bung Tomo Class akan mendapatkan rudal hanud, jenis sistem senjata yang memang seharusnya ada di korvet tersebut.
Seperti diketahui, standar rudal hanud yang terpasang di Bung Tomo class adalah 16 peluncur rudal Sea Wolf, namun saat ketiga korvet didatangkan ke Indonesia, rudal jarak pendek itu tidak diikutsertakan, terlebih karena Sea Wolf juga tergolong rudal tua dengan teknologi tahun 70-an. Bahkan AL Inggris telah memensiunkan Sea Wolf, sementara saat ini Sea Wolf masih digunakan oleh AL Malaysia pada frigat Leiku Class.
Sebagai gantinya, AL Inggris kini telah menggunakan rudal hanud CAMM (Common Anti-Air Modular Missile), atau kondang disebut Sea Ceptor. Terkhusus kandidat rudal hanud di Bung Tomo Class, sempat muncul dugaan akan dipasang rudal hanud VLS Mica. Namun karena hal teknis, rupanya lebih ideal bagi Bung Tomo Class untuk kelak mengadopsi Sea Ceptor.
Mengapa Sea Ceptor pas untuk Bung Tomo Class? Tak lain karena memang sudah ada proposal yang ditawarkan dari manufakturnya, MBDA UK, untuk instalasi Sea Ceptor di Bung Tomo Class. Tentu dalam penawarannya, MBDA UK (Inggris) sudah berkoordinasi dengan BAE Systems, lantaran memang proyek Sea Ceptor sejak awal memang melibatkan BAE Systems. Yang bila diperdalam lagi, anak perusahaanya, BAE Systems Marine adalah galangan yang membangun ketiga korvet Bung Tomo Class di Inggris.
Tentang Sea Ceptor, rudal ini masuk kedinasan AL Inggris pada tahun 2018. Dan sampai saat ini, Sea Ceptor telah resmi dipesan oleh Brasil, Chile, Italia, Selandia Baru dan AD Inggris.
Dengan tenaga dari solid-fuel rocket motor, Sea Ceptor punya jarak tembak maksimum 25 km dan jarak tembak minimum 1 km. Jangkauan Sea Ceptor lebih baik ketimbang Sea Wolf yang punya jarak tembak maksimum 10 km.
Rudal dengan pemandu two way data link dan active RF (radio frequency) seeker, Sea Ceptor dapat melesat hingga kecepatan Mach 3 atau 1.020 meter per detik. Momen penghancuran pada sasaran mengandalkan dua opsi, yaitu bisa lewat contact atau proximity, alias tidak membutuhkan tumbukan pada sasaran.
Seperti halnya dengan rudal Mica dan Sea Wolf, Sea Ceptor juga diluncurkan dengan mekanisme VLS (Vertical Launching System) dan mampu merespon sasaran dari sudut 360 derajat.
Baca juga: Sea Wolf, Inilah ‘Aslinya’ Rudal Hanud di Korvet Bung Tomo Class
Dari spesifikasi, Sea Ceptor punya panjang 3,2 meter, diameter rudal 166 mm (diameter canister 190 mm) dan bobot rudal 99 kg. Dengan jangkauan tembak sampai 25 km, Sea Ceptor termasuk kategori Short/medium range anti-aircraft and anti-missile missile. Soal berapa ketinggian terbang, rudal ini dapat terbang sampai ketinggian maksimum 3.050 meter.
