MaxxPro 4×4 MRAP – Siap Dikirim Ratusan Unit ke Ukraina
|Tak seperti Australia, Jerman, Kanada dan Perancis, yang lebih dulu mengirimkan rantis lapis baja angkut personel dengan kemampuan MRAP (Mine Resistant Ambush Protected) ke Ukraina, maka Amerika Serikat agak belakangan mengirim rantis MRAP-nya ke Ukraina. Namun, lain dari sekutunya, jumlah yang bakal dikirim AS bakal menjadi yang terbesar, yakni 200 unit rantis MaxxPro.
Baca juga: Senator 4×4 – Rantis Lapis Baja Angkut Personel yang Akan Dikirim Kanada ke Ukraina
Dikutip dari defence-blog.com (4/10/2022), disebutkan pejabat pertahanan AS mengumumkan paket tambahan bantuan ke Ukraina senilai US$625 juta, yang mencakup 200 unit rantis yang punya kemampuan menahan efek ledakan ranjau, MaxxPro 4×4, yang notabene merupakan rantis lapis baja angkut personel yang battle proven digunakan di medan Afghanistan, Irak dan Suriah.
Punya label komplit Navistar M1224 MaxxPro MRAP, rantis ini dirancang oleh perusaaan AS, Navistar Defense bersama dengan perusahaan Israel Plasan Sasa. Awalnya rantis ini dirancang untuk ambil bagian dalam program US Military’s Mine Resistant Ambush Protected vehicle, yang dipimpin oleh Korps Marinir AS, serta program serupa untuk Angkatan Darat, US Army-led Medium Mine Protected Vehicle.
MRAP dikategorikan sebagai kategori 1 atau kategori 2, tergantung pada penggunaan dan ruang kompartemen penumpang, dan Navistar memproduksi MaxxPro dalam kedua ukuran, meskipun sebagian besar yang dijual adalah MRAP kategori 1. Model MaxxPro Plus dilengkapi dengan roda belakang ganda untuk meningkatkan daya dukung beban, seperti ambulans atau varian yang dilindungi EFP (Explosively Formed Penetrator).
Model terbaru yang diproduksi adalah MaxxPro Dash yang merupakan model kategori 1 yang lebih kecil dan ringan. Baik model Plus dan Dash menggunakan mesin MaxxForce 10 dengan kekuatan 375 hp, menggantikan DT 530 dengan kekuatan 330 hp, yang digunakan dalam model dasar asli yang diproduksi.

Model dasar MaxxPro menggunakan kapsul kru dengan lambung kendaraan berbentuk V, yang dipasang pada sasis truk International Navistar 7000. V-hull membelokkan ledakan ranjau darat atau improvised explosive device (IED) menjauh dari kendaraan untuk melindungi penumpangnya.
Karena sasis dipasang di luar kapsul awak, ada kekhawatiran bahwa sasis tersebut kemungkinan akan hancur jika terjadi penyergapan. Namun, juru bicara Navistar Defence Roy Wiley menyebutkan, “MaxxPro melakukan dengan sangat baik selama pengujian. Desain ini terbukti efektif pada Dingo 4×4 buatan Krauss-Maffei Wegmann yang menggunakan desain serupa, yang memasang kapsul lapis baja ke sasis Unimog. Desain ini membuktikan bahwa awak dapat selamat dari efek ledakan ranjau darat seberat 7 kg tanpa cidera.”
Navistar Defense mengklaim kendaraan ini dirancang dengan mempertimbangkan kesiapan operasional dan menggunakan suku cadang standar yang mudah didapat, untuk memastikan perbaikan dan perawatan yang cepat. Konstruksi lapis baja dibaut bersama, bukan dilas, seperti pada MRAP lainnya. Ini memfasilitasi perbaikan di lapangan dan merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kapasitas produksi Navistar yang lebih besar untuk MaxxPro.
Pada tahun 2010, Angkatan Darat memulai menambahkan electronic stability control (ESC), teknologi komputerisasi yang dirancang untuk meningkatkan stabilitas kendaraan ke MaxxPro.
