KD Lekiu 30 – Flagship Kapal Perang Malaysia dalam Misi Evakuasi AirAsia QZ8501
|
Selain menjadi momen misi SAR dan evakuasi besar-besaran, operasi laut di Selat Karimata terkait musibah jatuhnya AirAsia QZ8501 turut melibatkan gelar alutsista secara masif dalam misi pencarian korban dan badan pesawat. Selain TNI AL yang mengerahkan andalan korvet SIGMA Class (Diponegoro Class), Bung Tomo Class, dan frigat Van Speijk yang berbekal hull mounted sonar, nyatanya banyak negara sahabat yang turut membantu langsung misi ini. Seperti salah satunya ada KD Lekiu 30, frigat ringan yang jadi flagship armada tempur TLDM (Tentara Laut Diraja Malayasia) ikut diterjunkan di hari-hari awal pencarian.
Kapal perang yang masuk kelas korvet ini setidaknya hingga tulisan ini dibuat telah berhasil menemukan dan mengevakuasi satu jenazah dari tengah laut. Bagi Indomiliter, KD Lekiu terasa tak asing dalam pembahasan, pasalnya Lekiu Class pernah kami sandingkan sebagai salah satu Lawan Tanding Terberat Korvet SIGMA Class TNI AL dalam suatu polling. Dari total 1.144 responden, Lekiu Class di dapuk sebagai pesaing paling buncit untuk SIGMA Class TNI AL, dimana korvet AL Malasysia ini hanya dipiliih oleh 122 responden (10,66%). Tempat pertama sebagai penantang SIGMA Class TNI AL adalah frigat super canggih AL Singapura, Formidable Class (58,74%) dan tempat kedua frigat AL Australia ANZAC Class (30,59%).
Mengintip sedikit Lekiu Class, keluarga kapal perang ini terdiri dari dua unit, yakni KD Lekiu 30 dan KD Jebat 29. Kapal perang ini dibuat oleh galangan Yarrow Shipbuilders, Glasgow, Inggris. Dari segi usia korvet dengan bobot 2.270 ton ini juga tak terlalu muda, sebab pertama KD Lekiu dan KD Jebat diluncurkan pada periode 1994 – 1995. Mengenai persenjataan, Sebagai elemen anti serangan udara, dibekali 16 peluncur rudal Sea Wolf, 2 kanon DSM30 REMSIG, dan untuk rudal anti kapalnya adalah 8 peluncur MM40 Exocet blok II, dan torpedo A244S, tipe torpedo yang juga digunakan pada SIGMA Class.
Secara umum, dari segi persenjataan, Lekiu Class banyak kemiripan dengan korvet Bung Tomo Class yang juga buatan Inggris. Yang menarik justru frigat ini mengadopsi kanon multi purpose Bofors 57mm. Jenis kanon ini cukup familiar digunakan oleh TNI AL dalam melengkapi FPB-57. Dalam misi AKS, frigat ini membawa heli Super Lynx 300, lengkap dengan fasilitas hangar.


Baca juga: Sea Wolf, Inilah ‘Aslinya’ Rudal Hanud di Korvet Bung Tomo Class
Untuk mengendus sasaran udara mengandalkan radar Ericsson Sea Giraffe Surface search radar G and H bands (PESA) dan Thales Netherlands (Signaal) DA-08 air search operating at E and F bands. Ada lagi radar navigasi Thales Defence I-band. Kemudian untuk kendali penembakan terdiri dari fire control radar tipe Marconi 1802SW, Alenia Marconi Systems Nautis F combat data system, Radamec Series 2000 Optronic weapon director. Nah, dalam misi pencarian Air Asia QZ8501, korvet ini tentu lebih mengedepankan peran sonar Spherion TSM 2633 LF buatan Thales.
Dengan bekal mesin diesel 4 × MTU 20V 1163 TB93 Twin shafts dapat dicapai keceatan hingga 28 knot. Sementara jarak tempuh operasinya mampu hingga 9.300 km. KD Lekiu diawaki 146 awak dengan 18 perwira. (Darma)
sip.. dah bung wehrmacht ane demen..
KD Lekiu saat ini kapal perang tercanggih milik malaysia, spt bung wehrmacht bilang mrk keluarga F2000, satu keluarga dg kelas bung tomo, namun kelas bung tomo lebih kecil 10m. KD Lekiu dilengkapi hangar utk menyimpan heli, shg heli lebih aman.
Fitur stealth pd kapal perang ada 2 pendekatan, RCS atau besar permukaan paparan radar dan panas yg bisa dideteksi oleh infra merah. Kedua fitur ini tak dimiliki oleh keluarga F2000. Bahkan soal RCS sigma lebih baik. Gowind malaysia diperkirakan jauh lebih baik, selain punya RCS yg lebih kecil, mrk juga menyembunyikan cerobong asap spt meko200 afrika selatan.
keunggulan kelas bung tomo, ada di bagian radar nya yg sudah 3 dimensi dan misil mica (jika jd dipasang). Soal bofors 57 mk2 itu lain cerita, us navy menganalisa bofors 57 mk2 atau mk3 lebih baik drpd oto melara super rapid 76mm, itu sebabnya usn memilih bofors 57mk3 drpd oto melara 76mm di kelas uss freedom dan uss independence.
Emang sih bung budiman…boffors 57 mm lebih banyak muntahan pelurunya dr oto melara krn tujuannya beda..USN tdk terlalu mengandalkan daya gebuk meriam krn mereka lbh suka ngumbar rudal anti kapal…mereka cm butuh meriam sbg CIWS jd gak perlu cal gede yg penting cepet ngumbar pelor…kalo kita butuh meriam cal gedean buat fire support pendaratan…makanya pilih oto melara…
ini kapal keluarganya bung tomo class…..min request pengembangan kapal sigma aja deh….dulu di idam ada damen bilang sigma bisa dimodifikasi sampai 150 m dengan lebar 15meter…dan sistem senjata lebih ganas…..mantab dah….berani gak ambil sigma 15015???
Scr bangun ruang nih lekiu sama dgn Bung Tomo Class karena di bangun dr basis yg sama yaitu Frigat F2000…cm beda bobot dan panjang aja dikit…persenjataan Lekiu malah lebih lemah…Lekiu pake meriam Boffors 57 mm Mk2 sedangkan Bung Tomo Oto Melara 76 mm…yg lainnya sama…
Soal mission suit dan CMS sy yakin Bung Tomo lebih megang…selain lebih mutakhir dr lekiu,TNI terkenal jago ngoprek Manajemen Tempur…sedangkan Lekiu dah basi karena di rancang tahun 90 an…
Min, apakah Corvette ini mempunyai kemampuan Stealth?
Tidak punya 🙂
Apa iya..? Jangan lupa kapal ini mempunyai sistem yang bisa meruap air laut disekitar tubuhnya, jadi bukan saja tidak bisa dilihat oleh kesat mata,malah sistem radar juga tidak boleh menditeksinya sekiranya sistem itu diaktifkan jika perang.