Kemhan Datangkan Munisi UOF-2T 100mm dari Ukraina untuk Tank BMP-3F
|Meski tank amfibi BMP-3F Korps Marinir dibeli dari Rusia, namun untuk kebutuhan munisinya tak melulu harus dari Rusia. Seperti belum lama diwartakan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah membeli munisi untuk meriam 2A70 kaliber 100 mm dari Ukraina. Munisi ini didatangkan lewat jalur laut oleh eksportir Spetstekhnoexport pada Januari 2019.
Baca juga: Nissan Diesel UD330 – Tank Transporter Pengusung Dua Unit BMP-3F Korps Marinir
Dikutip dari defense-studies.blogspot.com yang melansir dari diana-mihailova.livejournal.com, disebutkan nilai pengadaan munisi senilai US$349.440, jenis munisi yang didatangkan adalah UOF-2T kaliber 100 mm high explosive buatan Tasko Corporation. Menurut sumber tersebut, munisi berjumlah 273 pieces, yang dikirim dalam kondisi terurai di 137 kotak kayu. Munisi UOF-2T dilengkapi fuse RGM-2M produksi KP Shostkinsky. Bobot munisi keseluruhan dalam paket pembelian ini disebut-sebut mencapai 5 ton.
Masih dari sumber yang sama, munisi analog UOF-2T yang dilepaskan dari meriam 2A70 dapat melesat hingga jarak 7.000 meter, sementara munisi sejenis buatan Rusia jarak tembaknya hanya 4.000 meter.
Kilas balik ke tahun 2017, dahulu sempat ada wacana untuk membuka fasilitas produksi munisi untuk BMP-3F di Indonesia. Saat itu Tecmash Concern mempertimbangkan untuk produksi munisi dibawah lisensi di Indonesia. “Tecmash Concern kini sedang mempertimbangkan memproduksi beberapa jenis munisi untuk kendaraan lapis baja berat yang dibeli dari Federasi Rusia, khususnya munisi kaliber 30 mm dan 100 mm”, ujar Sergey Abramov, direktur industri untuk senjata klaster Rostec pada awal April 2017.
Dengan jumlah BMP-3F Korps Marinir yang mencapai 54 unit, sudah barang tentu pasokan munisi dari produksi di dalam negeri sangat dibutuhkan, selain pembuktian Rusia dalam Transfer of Technology (ToT) kepada Indonesia.
Sistem persenjataan BMP-3F adalah penggabungan dalam satu kubah (single-turret): meriam/peluncur roket 2A70 berkaliber 100 mm (low velocity), kanon otomatis 2A72 berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm. Dengan penggabungan ini memungkinkan awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara.
Baca juga: 9M117M1 Arkan – Rudal Anti Tank Andalan Tank BMP-3F Marinir TNI AL
Selain melontarkan proyektil 100 mm, BMP-3F Marinir juga dapat melepaskan rudal anti tank 9M117M1 Arkan. Arkan adalah rudal anti tank (Anti Tank Guided Missile) yang dipandu dengan laser. Rudal ini dirancang untuk dilepaskan dari laras kanon/meriam ranpur, namun pola loading rudal ke laras hanya dapat dilakukan secara manual di kaliber laras 100 mm. (Bayu Pamungkas)
“munisi analog UOF-2T yang
dilepaskan dari meriam 2A70 dpt melesat hingga jarak 7.000 meter,
sementara munisi sejenis buatan
Rusia jarak tembaknya hanya 4.000 meter.
Tuh Jangkauan jauh banget 7000 m milik ukraina, next operation silent beli T.o.T/Lisensi/Blue-print S-300, R-27, Radar Kholcuga & Mesin Jet Sukhoi, rusia memang raja tega & keterlaluan masa nggak di kasih lisensi munisi, jd curiga sukhoi kita nggak di kasih lisensi rudal, rusia lg ngambek barter SU-57 dg malay dan sy mendukung malay punya SU-57 biar strong beberapa tahun ke depan setelah itu langsung bangkrap lg mengulangi siklus yg sekarang bahkan lbh parah lg krn duit MROx, begitulah mindset alutsista malay yg terfokus pd konsumen bkn produsen
Iya yg suskes jual pendekar ke malaysia mah pro yakan.
