Korea Selatan Upgrade Kapal Induk Helikopter ROKS Dokdo – Mulai dari CMS, Sensor dan Radar Kini Gunakan Produksi Dalam Negeri

Korea Selatan telah memulai proyek untuk meningkatkan kapal serbu amfibi sekaligus kapal induk helikopter – Landing Platform Helicopter (LPH) amphibious assault ships ROKS Dokdo dengan combat management system (CMS) dan beragam sensor yang ditingkatkan. Defense Acquisition Program Administration (DAPA) mengumumkan pada 29 Oktober bahwa kesepakatan tentang peralatan baru yang akan dipasang di ROKS Dokdo telah tuntas dalam sebuah pertemuan pada awal Oktober.

Baca juga: ROKS Marado (Dokdo Class) – Kapal Induk Helikopter Andalan Korea Selatan

Seperti dikutip Janes.com (30/10/2024), disebut instalasi peralatan baru pada ROKS Dokdo (LPH-6111) akan dimulai pada Juli 2025. DAPA mengatakan CMS Dokdo akan ditingkatkan ke konfigurasi yang terintegrasi ke dalam frigat Batch III Ulsan class milik Angkatan Laut Korea Selatan yang juga dikenal sebagai frigat berpeluru kendali Chungnam class (FFX-III).

Pada April 2023, Hyundai Heavy Industries (HHI) meluncurkan frigat FFX-III pertama, yang diberi nama ROKS Chungnam. Angkatan Laut Korea Selatan akan mengakuisisi lima unit frigat lagi, yang memiliki panjang keseluruhan 129 meter, lebar 15 meter, dan berat sekitar 3.500 ton.

Menurut Janes Fighting Ships, ROKS Dokdo dan frigat FFX-III dilengkapi dengan Naval Shield Integrated Combat Management System (ICMS) dari Hanwha Systems. Namun Naval Shield pada frigat FFX-III akan punya kemampuan yang lebih canggih.

Hanwha Systems menyebut frigat FFX-III dilengkapi dengan versi “Baseline 3” dari CMS milik perusahaan tersebut. Baseline 3 memiliki fitur komputasi tinggi, middleware waktu nyata, dan perangkat keras berbasis teknologi virtual serta arsitektur perangkat lunak modular. CMS kelas FFX-III dapat mengintegrasikan dan memproses informasi yang dikumpulkan dari sensor kapal serta dari sumber eksternal untuk memandu operasi kapal.

ROKS Dokdo (Dokdo class) dibangun pada tahun 2007 dan kapal kedua ROKS Marado diluncurkan pada tahun 2018. Lantaran dibuat belakangan, ROKS Marado menggabungkan pengalaman operasional yang diperoleh dari Dokdo, sehingga menghasilkan tata letak sistem yang lebih baik.

Selain itu, karena dibangun pada tahun 2018, ROKS Marado dilengkapi dengan sensor yang lebih canggih dan terbaru dibandingkan dengan ROKS Dokdo. Oleh karena itu, proyek peningkatan untuk memodernisasi sensor dan peralatan yang menua di Dokdo dianggap perlu. Setelah penelitian awal dan studi kelayakan, kontrak ditandatangani dengan HJ Heavy Industries pada bulan November 2022.

ROKS Marado – Kapal Induk Helikopter Kedua Korea Selatan Resmi Beroperasi

Menurut Naval News, rencananya peningkatan kinerja dan pengiriman kapal akan selesai pada tahun 2027. DAPA mengonfirmasi bahwa total biaya proyek sekitar 198 miliar KRW (142,9 juta USD). Menurut desain dan konfigurasi akhir DAPA, sistem tempur Dokdo, yang awalnya diproduksi bersama dengan teknologi asing, akan ditingkatkan ke Hanwha Systems’ Naval Shield Baseline 3.0, yang saat ini digunakan pada frigat FFX Batch-III.

Pada ROKS Dokdo, radar Smart-L yang diproduksi Thales akan digantikan oleh radar Active Electronically Scanned Array (AESA) empat sisi yang dikembangkan di dalam negeri, seperti yang digunakan pada frigat FFX Batch-III. Radar untuk ROKS Dokdo dimodifikasi baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak agar sesuai dengan tiangnya, dengan peningkatan yang diharapkan dapat menggandakan jangkauan deteksi dan jumlah target yang dapat diproses.

Untuk perangkat IRST RST (Infra-Red Search and Track) Safran Vampir akan digantikan oleh SAQ-600K dari Hanwha Systems, dan radar pencarian udara dan permukaan 3D akan ditingkatkan dari MW-08 buatan Thales menjadi SPS-550K produksi LIG Nex1.

Terakhir, semua peralatan di pusat komando, seperti pos komando dan pusat informasi tempur (CIC), akan diganti dengan sistem terbaru, dan tata letak ruang-ruang ini akan dimodernisasi. Selain itu, sistem daya, pendingin, dan pendingin udara akan dimodifikasi dan ditingkatkan untuk mengakomodasi peralatan baru. Untuk meningkatkan kemampuan bertahan ROKS Dokdo, sistem Torpedo Acoustic Countermeasure (TACM) juga akan ditingkatkan.

Ikuti Jepang, Korea Selatan Persiapkan Kapal Induk untuk Tampung Jet Tempur F-35B

LPH Dokdo class punya bobot kosong 14.300 ton dan bobot mati 18.800 ton, sekelas dengan LPH Mistral Class milik AL Perancis, Izumo Class milik Angkatan Laut Jepang dan Canberra Class kepunyaan Angkatan Laut Australia.

Dengan sokongan mesin diesel 4 SEMT Pielstick 16 PC2.5 STC24 MW (32.000 shp), Dokdo class dapat berlayar dengan kecepatan maksimum 23 knots dan kecepatan jelajah 18 knots. Sebagai LPH, Dokdo class dapat mendukung kampanye operasi amfibi secara penuh, yaitu dengan membawa lebih dari 200 kendaraan, termasuk ranpur amfibi, plus 720 marinir.

Dilengkapi dock basah (wet well) di bagian buritan, Dokdo class dilengkapi dua unit kendaraan pendarat yang lebih canggih dari Landing Craft Utility (LCU), yaitu dua unit Landing Craft Air Cushion (LCAC) yang merupakan wahana hovercraft. Dokdo class diawaki 330 personel dan dipersenjatai dua kanon reaksi cepat – Close In Weapon System (CIWS) Goalkeeper kaliber 30 mm dan satu peluncur RIM-116 Rolling Airframe Missile. (Gilang Perdana)

Mantap Jadi Blue Water Navy, Inilah Desain Kapal Induk Ringan Korea Selatan

One Comment