Kian Serius Kembangkan Drone Bawah Laut, Rusia Bangun Pusat Robotika Kelautan
|Di tengah riuhnya berita seputar konflik antara Rusia dan Ukraina, ada kabar bahwa Rubin Design Bureau, yakni biro perancang kapal selam nomer satu di Rusia, kini telah membangun Pusat Robotika Kelautan – Centre for Marine Robotics di kota Kronstadt.
Baca juga: Rusia Rilis Desain “BOSS” – Kapal Perang Hybrid dengan Kemampuan Stealth
Dikutip dari siaran pers yang diterima Indomiliter.com (18/2/2022), fasilitas itu dirancang untuk perakitan simultan dari beberapa kendaraan bawah air tanpa awak, mulai dari ukuran ekstra besar, besar, sedang dan kecil. Rubin telah membeli area bangunan dari Kronstadt Marine Plant. Rencana untuk mengembangkan Pusat Robotika telah disetujui oleh United Shipbuilding Corporation serta Administrasi St. Petersburg dan produksi baru diselenggarakan atas anggaran tahun 2017-2021 di atas lahan seluas 6000 meter persegi.
Pihak Rubin menyebut, keberadaan fasilitas produksi dan pengujian di tempat yang sama dapat mengurangi pengeluaran waktu dan sumber daya. Pusat Robotika Kelautan terdiri dari tiga area manufaktur termasuk dua jig perakitan, serta fasilitas pengujian dan unit kontrol kualitas. Fasilitas ini akan mempekerjakan sekitar 100 desainer dan pekerja produksi.
Selain merancang kapal selam nuklir dan konvensional, Rubin juga mengembangkan sistem kendaraan bawah air berbasis robot dalam teknologi full digital, yang mempercepat analisis komputasi, mengurangi waktu konsep ke-pengiriman dan meminimalkan terjadinya kesalahan selama pembuatan dan perakitan wahana.
Disebut bahwa Rubin telah bekerja di bidang robotika bawah air selama 10 tahun dan telah merancang dan membangun, antara lain, wahana kapal selam tanpa awak Vityaz-D (untuk Advanced Research Foundation) – yakni wahana tanpa awak dari Rusia yang pertama kali mampu mencapai dasar dari Palung Mariana.
Pada 8 Mei 2020, Vityaz-D telah berhasil melakukan penyelaman di Palung Mariana hingga kedalaman 10.028 meter. Palung Mariana (Mariana Trench) berada di Samudera Pasifik bagian barat, sebelah timur Filipina, dan sekitar 200 km sebelah timur Kepulauan Mariana. Palung berbentuk bulan sabit di kerak bumi ini, punya panjang 2.550 km dan lebar 69 km.
Baca juga: Untuk Pertama Kali, Wahana Selam Rusia “Vityaz” Berhasil Mencapai Dasar Palung Mariana
Rubin juga menggarap UUV (Unmanned Underwater Vehicle) yang lebih kecil Yunona Class dan keluarga robot kecil Amulet dan Talisman. Kini Rubin tengah merancang drone layang bawah air tak berawak untuk survei seismik di bawah permukaan es. (Gilang Perdana)
Rusia emang bagus buat Kasel atau yg sejenisnya, kalo buat kaprang malah jadi gampang buat sasaran rudal.
Yaa salam….