Kita gk tau klaim jarak 7000m itu betulan apa boong soalnya blm kita tes langsung.. ini pun sbnrnya udh aneh soalnya amunisi yg berisi high explosive termasuk kategori amunisi berat (berisi) beda dengan armor piercing yg ringan, apalagi amunisi ini tdk disokong booster rocket apakah benar bsa smpe 7000m?? jdi nembak maksimal smpe jarak segitu sbnrnya perlu uji coba langsung
Contohnya rudal AIM-9 Sidewinder….sejak dulu dimensinya hampir sama saja namun semakin jauh jangkauanya………
hal itu salah satunya karena teknologi pendorong yang lebih efisien dan lebih kuat…….
sama dengan amunisi UOF-2T ini….bisa dilakukan dengan merubah Formulasi pendorongnya…….aduuuohhh oon temen…….sekian……
lha emg munisi ini ada pnya pendorong?? kan ini munisi HE konvensional.. daripada cape2 bikin amunisi konvensional pke booster roket mending beli at10 arkan aja yg udh ada praktis laser guided pula
Waduooohhh…untuk melontarkan munisi HE konvensional nya terus pakai apa ??? ya jelas pakai pakai pendorong…entah itu pakai peledak atau pakai roket engine dll…….kalau tidak pakai pendorong jadinya seperti BOM.
Faktor harga pak dan kemudahan dalam perawatan, kalau rudal uang US$349 rb hanya dapat 1 biji
belum biaya perawatan khususnya
Yg jdi pendorong munisi tank itu sebutannya propellant.. bkn teknologi pendorong roket yg lu klaim.. munisi konvensional pke booster harganya pun bkl lbh mahal daripada munisi biasa mending beli rudal sekalian
Propellant itu bahasa teknisnya pak….kalau diartikan ke bahasa umum adalah “zat-pendorong” atau bisa juga diartikan sebagai “bahan pembakar”….wkwkwkwk
Belajar lagi sono pak…biar tambah pinter…..
Jelas lebih mahal dai munisi biasa pak….lha wong lebih hebat….piye too……
Ada yang ngata-ngatain bahwa produk Ukraina BURUK…wkwkwkwk…..Ayo ngacuuunnng
Secara teknologi Ukraina dan Rusia sama….bahkan bisa lebih
tapi sekarang Ukraina sedang BERBENAH dari compang-camping keterpurukan karena baru LEPAS dari rusia
jadi sangat wajar bila terdapat kekurangan sana sini…tapi pasti tak lama kemudian akan MENBAIK
Emg bnr quality controlnya jelek.. ini kan amunisi bkn teknologi kompleks mcm pesawat tempur atau tank.. pindad klo mau bikin sendiri pun sbnrnya bisa tpi kudu ada ijin dulu
Iya bener ijin pak RT dulu ya pak….wkwkwkwk LoL
Kalau perlu ijin ke KUA pak jangan lupa….hahaha
tolong beri tau aku pak…pindad bikin peluru 5.56mm ijin ke mana..hahaha
tolong juga beri tau aku pak pindad bikin amunisi lainnya ijin sama siapa….
tolong beritahu aku pak Ukraina bikin amunisi 100mm kenapa di ijinkan padahal mereka musuh Rusia….
cek komen yulihantoro.. mau bales komen situ tpi udh ada yg jelasin diatas.. dan sekali lgi ane tekankan amunisi itu bkn teknologi kompleks.. semua negara di dunia yg pnya industri militer yg baik pasti bisa bikin, berbeda dgn pesawat atau kendaraan lapis baja yg teknologinya lebih kompleks
Sama saja….sangat mudah dipatahkan…..jadi sangat santai menjawabnya…hahahaha….jadi malas menjawabnya
Gk jelas… riset amunisi HE konvensional (tanpa booster rocket) kaliber 100mm low pressure bsa sampai 12 km?? Maaf om gk bsa diterima om.. bsa aja mereka klaim 12 km tpi tesnya sprti apa?? Contoh btr 4m menurut klaim mereka mampu melaksanakan tugas amfibi dgn baik bla bla bla tpi knp pas dites di indo malah hampir nyemplung ke dasar laut
Serahkan saja pada ahlinya……hahahaha…untuk apa ngurusin gituan….sampai kepala pecah pun…takkan bisa mikir…lha wong kita bukan ahlinya……..tugas kita hanya bangga………bangga kalau itu adalah hasil karya anak bangsa
Haha, mana mungkin teknologi Rusia dan Ukraina sama, pasti beda, dan suka ngak suka lebih canggih Rusia.
