Drone AS MQ-9 Reaper Rusak Setelah Ditembak Rudal Hanud Pantsir di Suriah
|Selain insiden drone tempur (UCAV) MQ-9 Reaper yang ‘dikepret’ hingga jatuh oleh jet tempur Sukhoi Su-27 Rusia di Laut Hitam pada 14 Maret 2023, maka sebelum itu ternyata juga ada insiden yang terkait MQ-9 Reaper di atas langit Suriah. Meski tidak berakhir total lost, namun, insiden pada 27 November 2022 itu, telah menyebabkan kerusakan pada drone bermesin turboprop itu.
Dikutip dari airandspaceforces.com (3/5/2023), disebutkan rudal hanud buatan Rusia telah menyerang drone MQ-9 Reaper di atas Suriah pada 27 November 2022. Sumber dari seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, bahwa rudal meledak pada jarak sekitar 12 meter dari drone dan menyebabkan kerusakan pada drone.
Sumber dari pejabat pertahanan AS mengungkapkan peluncuran rudal hanud SA-22 Pantsir Rusia nyaris mengenai drone tersebut. Tidak dijelaskan tingat kerusakan pada MQ-9, namun, drone tersebut dapat kembali ke pangkalan dan mendarat dengan aman.

Pentagon merujuk pada insiden itu, menolak mengomentari rincian peristiwa yang terjadi. Setelah insiden 27 November 2022, pejabat militer AS menghubungi Rusia melalui jalur dekonflik yang dikelola oleh militer kedua negara.
Pantsir S-1 mengusung konsep hybrid juga mengedepankan unsur short range air defense (SHORAD) lewat adanya kanon empat laras kaliber 30 mm. Sementara kebutuhan hanud jarak menengah hadir lewat konfigurasi rudal 57E6. Baik kanon dan rudal dikemas dalam satu wahana, plus platform dapat bergerak mandiri dengan, generator, perangkat sensor, ruang kendali FCS (fire control system) dan radar yang kesemuanya terigentegrasi dalam kontainer di satu truk.
Pantsir S-1 menggunakan jenis rudal 9M335 (57E6). Rudal berbentuk tabung booster di ekor yang terlepas pada jarak tertentu dari peluncur. Skemanya rudal didorong keluar secara soft launch menggunakan cartridge gas terkompresi untuk menghindari kendala asap pembakaran yang dapat mengganggu sensor dan sistem optik.
Rudal 57E6 punya jarak tembak efektif hingga 20 Km dengan ketinggian terbang 15 Km. Kecepatan luncur rudal ini adalah 1.300 meter per detik dalam waktu dua detik fase peluncuran, selanjutnya kecepatan akan turun ke 1.100 meter per detik saat menuju target. Saat mendekat target, sumbu jarak (proximity fuze) bahan peledaknya akan melontarkan fragmentasi 47 silinder baja kecil berukuran diameter 4 – 9 mm dan panjang 500 mm seberat 2 – 3 gram.
Amerika Serikat saat ini masih memiliki sekitar 900 tentara di Suriah timur yang mendukung mitra lokal dalam perang melawan sisa-sisa ISIS. Sementara pasukan Rusia juga berada di negara itu, mendukung rezim Bashar Al-Assad melawan kelompok pemberontak.
AS dan Rusia telah menetapkan protokol dekonfliksi untuk mencegah pertikaian di antara pesawat mereka. Namun, AS mengatakan pesawat tempur Rusia telah berulang kali melanggar perjanjian itu, melakukannya lebih dari 80 kali pelanggaran sejak 1 Maret 2022.
Pesawat Rusia juga datang dalam jarak 500 kaki dari pesawat Amerika selama periode yang sama, tindakan yang oleh pejabat AS disebut berbahaya. Seorang pejabat AS menyatakan keprihatinannya bahwa Rusia mungkin mencoba untuk “menimbulkan insiden internasional.”
“Kami tidak ingin masuk ke dalam konflik dengan Rusia, kami juga tidak ingin mengalihkan perhatian dari mengapa kami ada di sana,” kata Sekretaris Pentagon, Brigjen Patrick S. Ryder. (Gilang Perdana)
Nembak drone aja kagak bisa, wajar aja Pantsu eh pantsir jadi bulan-bulanan di semua front. Hhhhhhhhhh