Masih Tergolong Frigat Canggih, HMAS Melbourne 05 Lakukan Pelayaran Terakhir
|Untuk ukuran Indonesia, kapal perang yang masuk kedinasan pada tahun 1992, mungkin masih tergolong ‘muda’ dan biasaya masih dioperasikan secara penuh untuk mengawal lautan NKRI. Namun lain halnya dengan Australia, Kementerian Pertahanan Australia baru saja mengumumkan berakhirnya masa tugas frigat HMAS Melbourne (FFG 05). Persisnya pada 27 September lalu, kapal perang berbobot 4.260 ton ini telah melakukan pelayaran terakhirnya menuju Pelabuhan Sydney, menandai berakhir pengabdian frigat berpeluru kendali yang sudah mengabdi di arsenal AL Australia (RAN) selama 27 tahun.
Baca juga: Kekurangan Pelaut, Frigat HMAS Perth Tak Melaut Selama 2 Tahun
Dikutip dari Janes.com (27/9), nantinya pada 26 Oktober 2019 akan diadakan upacara pelepasan resmi kapal ini di Sydney. HMAS Melbourne yang bagian dari Adelaide Class, punya sejarah yang penting, terutama kapal perang yang tergolong canggih ini pernah aktif dalam mendukung INTERFET (International Force East Timor) di tahun 2000 dan terlibat aktif dalam Perang Teluk di tahun 2002.
Meski statusnya dipensiunkan, kelengkapan sensor dan persenjataan yang ada di HMAS Melbourne boleh jadi masih di atas kemampuan rata-rara kapal perang TNI AL sekalipun. Kapal perang dengan panjang 138,1 meter dan lebar 13,7 meter ini dilengkapi 13 peluncur rudal anti kapal Harpoon. Sementara untuk menghadang serangan udara dari jarak menengah, frigat ini punya rudal hanud Evolved Sea Sparrow, setidaknya ada 8 cell peluncur rudal ini yang siap menjadi perisai HMAS Melbourne.
Bila sasaran udara harus dihadapi dalam jarak dekat, HMAS Melbourne masih punya satu pucuk kanon CIWS (Close In Weapon System) Phalanx kaliber 20 mm. Sesuai standar frigat pada umumnya, pada bagian haluan disematkan meriam reaksi cepat OTO Melara kaliber 76 mm.
Sebagai perlindungan jarak dekat untuk sasaran permukaan, setidaknya pada HMAS Melbourne disiapkan enam dudukan untuk senapan mesin berat kaliber 12,7 mm. Bahkan dari hasil upgrade pada dekade 90-an, kapal perang ini dilengkapi 2 pucuk senapan mesin berat 12,7 mm dalam modul Mini Typhoons RCWS (Remote Control Weapon System).
Bicara tentang aspek anti kapal selam, HMAS Melbourne dapat membawa dua helikopter AKS Sikorsky S-70B Seahawk. Lepas dari itu, frigat yang dibangun oleh Australian Marine Engineering Consolidated ini juga punya dua peluncur torpedo Mark32 (triple tube).
Jeroan sensor dan perangkat elektronik HMAS Melbourne diantaranya AN/SPS-49 air search radar, AN/SPS-55 surface search and navigation radar, SPG-60 fire control radar dan AN/SQS-56 hull-mounted sonar.
Dapur pacu HMAS Melbourne disokong turbin gas 2 × General Electric LM2500 yang menghasilkan tenaga 41.000 hp. Kecepatan maksimum yang dapat dijalani 29 knots dan kecepatan jelajah 20 knots. Dengan kecepatan jelajah, HMAS Melbourne dapat mengarung sejauh 8.300 km.
Baca juga: HMAS Jerves Bay “Dili Express,” Kapal Katamaran Legendaris Andalan INTERFET
HMAS Melbourne diawaki 184 personel, termasuk 15 perwira, namun jumlah itu belum termasuk kru udara. Dari sejarahnya, HMAS Melbourne diluncurkan pada 5 Mei 1989 dan resmi masuk kedinanasan RAN pada 15 Februari 1992. (Gilang Perdana)
Hibah aja ke indo..
seandainya dikasih belum tentu diambil, itu pake mesin turbin, ga kuat biaya operasionalnya, kalo mau ubah ke mesin diesel dulu.
zaman sby dulu USAmau kasih hibah OHP klass… ditolak oleh kita.
HMAS melbourne 05 kan OHP class juga to?
gue kira neh kapal pasti ada yang menungangi…mungkin juga dari garis keras…karna pasti nya mereka bawa senjata berat…!!!
Bikin lemes baca spek kapal usia 27 tahun.. Mimpi buat TNI AL speknya..
Mimpi apaan….mimpi buruk pastinya 😬😬😬
Jauh lebih unggul PKR kemana-mana dan spek sewaco nya sudah disesuaikan dg kondisi dan karakter perairan litoral
PKR tanpa R, semua sisi bahkan kecepatan pun tak unggul.. hiks..
Ini membahas kaprang apa mobil F1 🙆🙆🙆
jangankan sama PKR nantinya… sama korvet bung tomo klass aja belum tentu menang tuh OHP.
mengingatkanku pada sosok oliber hazard perry class
lah ini kan emang klas OHP class. punya USA kalau ndak salah udah di pensiunkan semua. udah nggak cocok untuk perang millenium baru.