Ground clearance MaxxPro yang tinggi (0,35 meter) memberikan perlindungan yang lebih besar dari ledakan di bagian bawah bodi mobil, tetapi juga meningkatkan pusat gravitasinya, menyebabkan MaxxPro dapat terguling dalam situasi tertentu. ESC menggabungkan faktor jalan, data kendaraan, dan niat pengemudi untuk mengoreksi mengemudi secara otomatis guna memastikan stabilitas selama manuver.
Baca juga: Untuk Ukraina, Australia Telah Terbangkan 20 Unit Bushmaster 4×4
MaxxPro dalam berbagai varian telah diproduksi lebih dari 9.000 unit. Dari beberapa negara sekutu pengguna MaxxPro, yang menjadi operator terbesar MaxxPro di luar AS adalah Uni Emirat Arab yang mengorder 3.375 unit dalam berbagai varian.
Di Asia Tenggara, Angkatan Darat Singapura sempat mengoperasikan 15 unit MaxxPro, yang kemudian dikirim ke Afghanistan sebagai bagian dari kekuatan NATO dan International Security Assistance Force (ISAF). (Bayu Pamungkas)
kira-kira Indonesia bisa kesampaian ndak punya ini?
@bullfrog
krisis masa perang itu dah biasa terjadi di setiap peperangan, setidaknya sejauh ini belum ada berita pelanggaran HAM di perang rusia-ukraina ini + dah banyak negara yang ngirimin bantuan non militer kesana termasuk juga indonesia
15 persen wilayah ukraina dikuasai rusia dan sudah menjadi daerah merdeka dan buffer zone bagi rusia, dan akan menjadi batu pijakan utk invasi rusia dimasa depan, sekarang jutaan warga ukraina mengungsi dan sisanya terancam kelaparan dan membeku menghadapi musim dingin, moral rakyat dan tentara ukraine jatuh ke titik nadir, masih saja banyak yg bermimpi dan termakan propaganda ukraine bisa memenangkan perang.
Hohoho
@topol
Ente jadi efek pembodohan dari blog militer ataupun channel militer YouTube kelas lokal
Pembahasan perang masa lalu tapi dominan yang dibicarakan elemen politik bukan elemen militer
@topol
Kekaisaran Tsar & Uni Soviet tak sama dgn Rusia saat ini. Pagelaran kekuatan mereka mengadopsi Jannisary Ottoman. Komando dari etnis negara yg berkuasa tapi prajurit garis depan dari etnis atau negara yg ditaklukan. Etnis Belarus, Ukraina, Kazakh yang menjadi andalan garis depan kekaisaran Tsar & Uni Soviet
Hohoho
Ini ane nambahin
https://www.indomiliter.com/grom-rudal-utama-hanud-tni-ad/
Grom malah semakin merajalela di musim dingin
https://www.indomiliter.com/bantu-ukraina-polandia-kirim-rudal-hanud-manpads-piorun/
Ukro malah dapat sang penerus Grom dari Polo
Hohoho
Berita tentang alutsista Ruskies fansboy ura-ura pada tiarap tetapi yang muncul artikel membahas dari blok NATO baru muncul bak jamur disiram Vodka
@topol
jasmerah. Ente kurang detail
Pasukan terdepan WW2 dari Soviet vs NAZI mayoritas etnis Ukro
Konflik Chechnya tahun 1990an winter jadi ladang pembantaian buat personil Ruskies
Atau
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Simo_H%C3%A4yh%C3%A4
Fins vs Ruskies
Winter jadi yang paling dibenci prajurit Soviet. Para Fins malah menggila
Yang ditunggu-tunggu sudah hampir tiba: Winter season. Semoga lebih menarik. Siapakah nanti yang lebih piawai dan handal di medan laga bersalju. Dalam sejarahnya sih Rusia di atas angin saat menghadapi Napoleon dan NAZI pada musim dingin.
Bang Zelen udah keliwat bates, orang lagi ultah kok diganggu, habis sudah kesabaran si Om, Bom jembatan crimea adalah pemicu dipencetnya tombol merah, mungkin kiev adalah pertama yg cemong, dan perang pun berakhir😁
@ayam jago, komentar om dah ane bales yang di tank armata, kalau memang mau jawab, taruh sini aja gapapa kayaknya