Mau Alutsista Canggih Keluaran Terbaru Tapi Anggaran ‘Ngepas,’ Leasing Kapal Perang Bisa Jadi Solusi
Mendapatkan alutsista canggih keluaran terbaru dengan harga bersabahat, adalah dambaan bagi banyak negara. Namun, sayangnya permintaan dan penawaran belum tentu bisa sejalan, alhasil muncul opsi baru dalam akuisisi alutsista, yaitu lewat program leasing. Seperti yang populer dilakukan oleh Ceko dan Hungaria, dimana kedua negara baru NATO tersebut kompakan menyewa jet tempur Gripen C/D dari Swedia. Nah, itu di matra udara, bagaimana dengan matra laut?
Meski kabar ini belum dapat dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Perancis, namun sejak 2018 telah berhembus selentingan bila Perancis telah mengirimkan proposal ke Yunani, persisnya Perancis menawarkan dua unit frigat FREMM (FRégate Européenne Multi-Missions) yang masih gress, bahkan satu unit di antaranya belum diluncurkan dari galangan.
Dikutip dari c4defence.com (9/9) dan greekcitytimes.com (10/9), disebutkan bahwa proposal tersebut masih dalam tahap perundingan. Ada dugaan tawaran Perancis merupakan bagian dari paket besar program pembelian jet tempur Rafale oleh Yunani. Kabar yang belum bisa dikonfirmasi menyebutkan nilai sewa untuk kedua frigat FREMM mencapai 150 juta euro. Dari proposal yang digulirkan pada tahun 2018, dikatakan masa sewa yang ditawarkan adalah lima tahun dan ada kesempatan bagi Yunani untuk membeli frigat bila masa sewa telah berakhir.
Kedua frigat FREEM yang disebut-sebut akan ditawarkan ke Yunani adalah Alsace (D656) dan Lorraine (D657). Alsace (D656) mulai dibangun pada tahun 2016 dan telah dilucurkan pada 18 April 2019, sementara Lorraine (D657) mulai dibangun pada tahun 2019 dan sampai saat ini masih dalam proses pembangunan. Alsace (D656) rencananya akan masuk kedinasan pada tahun 2021, dan Lorraine (D657) satu tahun berikutnya.
Meski termasuk FREMM Class, namun Alsace (D656) dan Lorraine (D657) adalah varian yang berbeda dengan generasi frigat FREMM milik AL Perancis sebelumnya. Alsace (D656) dan Lorraine (D657) mengdepankan fungsi anti‑air warfare. Ciri khas kedua frigat yang punya bobot masing-masing 6.000 ton ini adalah dibekali VLS Sylver A50 yang dapat meluncurkan 16 rudal hanud Aster 15/30.
Kedua kapal perang juga dilengkapi radar Herakles yang memiliki jangkauan 400 km. Kapal-kapal itu dipersenjatai dengan delapan rudal anti-kapal MM-40 Exocet Block 3 dari MBDA dan torpedo MU 90, dua senjata kendali jarak jauh Narwhal 20 mm dari Nexter, sistem peringatan dini elektro panoramik Artemis IRST dari Thales, dan fasilitas heliport serta hanggar untuk helikopter berukuran 10 ton.
Lepas dari benar atau tidaknya kabar tawaran sewa dua frigat FREMM kepada Yunani, namun Belanda rupanya juga tak mau ketinggalan peluang, yaitu dengan menawarkan dua frigat Karel Doorman Class – HNLMS Van Speijk (F828) dan HNLMS Van Amstel (F831), kedua kapal perang tersebut dihargai US$250 juta. Belanda rupanya paham bahwa Yunani sejak tahun 2017 sudah melirik beberapa kapal perang bekas, Yunani kabarnya sempat tertarik pada frigat Adelaide Class milik AL Australia.
Sewa alutsista di matra laut sebelumnya juga pernah kondang dilakukan India dengan Rusia. Seperti pada tahun 2019, India telah menandatangani kesepakatan membayar sewa kapal selam bertenaga nuklir Rusia yang ketiga untuk jangka waktu 10 tahun dengan nilai US$3 miliar. Kapal selam yang disewa India ini adalah Akula-class dan akan berganti nama menjadi Chakra III sesuai nama yang diberikan India.
Chakra III akan siap digunakan pada 2025 mendatang. Harga sewa yang diberikan sudah termasuk paket komprehensif untuk perbaikan kapal hingga suku cadangnya, termasuk pula pelatihan dan infrastruktur teknis yang menunjang operasi. Kapal selam berkelas Akula-1 akan menggantikan INS Chakra, kapal selam kelas Akula yang disewa dari Rusia sejak 2012 lalu. (Haryo Adjie)
COCOK.
