Kucurkan Dana Besar, Jerman Justru Tingkatkan Kemampuan Armada Panavia Tornado
|Meski telah mengoperasikan sekitar 140-an unit jet tempur Eurofighter Typhoon, rupanya AU Jerman (Luftwaffe) belum ada rencana untuk memensiunkan jet/pembom tempur Panavia Tornado, padahal AU Inggris (Royal Air Force) sudah setahun lalu memensiunkan Tornado yang ‘langganan’ rontok dalam Perang Teluk I dan baru-baru ini ditembak rudal hanud milisi Houthi di Yaman.
Baca juga: Panavia Tornado IDS Arab Saudi Ditembak Jatuh Rudal Hanud Houthi
Alih-alih memensiunkan jet tempur yang terbang perdana pada 14 Agustus 1974 ini, justru ada gelontoran dana untuk meningkatkan kemampuan jet tempur yang kondang dengan sayap variable-sweep ini.
Luftwaffe beranggapan, bahwa Tornado masih diperlukan sampai tahun 2030, setidaknya sampai tersedia jet tempur pengganti yang punya spesifikasi serupa. Pihak Kementerian Pertahanan Jerman seolah menguatkan pendapat AU Jerman, dimana Tornado disebut-sebut merupakan satu-satunya platform udara Luftwaffe yang mampu melakukan serangan nuklir, penghancuran sasaran di permukaan dan ambil bagian dalam serangan anti kapal perang.
Sejauh ini, AU Jerman masih mengoperasikan 85 unit Tornado versi IDS (Interdictor/strike) dan 28 unit Tornado varian ECR (Electric Combat/Reconnaissance).
Dikutip dari Janes.com (9/3/2020), Komite anggaran Bundestag pada parlemen Jerman, telah menyetujui EUR500 juta lagi (US$565,5 juta) pada 4 Maret untuk meningkatkan kemampuan angkatan bersenjata Jerman (Bundeswehr). Kemudian Kementerian Pertahanan mengumumkan di situsnya pada 6 Maret, bahwa lebih dari EUR300 juta dari jumlah tersebut dialokasikan untuk kebutuhan Luftwaffe.
Nah, dari EUR300 juta anggaran peningkatan untuk Luftwaffe, ternyata EUR240 juta bakal digunakan untuk program digitalisasi teknologi head-up display (HUD) pada armada Tornado. Tidak itu saja, bakal dilakulan penggantian komputer lama untuk mengendalikan layar monitor. Program ini dilakukan semata-mata guna mempertahankan Tornado agar layak digunakan sampai tahun 2030.
Sisa dari anggaran peningkatan untuk Luftwaffe, sekitar EUR36 juta akan digunakan untuk mengoptimalkan operasi System für die Abbildende Aufklärung in der Tiefe des EinsatzGebietes (Image Intelligence Deep in the Deployment Area, SAATEG) di Afghanistan, dimana Jerman selama ini mengerahkan drone MALE (Medium Altitude Long Endurance) Heron 1 yang disewa dari Israel sampai Mei 2021. Jerman berencana untuk menyewa Heron TP mulai tahun depan.
Baca juga: Prototipe Panavia Tornado Pertama Ternyata Ada di Manching
Meski nama Panavia Tornado perlahan mulai redup, seiring usia yang menua, AU Inggris telah resmi memensiunkan Tornado. Sementara AU Jerman, AU Italia dan AU Arab Saudi masih mengoperasikan Tornado. Sejatinya, sebagai pengganti peran Tornado tak lain adalah Eurofighter Typhoon. (Gilang Perdana)