Update Drone KamikazeKlik di Atas

Lepaskan Parachute Flare, Sukhoi Su-35 Rusia ‘Gocek’ Drone Tempur MQ-9 Reaper AS di Langit Suriah

Lepaskan Parachute Flare, Sukhoi Su-35 Rusia ‘Gocek’ Drone Tempur MQ-9 Reaper AS di Langit SuriahHubungan antara Amerika Serikat dan Rusia ibarat api dalam sekam, meski kedua negara masih berhubungan diplomatik, tetapi gesekan akibat konfik di Ukraina telah membuat kedua negara saling sikut dalam perang proxy. Salah satu buntut dari panasnya hubungan AS dan Rusia tercermin dalam operasi militer di Suriah.

Baca juga: Rusia Diklaim Berhasil Angkat Puing Drone MQ-9 Reaper dari dasar Laut Hitam, Sederet Teknologi Kunci Bakal ‘Dipelajari’

Meski sama-sama melawan ISIS di Suriah, dalam beberapa kesempatan Rusia dan AS saling gocek. Yang terbaru adalah insiden yang terjadi pada 5 Juli 2023, saat jet tempur Angkatan Udara Rusia dari jenis Su-35S Flanker E ‘menggocek’ (memainkan bola untuk mempermainkan lawan agar tidak berdaya lagi-red) drone tempur (UCAV) MQ-9 Reaper yang dioperasikan Angkatan Udara AS.

Dalam insiden tersebut, Su-35 melepaskan suar parasut (parachute flare) di jalur lintasan MQ-9 Reaper, yang disebut-sebut ini baru pertama kali terjadi. Pentagon menuduh Rusia “berperilaku sembrono.” Meskipun aktivitas semacam ini belum tentu baru di Timur Tengah, insiden itu telah direspon dengan pengerahan jet tempur steath F-22 Raptor ke wilayah Suriah bulan lalu. Sebelumnya, ada insiden serupa (tapi tidak sama) juga terjadi di Laut Hitam, yang berujung ‘jatuhnya’ MQ-9 Reaper ke laut.

Angkatan Udara AS mengatakan bahwa ada tiga unit Su-35 dan tiga unit MQ-9 terlibat dalam insiden pada 5 Juli lalu. Sebuah video yang dirilis oleh Pentagon menunjukkan serangkaian klip, difilmkan dari MQ-9, di mana satu atau lebih Su-35 Rusia terlihat mendekati MQ-9 Reaper, diikuti oleh beberapa munculnya parachute flare melayang di jalur penerbangan drone.

“Sementara tiga drone MQ-9 AS sedang melakukan misi melawan target ISIS, tiga jet tempur Rusia mulai mengganggu drone tersebut. Melawan norma dan protokol yang ditetapkan, jet Rusia menjatuhkan beberapa suar parasut di depan drone, memaksa pesawat kami untuk melakukan manuver mengelak,” ujat Letnan Jenderal Alex Grynkewich, Head of US. Air Forces Central (AFCENT).

Parachute flare Rusia seperti jenis M6 biasanya dibawa untuk misi pelatihan pertahanan udara, dijatuhkan dari external pylon sebagai target untuk menguji penembakan rudal udara-ke-udara atau udara-ke-permukaan. Parachute flare terlihat seperti bom kecil, dapat dilengkapi dengan infrared flare atau radar reflector, untuk pelatihan dengan jenis rudal pencari panas atau rudal yang dipandu radar.

Meskipun tidak ada jaminan bahwa menjatuhkan parachute flarei akan mengakibatkan kontak dengan drone, penggunaan flare lebih merupakan bukti yang menunjukkan perubahan signifikan dalam taktik di mana drone AS dipandang oleh Rusia sebagai target yang sah dengan potensi untuk dihancurkan.

Pada saat yang sama, waktu pembakaran parachute flare yang lebih lama (dibandingkan dengan umpan inframerah standar) dan tingkat penurunan yang lebih lambat membuat parachute flare berpotensi menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi drone Reaper yang relatif tidak dapat bermanuver dengan kesadaran situasional yang rendah.

Sumber dari AU AS mengungkapkan, selain menjatuhkan parachute flare, dikatakan seorang pilot Rusia memposisikan pesawat mereka di depan hidung MQ-9 dan mengaktifkan afterburner, sehingga mengurangi kemampuan operator drone untuk mengoperasikan pesawat dengan aman.

Baca juga: Drone AS MQ-9 Reaper Rusak Setelah Ditembak Rudal Hanud Pantsir di Suriah 

Gesekan antara kekuatan udara Rusia dan AS di atas Suriah sebelumnya telah terjadi pada November 2022, yakni pada insiden di mana sistem hanud Pantsir-S1 (SA-22 Greyhound) yang dioperasikan Rusia menembaki MQ-9 yang terbang di atas bagian timur Suriah. Tetapi Reaper gagal ditembak atuh, tingkat kerusakan drone masih belum diketahui. (Gilang Perdana)

4 Comments