Leonardo Uji Coba ‘Loyal Wingman’ Drone di Helikopter AW159 Wildcat
Konsep ‘loyal wingman’ kini tengah menjadi salah satu fokus pengembangan dalam jagad jet tempur modern, dimana terdapat sinergitas antara jet tempur yang diawaki oleh pilot dengan sosok drone alias pesawat tanpa awak. Namun, rupanya konsep loyal wingman tak hanya berlaku pada jet tempur, faktanya helikopter kini juga telah memanfaatkan konsep taktis tersebut.
Baca juga: S-70 Okhotnik Terbang Bersama Sukhoi Su-57, Kompetisi ‘Loyal Wingman’ Drone Dimulai
Dikutip dari defenseworld.net (20/10/2020), Leonardo Helicopters mengumumkan bahwa helikopter AW159 Wildcat yang dioperasikan AD Kerajaan Inggris berhasil melakukan uji coba Manned-Unmanned Teaming (MUMT) dengan jenis drone intai mini buatan Callen Lenz Associates.
Uji coba dengan tajuk Army Warfighting Experiment (AWE) 19 telah dilangsungkan pada 12 September lalu di Dataran Salisbury. Selain melibatkan elemen penerbangan AD Inggris, uji coba ini juga didukung oleh Dstl selaku investor dan pelaksana.
Teaming antara helikopter tempur dan drone diharapkan dapat memperkuat roadmap MUMT untuk Kementerian Pertahanan Inggris dan Leonardo. Dalam uji coba MUMT, awak helikopter mengendalikan drone layaknya sensor onboard dari kokpit. Dengan mengintegrasikan kendali drone ke dalam sistem misi Wildcat, maka Leonardo dapat meminimalkan beban kerja pilot sehingga awak helikopter dapat lebih fokus pada misi sambil mengendalikan drone secara bersamaan.
Leonardo menyebut ini adalah pertama kalinya kemampuan terintegrasi semacam itu dipertunjukkan di Inggris. Sebuah ‘Gateway Processor’ disediakan oleh Callen Lenz Associates sebagai aplikasi untuk berinteraksi dengan sistem semi otonom pada drone.
Solusi Leonardo memungkinkan awak helikopter Wildcat untuk mengontrol jalur penerbangan dan muatan drone – kemampuan yang dikenal sebagai Level of Interoperability (LOI) 4 – menggunakan Human Machine Interface (HMI) yang efisien dan efektif.
Menggabungkan kekuatan platform berawak dan tak berawak, model MUMT memiliki potensi untuk memainkan peran transformatif dengan meningkatkan kesadaran situasional, tempo operasi, kemampuan tempur dan kemampuan bertahan yang secara signifikan mengurangi beban kerja awak serta memungkinkan pilot untuk fokus pada misi yang ada.
Baca juga: Ini Dia! Foto Penampakan Perdana Loyal Wingman Saat Uji Taxiing
Baik Leonardo dan Callen Lenz Associates akan mengembangkan funsi MUMT untuk mendukung kemampuan dukungan udara bagi lingkungan tugas di atas permukaan dan lautan (maritim). (Gilang Perdana)
Perang masa Depan,.Drone dan ICBM tetap akan menjadi momok yg menakutkan khusunya wilayah asia pasifik terutama konflik LCS
Siapkan 5 gedung pencakar langit setinggi burj khalifa di 5 wilayah DKI tempatkan penembak2 jitu dan ribuan rudal panggul untuk menghalau drone dan ICBM Yg nyasar
Tinggal pasang NASSAM aja kan bisa
Jangankan nassam s300 yg jangkauan dan ketinggian nya lebih Jauh dari nassam rontok di perang azerbaijan-armenia.
Serem amat tentengannya heli ini..
Mungkin judulnya salah. Yg cocok jd drone itu justru si Helikopter AW159 Wildcatnya. Heli tampang jadul gitu cocoknya jd drone saja bagi kapal frigate anti kapal selam.
itu drone take off nya gimana yaa? ga ada roda…baling2 juga di belakang