Maksud ente Ukraina baru lepas dari Rusia apa ya?
Hahaha…baca lagi artikel diatas ente…biar jelas..hahaha
makanya ente harus banyak baca berita….
Nenek kau canggih, su27 ukr teknologinya jadul gak ada pengembangan sama sekali ditandemkan missile R27 jadul. Kualitas munisi ukr yg sering macet, btr4 yg nyaris tenggelam, oplot thailand apunya sering soak masih dibilang teknologinya sama dengan rusia. Ciakka
Hahaha…tolong baca lagi artikel diatas…biar jelas..hahaha
makanya kamu harus banyak baca berita….hahaha
Radar Kolchuga-M mengalahkan Vera-NG dan Vega dari Rusia
Radar inilah yang dibeli ISRAEL untuk menghancurkan Pantsir S1 Rusia di Suriah.
Kapal Induk Admiral Kuznetsov diproduksi dimana bung ????
Kapal Induk Liaoning yang dibeli china diproduksi dimana ????
Sampai sekarang Rusia tidak mampu bikin kapal induk pak
China dapat ilmu pembuatan kapal induk dari Ukraina
hahahah…..
Jangan kau hina negara lain, jika kamu sendiri tak mampu membuatnya.
Maaf om maaf nih yaa… carrier kuznetsov itu yg desain dari pihak rusia yaitu dari biro desain Nevskoye Planning and Design Bureau, sdngkan utk pengerjaan dilakukan di galangan kapal ukraina krn komplek galangan yg besar dan luas cocok utk pembangunan carrier disitu.. saat soviet bubar kebetulan carrier blm sepenuhnya jadi dan duit utk melanjutkan pengerjaan pun gk ada krn rusia saat itu didera hutang yg menumpuk carrier, pihak galangan akhirnya membiarkan kapal disimpan disana sampai akhirnya dijual ke cina lewat perusahaan cangkang dgn alasan mau dibuat kapal pesiar mewah.. tpi kenyataannya oleh cina direstorasi menjadi carrier dgn mayoritas menggunakan teknologi mereka sendiri
hahahha…gali lagi informasinya pak…siapa salah satu pimpro disainernya..salah satunya adalah Oleksander Andriy dia berkebangsaan UKRAINA…setelah USSR bubar…dia dan beberapa para ahli bertanah kelahiran Ukraina kembali/membelot ke ukraina
Itulah yang salah satu penyebab Rusia kesulitan membangun kembali armada Carriernya…karena beberapa ahlinya yang lari keluar…bahkan ada yang ke AS
Nah anda sudah tau gitu loh…semua itu karena DUIT / DANA…sama seperti Ukraina…compang camping sejak krisis tahun 2014….ukraina sedang membangun kembali industrinya
Rusia tidak punya shipyard raksasa. era Sovyet selain di Ukraina juga di Lituania
waah…nnti pihak rusia ngomel2 lg neh..kaya’ kmren su TNI yg dimaintainance di ukraina.
Bmp3f kapan nambah
Buat lawan mbt bisa ga itu d pakai semua 100mm 30mm 7.62 mm mana yg lebih gede damagenya??
Ya 100mm lah wahai paduka raja zulheri, 30mm juga bisa paduka tapi untuk lawan ifv atau ARV yg lain. 7.62 masa iya lawan armored vehicle paduka
Kalo 7.62 pake AP round gmn apa g nembus juga kl buat ke humvee?
