Makin Canggih, C-130J Super Hercules Kini Bisa Terbang di Cuaca Buruk dan Visibilitas Rendah
|Collins Aerospace, perusahaan asal Charlotte, North Carolina, selama ini dikenal punya andil dalam program modernisasi pada armada C-130 Hercules. Salah satunya di tahun 2020, Collins Aerospace menyulap C-130H dengan teknologi NP2000 Propeller yang menjadikan tampilan dan kinerja baling-baling mesin Hercules ‘serasa’ Airbus A400M Atlas. Dan kali ini, Collins Aerospace masih membuat terobosan terkait C-130J Super Hercules.
Baca juga: NP2000 Propeller – Upgrade C-130H Hercules ‘Serasa’ Airbus A400M Atlas
Dikutip dari shephardmedia.com (21/9/2021), Collins Aerospace melakukan instalasi perangkat EVS-3600 enhanced vision system pada pesawat uji C-130J. EVS-3600 adalah perangkat yang menawarkan peningkatan kesadaran situasional (situational awareness) pilot saat terbang dalam kondisi cuaca buruk atau visibilitas rendah. Untuk menunjang kemampuan tersebut, dipasang multiple-wavelength camera, dimana output dari kamera ditampilkan ke dalam head up display.
Dalam promonya, Collins Aerospace menambahkan bahwa operator C-130J akan mendapat banyak manfaat dari adopsi perangkat ini, terutama akan lebih sedikit pembatalan misi karena kondisi cuaca buruk dan operasi pencarian dan penyelamatan menjadi lebih mudah dan efisien berkat pemasangan EVS-3600.
“Umpan balik kru setelah penerbangan uji mengkonfirmasi apa yang telah kami ketahui selama beberapa waktu – teknologi ini dapat membantu menyelamatkan nyawa dengan meningkatkan deteksi ancaman sambil meningkatkan level keselamatan dan tingkat keberhasilan misi militer,” kata Dave Schreck, VP and GM for Military Avionics and Helicopters Collins Aerospace.
Sebagai perangkat baru, sudah barang tentu adopsi EVS-3600 enhanced vision system perlu mendapatkan pengujian yang lebih komprehensif. Rencananya bila semua lancar, integrasi perangkat penglihatan ini pada C-130J Super Hercules akan meraih sertifikasi pada tahun 2023. (Gilang Perdana)
Bismillah… Mengutip berita diatas … “…Indonesia dipastikan telah membeli 5 unit C-130J Super Hercules dari Lockheed Martin, Amerika Serikat.
Penandatanganan pembelian kelima pesawat tersebut telah dilaksanakan pada 2019, namun hal itu tidak diumumkan. Pembelian dilaksanakan melalui kontrak Penjualan Komersial Langsung (DCS).
Sumber di pemerintah dan industri yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan hal itu kepada Defense News (9/9/2021).
Sebelumnya pada pada 7 September 2021 lalu Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengunjungi pabrik Lockheed Martin di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat dan membubuhkan tanda tangannya di rangka hidung pesawat C-130J pesanan Indonesia.
Disebutkan dalam pemberitaan, Lockheed telah memasukkan Indonesia dalam daftar operator C-130J-nya dengan versi C-130J-30…” Berita ini cukup baik cuma masalahnya kenapa tidak PT dirgantara Indonesia sendiri yang kembangkan produk c.130 j?. pt.dirgantara Indonesia mampu mengembangkan CN.235,c.212 dan lainnya.kenapa tidak dengan projek c.130j Indonesia kembangkan sendiri?.selaku rakyat saya mencoba berikan aspirasi buat anggota komisi I DPR RI pihak Kemenhan pihak mabes TNI serta panglima TNI agar dapat kita dorong bersama sama membuka projek industri seperti c.130j,n.250 maupun n.219 dipt.dirgantara indonesia.1.bisa menyerap tenaga kerja 2.mengurangi angka kriminalitas.coba kita kembangkan produk ini