Bukan hanya digadang untuk di lautan, Sea Ceptor juga dirancang sebagai rudal hanud pada platform di daratan, dan untuk yang satu ini disebut sebagai Land Ceptor. Sistem yang disebut juga sebagai Sky Sabre ini dipersiapkan AD Inggris sebagai penggant rudal hanud legendaris Rapier. (Bayu Pamungkas)
Semoga kondisi keuangan Indonesia membaik, bisa upgrade seluruh matra Alustista TNI Amiiin…
Lebih bagus kalo buat upgrade keluarga kapal perang TNI-AL Corvette sigma class KRI Hasanudin semestinya harus diganti rudal Hanud nya mistral tetral ke VLS MICA atau Sea Ceptor CAMM, mistral tetral tanggung jaraknya 6 km keduluan di tembak musuh…
CMS bung tomo ini relatif teknologi baru thn 2000an kok diganti ditengah Ketrbatasan Anggaran…rudal terpasang pun cuma 2 exocetMM40…. fatahillah class kyknya dipasang 4 exocet mm38 yg stok lama tapi msh bagus cuma jangkauan turun… knp ga dipasang c802 kan byk di gudang tni al ( gagal paham kebijakan dephan)
Tacticos ini compatible nggak sama sea ceptor? soalnya dikontrak peremajaan KRI USMAN HARUN, CMSnya diganti ke TACTICOS. kemungkinan 10 console. entah kapan 2 kapal lainnya padahal bedanya cuma hitungan bulan dan 1 tahun. Apakah Thales Scout radar nya tidak diupgrade ke versi Mk 3
Yup…….fregat type 31 inggris pake cms tacticos dan rudal sea ceptor (tapi nyicil 12 rudal/kapal)
12 cells Sylver A43. Type 31 seperti Type 26 tapi dengan standar armament yang lebih rendah tapi juga lebih multirole. OPV, amphibious support, mine hunter, surveillance & intelligence, peace keeping dan peace making dll. Platform Iver yang sudah modular Stanflex
Lebih bessr dr SHORAD igla apa stinger tu rudal
ini nggak bisa digotong pakai tangan bung, lihat aja besarnya kaya apa.
Jadi standart Martadinata class…
Jadi penasaran apakah nanti Iver Huitfeldt TNI AL semoga jadi standart Destroyer class, karena Iver Huitfeldt sejatinya masih tergolong Fregat Class
Kalo Iver pake CAMM maupun Mica jelas tak tepat bro karena range cuma 20-25 km menjatuhkan martabat heavy frigate. Wacana heavy frigate malah tidak pake long range SAM jadi kandidat tepat antara ESSM, CAMM ER, Umkhonto ER dan Mica NG tapi kalau bisa Barak 8. VLS jangan Sylver lebih baik naik ukuran ke MK41 biar bisa quadpack rudal-rudal tadi diatas kecuali Barak 8.
saya berpikir anti serangan udara seharusnya bisa lebih ungul dari lawan itu sendiri.tapi teknologi terus berkembang dan jarak jangkau kian jauh baik pendeteksi maupun senjatanya itu sendiri!.
akan sulit bila serangan udara lebih ungul dari antinya sendiri,baik dari segi jangkauan pendeteksi maupun rudalnya sendiri!.
Kita ini negara dengan budget militer kecil. Dulu anggaran heavy frigate USD 390 jt tapi kini alokasinya turun jadi USD 360 jt. Dengan anggaran segitu cukup kecil peluang heavy frigate TNI AL mengadopsi long range SAM sekelas Aster 30 maupun S350 Vityaz
Tumben, kok gak nawarin SM2/3, malah nyodorin mba vityaz from rusia…..wkwkwk
(Ragu gak dikasih yaa…hhh)
kalo gitu mending beli gorski sekalian doong kalo dahsyat rudalnya
Sebenarnya jika hanya untuk penangkis rudal ataupun pespur, range medium sudah lebih dari cukup, asalkan ketika waktu deteksi hingga action durasinya lebih pendek dan cepat lebih bagus.
Lain cerita jika untuk strike combat, range jauh dengan speed (March) yang tinggi akan lebih baik.
Pada saat ini kebanyakan kaprang, lebih cendrung membawa penangkis udara dengan range medium kebawah, karena pada dasarnya untuk penangkis pada kaprang minimal rangenya 2 lapis (short kombi medium atau short kombi long).
waktu deteksi tergantung CMS dan jangkauan radar masing-masing. CMS + radar + EO + missile AShm + misil penangkis + IFF + CIWS = harus compatible
Benar…
Radar berperan penting dalam hal pertahanan, semakin jauh range diteksinya semakin baik, karena memberi waktu persiapan untuk operator.
Oleh karena itu jarang sekali sistem pertahanan kaprang dengan full long range atau medium range kombinasi long range.
Hal tersebut dikarena keterbatasan ruang untuk jumlah payung udaranya, karena rudal untuk long range kebanyakan demensinya lebih besar, lebih panjang dan lebih berat.