Ya ndak tembus dong paduka, kan Humvee jaman sekarang udab up-armored semua
Tp kl mobil avanza saya tembus kan 7.62mm? Nanti aku upgrade pake APS
“lebih gede damagenya”
wkwkwk dikira game pabji kali
Sepele, mau lebih jauh ya tambah bahan bakarnya… untuk amunisi yang tidak memiliki sistem tracking jelas ini bukan sebuah teknologi yang hebat… hanya menggunakan design asli dan ditambah daya jangkau… Ukraina hanya melakukan beberapa perubahan sedangkan design jelas dari Russia…
Sama seperti Ukraina yang menyatakan mampu melakukan maintenance dan upgrade Sukhoi maupun mesinya… mereka padahal tidak memproduksinya, hanya memiliki pengalaman karena memiliki dan pernah mendapatkan dukungan luar biasa dari Russia… untuk saat ini jelas Ukraina hanya mengandalkan sisa2 yang mereka dapatkan dari Soviet/Russia… 10 tahun kedepan mereka akan kehilangan sentuhan terhadap alutista buatan Russia dan jelas mereka tidak memiliki keunggulan apapun melihat begitu minimnya proyek alutista baru yang di release Ukraina
Menambah bahan bakar berarti menambah dimensi pak…..hal itu jelas TIDAK BISA…karena dimensi amunisi 100mm sudah FIX segitu…agar sesuai dengan LARAS 100mm pada BMP-3F
Belum lagi teknologi SELONGSONG dan DEV Hulu ledak agar tidak pecah terkena ledakan lebih kuat dari pendorong.
Belum lagi teknologi Efisensi hambatan udara, karena daya lesat yang lebih tinggi, ini butuh formula FISIKA yang hebat
Yang dilakukan UKRAINA adalah banyak RISET perubahan agar dengan DIMENSI YANG SAMA namun dengan jangkaun lebih jauh
Nyatanya rusia BELUM MAMPU…hahahahah
Kabarnya Ukraina terus melakukan RISET amunisi UOF-2TF agar menambah jangkauan sampai 12 km dengan masih memakai teknologi konvensional
Hebat emg ukraina ckckck riset amunisi 100mm bmp tpi jumlah bmp3 mereka saja cma 4 biji haibat sekali emg
hahahah…lebih baik berilmu daripada bisanya cuma beli tok sehingga mudah didekte negara lain…….
Menambah dimensi tidak mesti keluar… bisa dilakukan memanjang… semuanya adalah ilmu teknik dan ilmu logika…
Mengenai mengapa Russia tidak melakukan pengembangan, bisa jadi mereka bagi mereka tidak perlu… karena faktor fungsi dari kendaraan tempur itu sendiri, apalagi Russia memiliki banyak opsi lain untuk melakukan serangan seperti itu…
Ukraina tidak memiliki banyak pilihan selain melakukan upgrade seperti ini… ibaratnya mereka berusaha menaikan nilai produk dengan memberikan yang lebih dari yang dijual Russia karena kalau tidak siapa yang akan meliriknya??? ironisnya mereka sedang berseteru dengan Russia sedangkan mereka butuh pangsa pasar yang bersinergi dengan dagangan Russia…
kalau ROKET bisa pak, karena memakai pendorong semburan roket, BISA dipanjangkan seperti RHAN 122 atau dari Brazil astros karena tebal LARAS silindris sama dari ujung ke ujung…………………
itulah mengapa tank sekarang ada tambahan bagian roket agar daya jangkau lebih jauh….untuk menjembatani dimensi pendorong ledak mesiu yang sudah fix
sedangkan pada kanon/meriam pendorong ledak mesiu ada CHAMBER khusus untuk menahan ledak pendorong, itulah mengapa tebal larasnya semakin tipis kedepan, diujung belakang TEBAL karena keberadaan CHAMBER tadi….jadi dimensinya FIX segitu
Itu belum membicarakan KOMPARTEMEN/PENYIMPANAN peluru di dalam tank, kalau dimensinya lebih panjang/lebar maka wajib merubahnya jelas tambah lucu…………
Thrust to weight rhan masih kurang mumpuni
Sederhana saja tidak usah terlalu teknis… Ukraina harus membuat sesuatu yang lebih dibanding keluaran Russia untuk produk yang sama supaya produknya laku…. Russia sendiri tidak fokus bersaing dalam hal ini dengan Ukraina karena apapun itu akan membantu mereka membuat produknya juga laku, dan semakin banyak pilihan yang bisa dilakukan oleh pembeli akan semakin baik bagi bisnis mereka… disamping harga produk Ukraina secara umum lebih murah daripada buatan Russia…
Secara teknologi Ukraina berawal dan besar dari teknologi soviet/Russia sehingga hampir semua keluaran Ukraina adalah jejak dari produk2 Soviet/Russia…
Ukraina memiliki lini produksi sparepart Su-27 & Su-30 (non canard) serta mesin AL-31 non TVC. Bahkan sampai saat ini AL-31 bikinan Ukraina dipakai oleh pesawat tempur Cina seperti J-10, J-11, J-15 & J-16.