Kita sewa atau leasing kapal perang aja dulu sambil menunggu Iver selesai dibuat. Memenuhi kekosongan, hemat anggaran, biaya perawatan dan logistik cukup sampai iver selesai dibuat, kurang apa lagi???
Kurang niat aja bro
Klu skrg mah kurang dana yg pastinya wkwkwk …
Wih kapal selam nuklir aja bisa disewa.. baru denger dan yg pasti ini kasus pertama di dunia
Udah lama kalau kasel nuklir di sewa contohnya pelanggan sewa sekarang India dulu ada China
Nunggu bekasnya aja lebih murah
Ini kapal msh gress om. Klu nunggu msk usia pensi nya ya bs 20 tahun lg. Mgkn anda dan kita semua udh leburu mokad sblm lht tuh kapal di akuisisi TNI wkwkwkk …
Amerika juga pernah leasing kapal selam kelas gotland milik swedia.
Ya..
Mereka akan melakukan apapun baik dengan sewa ataupun jika diperlukan akan membeli alutista kawan ataupun lawan untuk mempelajari kelemahan dan kelebihan apa yang mereka miliki dan apa yang kawan ataupun lawan miliki.
Gak pernah ada sejarahnya nyewa alat perang, tunggu aja sohib lama, datang bawa ole2 5 okt,karena janji harus ditepati, hanya soal waktu, bukan kayak temen laen yg ngancem2 pake catsa😁
https://www.google.com/amp/s/jatim.tribunnews.com/amp/2020/05/17/satu-janji-menhan-rusia-ke-prabowo-pernah-terucap-sorot-masa-sulit-indonesia-bocor-soal-alutsista
Kalau kapal smp tenggelam atau pespur smp jatuh bagaimana tanggung jawab kedua belah pihak ?
Sepertinya gak ada asuransi yg mau tanggung mesin perang, kecuali saat pengiriman.
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Segera ajukan penawaran pembelian FREMM ke Perancis. Potong tawaran mereka ke Yunani dengan pembelian cash and delivery. Tidak ada leasing2an. Sebagai negara dengan uang 11.000 T plus kekayaan harta karun di bawah laut, kita hanya membeli secara CASH. Jangan lupa beli juga submarine nuklir Akula-class 20 unit untuk menghantui LCS dan menjaga LNU. Laksanakan ! Bravo !
Siapa yang tanggung jawab kalau kecelakaan dll. udah diatur tergantung hasil negosiasi kesepakatan saat proses menyewa
Yg tanggung jawab yg ngasih leasing.
pake leasing FIF apa Adira Finance om.. 🙂
Sewa?
hhmmm…
Rugi…
Sejelek apapun dan sebagus apapun tetap saja bukan milik sendiri, belum lagi dengan segala kendala dan resikonya.
Jika kita tidak ingin melangkah maju (ToT) maka jalan sewa alutista mungkin adalah jawabannya.
Banyak hal yang harus digaris bawahi di sini adalah utamanya dalam politik luar negri antar negara kita dengan pihak luar, khususnya negara Amerika.
Andaikan kita membeli alutista baru ataupun bekas maka negara Amerika adalah negara yang akan banyak mengatur kegunaan alutista yang akan kita miliki tanpa terkecuali, dengan catatan alutista tersebut produksi Amerika atau negara selain Amerika akan tetapi ada kandungan komponen (hardwhere) ataupun yang sifatnya intelektual (softwhere) dari negara Amerika.
Hanya dengan ToT kita dapat mencapai masa depan yang lebih baik untuk kesinambungan alutista kita.
Semoga saja para pemangku kebijakan dapat bijak dan kesatria dalam mengambil keputusan untuk masa depan Republik Indonesia
Lebih tertuju pada leasing sih. Leasing itu Sewa dg jangka waktu tertentu dan ada opsi beli tuh kapal setelah masa leasing selesai.
Masalahnya itu sama aja beli baru dan waktu pembuatannya pasti juga lama. Makanya lebih enak kalo leasing yg udah ada aja.
Tuh yg FREMM udh jd kan om. Msh gress lg. Tp utk Yunani aja mgkn krn keadaan negaranya yg sedang berseteru dgn Turki plus imbas pembelian Rafale. Ntah klu utk kita di ksh apa ga nya.
Yang sudah menjadi hak paten milik Republik Indonesia saja tidak dapat serta merta di pakai untuk keadaan status darurat militer.