Trend saat ini memang lebih ke medium range SAM. Jepang dalam modernisasi armament buat destroyer JMSDF memilih mempensiunkan SM2 MR/ER (70-200km) diganti ESSM block II (50km). Long range SAM tetap dipakai tapi kearah tugas khusus seperti SM3 buat BMD
Menurut info di media online, untuk fregat TNI AL akan di instal rudal MBDA yang ditingkatkan ke varian jarak jauh Block 3
Exocet rudal anti-kapal bukan SAM. Aster buat generasi block 2 malah kerjasama dengan Lockheed Martin. Kemungkinan besar implementasi motor roket dan propelan dari THAAD karena Aster 30 block 2 bakal berkemampuan BMD
Block II dan Block III perbedaan mencolok adalah pada rangenya.
Semoga saja pemerataan untuk Exocet (Block III) pada kaprang TNI AL mendapatkan ToT.
Ada yg tau, bagusan mana VL Mica dengan Sea Ceptor? Mengingat keduanya produk MBDA. Kalau dilihat situs MBDA, sea ceptor / CAMM unggul jangkauan hingga 25 km dibanding Mica 20 km. Bahkan CAMM ER bisa sampai 45 KM. Kalau Bung tomo class pakai CAMM, berarti rudal SAMnya lebih unggul dibanding Martadinata class, termasuk jumlah rudal yg bisa diangkut bung tomo class mencapai 16 rudal
Keunggulan CAMM
Dimensi lebih kecil. Untuk Bung Tomo class tidak perlu ganti VLS. Buat PKR jika Sylver VLS cuma muat 1 Mica maka bisa dipasang 4 CAMM
Menang jangkauan dan kecepatan karena mengadopsi dual pulse rocket motor
Keunggulan Mica
Flight ceiling dimana Mica 9km sedangkan CAMM cuma 3-6 km
Lebih murah
Thales support dimana lebih banyak jenis radar bikinan Thales yang jadi standar TNI AL dibandingkan CAMM. Tapi ini lebih karena Mica sudah operasional cukup lama
Bicara perudalan antara sea ceptor vs vl mica yaaaa kira-kira seimbang….
Tapi di luar aspek kelincahan, kecepatan dan jangkauannya, lebih penting lagi adalah dalam “aspek seeker”
Tingkat sensitivitas, kualitas prosesing dan ukuran antene seeker adalah 3 atribut yg melekat pd seeker…..ukuran antene pun tak kalah penting krn antene seeker ibarat bola mata 👁️
“Mata belok” field of viewnya lebih besar, jadi kalo targetnya bermanuver…..bola mata yg lebih besar peluang tetap nangkep sasaran lebih besar 🤷
Dan nanti, sekitar tahun 2026 mbda merilis varian “Mica NG” sbg suksesor keluarga rudal Mica dg parameter teknis yg memdekati rudal ESSM, namun dg sosok yg masih sama dg sosok rudal Mica lama (bgt juga sosok VL Mica NG = sosok VL Mica), jd mungkin nantinya tidak perlu ada penggantian canister rudal versi VL —-> bermain disektor propelan generasi baru yg racikannya tidak membutuhkan ruang yg banyak 👍
Beda dg rudal CAMM-ER yg sosoknya melonjak dari 3 meteran mjd 4,5 meteran sbg kalo PKR kepingin diinstal CAMM-ER dimasa depan maka harus mengorbankan kompartemen di dek (-) 2, dibawah geladak yg sebelumnya bisa digunakan utk kegunaan yg lain 🤗
CAMM ER tidak bisa di Sylver A53 apalagi Sylver A35/43 yang kini dipakai Martadinata class. Wajib upgrade ke Sylver A70 atau Mk41 VLS. tapi kelebihan CAMM ataupun CAMM ER karena keberadaan foldable fin yang membuatnya bisa dipasang di canister yang lebih kecil dibandingkan Mica.
