Kill Marking dengan ‘Logo’ Drone Bakal Jadi Tren Kedepan
|Kill marking dan bombs marking sudah lazim terlihat pada pesawat tempur yang terlibat dalam suatu operasi militer. Kill marking yang ditorehkan pada sisi luar kokpit menyiratkan berapa jumlah dan jenis jet tempur lawan yang berhasil dilibas. Semantar bombs marking menggambarkan sudah berapa unit bom yang dijatuhkan ke daerah lawan. Namun kini ada tren baru, yang menjadi label kill marking bukan jet tempur yang berhasil dijatuhkan, melainkan juga drone.
Selain bukti prestasi pilot dan kehandalan jet tempur itu sendiri, kill marking tak pelak menjadi bahan promosi yang mujarab bagi pihak manufaktur. Bila Anda masih ingat, imbas positif dari duel udara di Kashmir pada Februari 2019 silam, nama JF-17 Thunder terdongkrak populer, terlebih salah satu jet tempur single engine Pakistan tersebut memasang kill marking Sukhoi Su-30MKI.
Ada kabar terbaru bahwa salah satu jet tempur Rafale milik AU Perancis ‘kepergok’ ditempeli kill marking berupa logo drone alias UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Dikutip dari Janes.com (16/8/2019), jet Rafale dengan kill marking drone berasal dari unit yang ditugaskan di Lanud Prince Hassan, Yordania.
Tidak ada keterangan jenis drone dan milik siapa yang ditembak jatuh oleh Rafale Perancis. Namun keterlibatan gugus tempur Rafale Perancis di Yordania untuk mendukung kampanye serangan darat ke wilayah yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah.
Masih di wilayah yang sama, justru pada Juni 2017 ada laporan F-15 AU AS menembak jatuh dua drone Iran yang terbang di atas selatan Suriah. Berlanjut kemudian pada Juli 2019, sebuah drone pengintai Iran ditembak jatuh AS di kawasan Selat Hormuz.
Meski tak ada kaitan langsungdengan perstiwa di atas, drone Iran juga pernah ditembak jatuh oleh jet tempur Pakistan, dan sang ‘predator’ adalah JF-17 Thunder. Dari laman fighterjetsworld.com (10/6/2019), sebuah drone Iran yang dioperasikan Islamic Revolutionary Guard Corps jenis Shahed 129 ditembak jatuh oleh JF-17 Thunder. Peristiwanya terjadi pada 18 Juni 2018 di Balochistan Panjgur, 45 kilometer di wilayah Pak. Drone Iran yang disebutkan adalah tipe S-129 telah terbang jauh memasuki ruang udara Pakistan dalam misi mata-mata.
Unit Pertahanan Udara Pakistan berhasil mendeteksi dan kemudian memerintahkan penyergapan. JF-17 Thunder dari Skadron Udara 2 di Lanud Masroor menanggapi peringatan tersebut dan menembak jatuh drone Iran pada pukul 3 pagi di daerah Parom, distrik Panjgur. Momen ini kemudian diangkat AU Pakistan sebagai fist time to kill bagi jet tempur produksi Pakistan dan Cina ini.
Shahed 129 adalah drone dengan mesin tunggal yang masuk kualifikasi MALE (Medium Altitude Long Endurance). Drone tersebut dirancang oleh Shahed Aviation Industries untuk Islamic Guard Revolusioner Corps (IRGC). Shahed 129 mampu melakukan misi pertempuran dan pengintaian dengan endurance 24 jam. Desain dan kemampuannya mirip dengan drone tempur (UCAV) milik AS, MQ-1 Predator.
Dengan meluasnya penggunaan drone di berbagai penjuru dunia, boleh jadi kedepannya kill marking dengan logo drone akan menjadi tren bagi promosi jet tempur penakluk. (Gilang Perdana)
Gile lu drone..
Ngabisin stok AAM aja π
a.k.a Canon Vulcan strooong…π
“Bukan drone yg ditembak pake aam, ndro..
….tapi drone jatuh yg dimusnahkan dg bom biar ga diambil sama pemulung π”
https://airforcesmonthly.keypublishing.com/2018/09/17/drone-killer-rafale/
presiden sudah menekankan bahwa 20th kita tidak perang….jadi liat kesiapannya kita tidak siap perang dalam jangka waktu 20th…bahasa yaa diperhalus denga 20tahun tidak akan perang atau serangan….padahal kan setiap saat setiap waktu perang bisa saja terjadi…tapi karna kita telah menekan kan kesana jadi gaya diplomasi nya berbeda….contoh banyak penundaan dan pembatalan pengadaan sista…!!!
itu kata lain dari tidak ada musuh dalam waktu dekat….kalou mau main tembak yaa engak paham intruksi presiden…!!!
Pespur kita gambarnya burung π
Kapanane liat orang pasang marking daster..
π
Yg “disempurnakan” oleh rafale adalah drone “reaper” milik sendiri/koalisi yg jatuh akibat masalah teknis supaya tidak jatuh ketangan lawan π€·
Itu mbah bowo-jkgr, udah puluhan tahun malang melintang dirimba perfighteran, kill markingnya cuma.satu……@halata huha πππ
Kalo Sukhoi milik TNI AU, bersih dr kill marking. Krn gak ada yg berani masuk wilayah RI sejak ada Sukhoi TNI yg dipersenjatai lengkap…..hehehe
Sukhoi memang jawaranya pespur TNI.
Bukan Sukhoi TNI aja yg gak ada kill marking nya SU 30 sama SU 35 Rusia juga gak ada beda sama F 16 dan F 15 AU Israel dan AS yg banyak kill marking nya karena ngebom target darat/ nembak jatuh pesawat tempur musuh….
jelas aja engak ada…pespur dan drone siapa yang mau ditembak…fpda atau cina…???
apa malah usa…???
dia pikir kaya main game aja…main tembak aja…!!!
πππ±π€§π€πππππ€
kalo drone nya gak punya missile anti pesawat … ya jelas pilot pespur nya tenang nguber drone tanpa khawatir