Contoh : F16, Apache dan lainnya…
Karena setiap MoU dalam jual beli ada batasan tertuntu untuk kegunaannya.
Ketika kasus Timor Leste dan pemberantasan GAM serta lainnya, pihak TNI dilarang untuk menggunakan alutista made in Amerika.
Padahal fungsional alitista adalah salah satu alat untuk mempertahankan kedaulatan wilayah Republik Indonesia.
Apapun alutistanya yang made in Amerika dan apapun salah satu komponennya (hardwhere) dan juga komponen lunaknya (softwhere) akan dibatasi kegunaannya untuk pihak pembeli.
Lalu bagaimana mungkin jika dengan sewa alutista fungsi kegunaannya dapat lebih luas dari pada membeli?
Negara kita dikelilingi oleh negara yang bersekutu dengan Amerika, sudah pasti Amerika akan lebih mengutamakan keselamatan negara sekutunya.
Akan tetatpi Amerika memiliki kekuatan politik hampir di semua benua, salah satunya adalah dengan mengeluarkan CAATSA.
Hanya pemimpin dan pendirian kuat yang dapat meruntuhkan aturan CAATSA, karena tidak mungkin tanah air kita dijaga dan diatur oleh negara luar.
Semua negara super power untuk pemasukan terbesar kas negaranya salah satunya adalah penjualan alutista.
Mereka akan mencari negara yang sedang berseteru dengan menjajakan alutistanya dengan cara apapun, diantaranya adalah dengan sewa.
Hal tersebut di ambil oleh India yang menyewa 3 Miliar $ AS kasel nuklir Rusia yang dikarenakan sedang mengalami ketegangan dengan Pakistan dan China.
Begitu juga Slovakia yang berencana menyewa pespur Gripen dan negara Hungaria yang menyewa 12 pespur Gripen karena kekhawatiran masa lalunya.
Semua mereka ambil mungkin dikarenakan tingkat urgentsinya yang mungkin mereka rasa sangat mendesak.
Kita harus pandai dalam menganalisa perpolitikan global di seluruh dunia.
Pada saat ini kita tidak sedang berkonflik dengan negara lain.
Mungkin hanya di lingkungan Laut Natuna saja yang begolak dan itupun sejauh ini belum atau tidak ada tindakan yang mengarah ke arah provokasi militer.
Sampai saat ini kita ataupun negara luar di Laut Natuna hanya sebatas membenturkan / menabrakan kapal.
Akan berbeda tingkat urgentsinya jika kita ataupun ada pihak negara luar yang telah menggunakan peluru, roket, misle ataupun lainnya untuk melumpuhkan lawannya.
daripada cari utangan ke lintah darat mending juga dimatangkan postur anggaran kemhan semampunya.
daripada endingnya di-uber² debt collector plus bunga jatuh tempo malah lebih mencoreng harga diri bangsa
Boleh nih pak Wowo sewa kedua frigat FREMM. Harganya murah paket komplit selama 5 tahun serta barang sdh ready. Hitung2 sambil nunggu iver selesai.
Kalo sdh habis masa sewa, bisa diakuisisi jg pilihannya. Jd begitu iver selesai 2 unit, total kita sdh punya 4 frigate. Yg 2 sdh siap tempur, sementara yg 2 baru lg sdh dlm kondisi lengkap persenjataannya.
Jd gak perlu nunggu redesign yg lama banget… itu kata dek Apem alias eiksuR.
Sistem Gadai aja Bossss…
lebih menguntungkan
wkkwkk…
sepertinya Mimin Indomiliter promotrus nih
Wah Highlight nih ada yg nyewain pespur juga. Apa Indonesia tertarik nyewa Gripen juga nih??? Barang baru, udah ada dan tinggal make.
tapi tidak boleh buat perang, cuman boleh parade dan patroli. ha..ha..
atau pake asurasi dulu siapa tahu tergelincir kayak T-50 di Madiun kemarin rusak berat..
ah sewa juga ada pelatihan minimal 3 bulan, dan kapal dites kelaikan lewat dinas kelaikan TNI AL, dan sewa itu tidak termasuk peluru dan missile. Bisa juga sewa tanpa armament, apalagi kalau ada RIM bisa ribet urusannya. Lebih baik beli PT PAL akusisi dok kodja bahari dan PT Industri kapal indonesia (cranenya terbesar se indonesia) dan pesan 5 kapal perang frigate atau corvet sekaligus. Hanya punya 1 galangan kapal sangat tidak bagus buat pertahanan.