Lengkapi Program Upgrade, TNI AL Berencana Tingkatkan Kemampuan Rudal Exocet di KRI Usman Harun 359
|Seperti diwartakan sebelumnya, bahwa KRI Usman Harun 359 bakal menjadi kapal pertama dari korvet Bung Tomo Class yang mendapatkan paket upgrade, yakni di tangan Thales dan PT Len Industri, kapal perang buatan Inggris ini akan memperoleh upgrade mission system, dengan target penyelesaian pada tahun 2023. Sayangnya, paket upgrade yang masuk ke dalam mid life modernisation (MLM) memang terasa nanggung, lantaran dalam kontrak tidak mencakup peningkatan pada sistem persenjataan.
Dikutip dari Janes.com (18/3/2020), meski dalam status ‘rencana,’ sumber dari MBDA yang tak disebutkan namanya mengatakan, bahwa TNI AL berencana untuk meningkatkan kemampuan rudal anti kapal di KRI Usman Harun 359, dari yang saat ini terpasang Exocet MM40 Block 2, maka ada keinginan untuk menggantinya dengan Exocet MM40 Block 3. Nantinya peningkatan pada elemen rudal anti kapal, juga akan menyentuh pada akuisisi rudal hanud pengganti Sea Wolf.
Exocet MM40 Block 3 dapat diluncurkan dari peluncur (launcher) ITL-70A yang digunakan untuk Exocet MM40 Block 2 tanpa dilakukan modifikasi. Hal ini dikarekanakan, antara Exocet MM40 Block 2 dan Block 3 punya ukuran panjang yang sama (5,8 meter) dan berat pun identik (870 Kg).
Exocet MM40 Block 3 punya jarak tembak hingga 180 β 200 km. Peningkatan performa tak lain berkat adopsi pendorong dari jenis Turbomeca TR-40/263 turbojet buatan NAMMO dengan booster roket, sedangkan MM40 Block 2 masih memakai solid propellant dengan booster roket. Meski begitu, dalam hal kecepatan MM40 Block 3 masih sama dengan Block 2, yakni ada di level high subsonic dengan Mach 0,93 ber-high G manuver tingggi (10g).
Dari sistem penuntun terminal pada fase akhir, rudal Exocet Blok 3 juga dilengkapi GPS guidance hingga lebih dari 10 waypoint, sehingga bisa menyerang kapal atau sasaran permukaan, dengan sudut serang yang rumit, agar pergerakan rudal ini susah diantisipasi penangkis rudal dari kapal perang lawan. Selain itu, Exocet MM40 Block 3 juga dibekali laser gyro, GPS (Global Positioning System), INS (Inertial Navigation System), radar aktif J band, dan image recognition.
Exocet MM40 Block 3 punya RCS (radar cross section) yang kecil, dipadukan dengan mesin beremisi panas rendah (low IR signature) membuat MM40 Block 3 diklaim sebagai stealth anti ship missile. Untuk memudahkan pemasaran, pihak MBDA menawarkan fleksibilitas, dimana operator Exocet MM40 Block 2 tak perlu beli rudal baru jika ingin MM40 Block 3. Persisnya MBDA telah melansir kit modifikasi untuk upgrade MM40 Block 2 menjadi Block 3. Selain pendorong baru, bagian hulu ledak seberat 165 kg dan sistem penuntun ikutan dirombak. Kit upgrade ini sudah tersedia bersamaan dengan dilansirnya varian Block 3 yang masih kompatibel dengan peluncur MM40 Block 2.
Di luar rencana upgrade sistem rudal pada KRI Usman Harun 359, Janes.com menyebut nilai upgrade mission system untuk satu kapal perang ini mencapai US$60 juta. Di dalam kontrak yang disepakati, Thales dan PT Len Industri akan melakukan instalasi TACTICOS CMS dan pemasangan radar SMART-S Mk2, yang notabene merupakan radar sejenis yang kini terpasang di frigat Martadinata Class. Tidak itu saja, kedua perusahaan nantinya akan menginstal radar STIR EO Mk2, electro optic (EO) fire control system dan Vigile Mk2 tactical multi-purpose R-ESM (Electronic Support Measure).
Baca juga: Thales Tuntaskan Implementasi CMS Tacticos di KRI RE Martadinata 331
Lantas bagaimana dengan dua korvet Bung Tomo Class lain, yaitu KRI Bung Tomo 357 dan KRI John Lie 358? Diperkirakan baru akan didanai bila proyek upgrade di KRI Usman Harun 359 telah rampung pada tahun 2023. Nampak cukup lama memang, namun karena memerlukan docking, langkah modernisasi secara bergantian perlu dilakukan untuk menjamin kesiapan tempur armada TNI AL. (Gilang Perdana)
Enakan baca artikel seperti gini ketimbang ngurusin orang pada meradang gara2 putus cinta sama sukhoi π
Indonesia suka yang nanggung belanjanya
Nanggung gimana sob…..kalo komen jangan nanggung biar yg bacanya paham π€
Duit la yaauw
Kemungkinan suku cadang dari KRI Usman Harun 359 akan digunakan ke kapal lainnya (Kanibal)….sebab suku cadang elektronik kapal ini sudah tidak ada lagi…itulah kenapa kapal ini tidak laku dijual…salah satunya sistemnya sudah terlalu lama…dan ketersediaannya suku cadang
Itulah kenapa dilakukan penggantian dg sewaco baru (tacticos) yg seragam dg sewaco PKR dan Sigma class ……aduh baca dulu dong artikelnya π€§
Yang tak paham itu kamu pak…komentarmu tidak ada hubungannya dengan komentar ku…OOT pak…lebay amat sih kamu.
Hooh ya, ternyata aku yg lebay…….kalo gitu contohnya suku cadang elektronik apa saja yg dikanibal π€·
Out Of the Topic pak komen nya
Semoga rencana it jd kenyataaan….aaammiinnn..
Cms teknologi tahun 2000an kok dah diganti baru mending dana 60jt dlr buat beli radar nya T50 tni au ampe skrg ga ada radarnya.. ga paham gue
Hooh…..sayang ya, cms yg sudah berumur 20 tahun dan softwarenya belum pernah diupgrade, jadi gak ori lagi kalo dijual πππ€§
Tahun 1990-an pak….KRI KRI Bung Tomo (357) dan kawan kawan mulai dibuat tahun 1996
Naaaaaaaaaaaah……apalagi produksi thn 90-an, makin mahal tuh π±π±π±
CMS dgn ukuran seperti mini server apa muat dalam slot micro computer milik pesawat tempur. Aneh la yaaw
Sudah uzur pak, walaupun sistem tahun 2000an (tepatnya 1990an) tapi sudah discontinue oleh pabriknya dan suku cadang nya sudah gak diproduksi lagi.