Masih tidak tahu tentang dimensi Mica NG tapi kalau wacananya punya dimensi tidak jauh beda dengan ESSM lebih baik pakai Mk41 VLS daripada Sylver karena bisa quadpack
Mica NG kalo memang ada perubahan terutama propelant tampaknya mengadopsi hal yang dilakukan Israel dengan Phyton jadi Derby dan Inggris dengan ASRAAM ke CAMM melalui penerapan dual impulse rocket motor. Memang bakalan ada penambahan dimensi dan bobot sekitar 15-20% tapi tidak sedrastis CAMM ke CAMM ER. Justru modifikasi tersebut meningkatkan kemampuan Mica NG mendekati AIM120D AMRAAM bukan ESSM
Di situsnya “DCNS” CAMM-ER bisa pake sylver A-50 bro….@disnata
Canisternya nongol apalagi jika pake cold type launcher. Mengurangi estetika dan meningkatkan RCS
Klo bisa ga harus milih salah satu, tapi diadopsi kedua nya karena faktor commonality- yakni sama2 support launcher Sylver. misal di PKR, 4/8 tabung tetep buat Mica, dan 4/8 tabung quadpack untuk CAMM. karena karakteristik kedua nya yg berbeda, jadi bisa untuk target yg berbeda, tapi dengan jumlah SAM (4 mica+32 CAMM=36) atau (8 mica+16CAMM= 24) jelas menjadi kan kemampuan PKR menjadi lebih bertaji, malah untuk Bungtomo Class bisa lebih banyak lagi dengan 16 tabung SAM.
Karakteristik Mica dan CAMM itu nyaris sama cuma CAMM sedikit lebih cepat baik speed maupun response time cuma menang jangkauan tapi kalah di flight ceiling. Sensor baik seeker, RF radar dan CLOS juga dari pemasok yang sama yaitu Thales atau Leonardo. Memasang keduanya kesannya malah bertabrakan
Pilihan tepat untuk MLU Bung Tomo class karena tidak perlu ganti VLS
Harapannya pengadaan VL Mica cukup selesai di PKR 1& 2. PKR selanjutnya memilih CAMM daripada Mica. Dengan dimensi yg lebih kecil bisa dipasang quadpack di Sylver VLS milik PKR
Bayangkan PKR mengusung 48 SAM Sea Captor yang artinya air defense capability PKR bakal jauh diatas Gepard Vietnam yang harganya lebih mahal
Kalau di datasheet, CAMM bisa quadpacked di VLS MK41. Kalau PKR pakai Sylver A35 memang bisa quadpacked juga?
Tapi kalau pakai MK41, mending sekalian rudal ESSM bisa quadpacked, jangkauan 50km.
CAMM dibangun oleh Inggris karena ada alasan penolakan mereka terhadap Mica karena tidak bisa dipasang quadpack di Sylver VLS. Ada opsi lain yang bisa quadpack di Sylver VLS yaitu Crotale tapi masalahnya bukan rudal yang fire and forget seperti halnya Aster dan Mica serta jangkauannya cuma 15-16 km yang menurut Inggris tanggung banget sebagai pengganti Sea Wolf
Sepertinya hanya akan menjadi sebuah wacana yg akan digoreng bertahun2 dan endingnya gak jadi
Pertinyiinnyi adalah kapan, segera atau tunggu ni Sea Ceptor expired lagi spt sea wolf baru mau akan lagi rencana dipasang rudal berjudul lain lagi, pusing amat perbanyak saja excocet di Bung Tomo Class sampai puluhan selesai sudah.
Nungggu upgrade bung tomo class berjalan bung. Berarti kalo diberitakan spt itu, barangnya sdh dipesan. Setelah upgtade bung tomo class selesai rudalnya pun datang.
Ada yg masalah ”TEKNIS” apa yg jadi kendala?? Nggak bs MICA ???
BUNG TOMO class ini mau di upgrade CMS nya khan. Trus CMS nya yg lama masi bisa di pake di LPD / LST kita nggak ya….ato memang UZUR MATEK tek???
Bicara upgrade, yang kasian MALAHAYATI Class yg nggak ada RUDAL SAMA SEKALI baek SSM dan SAM !!!! Mbok setidaknya di kasih MISTRAL kayak di Van Spiejk. MESAKKE.
“Masalah teknisnya” karena MBDA kepingin nawarin rudal sea ceptor…..lha wong sewaco nya saja mo diseragamin sama PKR kok rudalnya kepingin beda 😹😹😹
Fatahillah class turun status jadi OPV