Update Drone KamikazeKlik di Atas

Korvet KRI Fatahillah 361 Dilengkapi Kanon PSU Yugoimport Naval AD M71/08

Yugoimport Naval AD M71/08 di KRI Fatahillah 361 (Foto: koarmada2.tnial.mil.id)

Latihan penembakan meriam dan kanon pada kapal perang tentu sudah menjadi aktivitas yang lazim dilakukan. Seperti pada Sabtu, 7 November 2020, korvet KRI Fatahillah 361 dari jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II, yang tergabung dalam satgas Operasi Perisai Sakti-20 dibawah kendali operasi Guspurla Koarmada II melaksanakan Latihan Penembakan Meriam atau Gunnery Exercise dengan sasaran killer tomato yang berlangsung di Laut Jawa.

Baca juga: Ada yang Spesial dari Kanon Rheinmetall Rh202 di KRI Barakuda 633

Dari rilis yang dimuat situs koarmada2.tnial.mil.id, ditampilkan foto penembakan meriam Bofors kaliber 120 mm pada haluan, yang notabene menjadi senjata utama pada korvet buatan Belanda tersebut. Namun, tidak itu saja, terlihat ada aktivitas persiapan penembakan sebuah kanon pada deck KRI Fatahillah 361. Dan bila dicermati, yang dimaksud adalah kanon jenis baru.

Sebelumnya, kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) yang terpasang di deck korvet Fatahillah Class adalah jenis Rheinmetall Rh202 kaliber 20 mm. Namun, seperti terlihat pada foto, yang terpasang adalah kanon Yugoimport Naval AD M71/08 kaliber 20 mm.

Sebelumnya kanon Yugoimport Naval AD M71/08 telah terpasang di Landing Platform Dock (LPD) KRI Semarang 594. Dirunut dari kaliber dan sistem penembakannya yang manual, jenis kanon ini digadang sebagai elemen pertahanan udara dan serangan ke sasaran permukaan secara terbatas. Phak pabrikan menyebut M71/08 digadang untuk menghadapi sasaran pesawat/helikopter yang terbang dengan ketinggian serta kecepatan rendah.

Foto: Istimewa

Namun ada yang beda dari Shipborne gun M71/08, meski dibutuhkan peran seorang penembak (gunner) untuk mengoperasikannnya, tapi kanon ini juga dapat diintegrasikan dengan fire control system.

Karena mengusung teknologi komputer dan sistem optik yang terintegrasi, kanon ini dapat dioperasikan dalam malam hari yang pekat. Beberapa fitur pada modul fire control system mencakup CCD camera untuk pembidikan di siang hari (optical zoom 36x), night thermal imager (2x/4x), laser rangefinder, collimator sight dan boresight telescope 20 mm.

Dengan bekal modul fire control system menjadikan setiap tembakan sudah dilakukan dengan perhitugan serta akurasi yang tinggi. Sudut penembakan dan sasaran serta parameter penembakan lainnya  ditampilkan dalam layar monitor.

Posisi juru tembak dilindungi ballistic protection level IV yang dapat menahan terjangan proyektil kaliber 5,56 mm sampai 12,7 mm. Dengan adjustable shoulder rests dan sling, penembak dapat melacak sasaran dan memposisikan senjata dalam lintasan dan elevasi serta kecepatan sudut tanpa mengubah posisi tubuh.

Sistem M71/08 mengusung jenis senjata M55 automatic gun kaliber 20 mm, atau sejenis dengan yang terpasang pada kanon triple gun M55. Dari segi kemampuan, kanon ini dapat menghantam sasaran di jarak 5.500 meter (horisontal) dan 4.000 meter (vertikal). Secara teori, dalam satu menit dapat dihamburkan 700 proyektil.

Baca juga: Yugoimport Naval AD M71/08: Kanon Kaliber 20mm Terbaru di Kapal Perang TNI AL

Senjata penangkis serangan udara dengan gas operated ini tak membawa amunisi dalam jumlah besar. Dalam posisi siap tempur, telah terpasang magasin berbentuk drum yang berisi 60 peluru. Bila habis dapat langsung dipasang drum magasin berikutnya. (Bayu Pamungkas)

12 Comments