kita memilih sparepart & mesin dari Ukraina untuk program overhaul Sukhoi era Megawati karena harganya yang lebih murah daripada yang ditawarkan Rusia
Mesin2 yg ada di pespur cina yg situ sebut udh diganti dgn mesin WS series buatan cina sendiri
Ukraina – Russia sejatinya adalah saudara dekat sejak era Soviet… beberapa teknologi vital Soviet yang lini produksinya ada di Ukraina, hubungan Ukraina – Russia saat masih baik jelas Russia tidak akan mempermasalahkan ketika Indonesia melakukan overhaul atau maintenance di Ukraina… bahkan Russia seperti halnya terhadap Belarusia memberikan sertifikasi untuk Ukraina sehingga mereka bisa melakukan perawatan alutista buatan Russia disana… Dengan kemampuan yang hampir sama dengan Russia tetapi lebih murah, dan itu seperti hubungan sinergi yang saling menguntungkan baik untuk Indonesia – Ukraina -Russia…
Tetapi hubungan Ukraina – Russia yang buruk setelah penggulingan presiden Ukraina tahun 2014 jelas situasinya berubah, ditambah Ukraina yang memilih ikut block barat… jelas saja Russia akan sewot dan berani memberikan pinalti bagi pihak yang melakukan hubungan dengan Ukraina…
Ini masalah politik, jika hubungan Ukraina – Russia baik2 saja, jelas pilihan upgrade ke Ukraina adalah pilihan yang sangat ideal…
349 rb $ dibagi 137 = 2550 sekali tembak
Salah bung. 273 unit.
produk rusia biasanya kagak moncer, kagak perlu pake atgm di hantam rpg aja langsung rontokkk… low class jangan beli produk rusia.
ya gini klo debat,akirnya ilmunya keluar semua,tdak kayak sebelah isinya caki maki tok,lanjutkan
“Itulah mengapa tank sekarang ada tambahan bagian roket agar daya jangkau lebih jauh” Hah!? Apaan?? Contohnya tank apa? Satu2nya cara agar proyektil munisi agar melesat jauh utk mencapai high penetration yg besar (high penetration = high velocity) caranya dengan menambah panjang laras kanon.. contoh yg ada skrng kanon leopard 2 L/44 dan yg baru L/55 dikembangkan dgn menambah panjang laras 1,30 m. Tank yg memiliki diameter kanonnya semakin kecil kedepan itu teknologi lama, idenya dgn memperkecil diameter kanon tingkat velocity munisi tank dpt diperbesar krn munisi menjadi lbh kecil dari yg semula berukuran besar.. tpi sekarang berbeda konstruksi laras kanon didesain dgn diameter yg tetap sedangkan utk amunisi digunakan munisi sabot yg memiliki penetration value yg besar tanpa hrs memperkecil diameter ujung laras kanon
hahahahah….hanya segitu ilmumu…..Baca lagi referensinya pak…malu pak…sudah banyak produknya…apalagi risetnya…..ayo yang lainnya monggo menjawab…ini ada yang belum tau….aku sudah sangat malas meladeni orang ini
keputusan Kemhan Datangkan Munisi UOF-2T 100mm dari Ukraina untuk Tank BMP-3F, sdh terlambat bg rusia, sdhlah fansboy rusia percuma sj kalian mencak2 menolak mendatangkan berbagai alutsista dr ukraina krn kalian bkn siapa2 dan bisax apa, bgtu jg dg sy bkn siapa2 yg hanya bisa menggiring opini alutsista pro US-NATO, tirulah gaya sy menggiring opini versi anda fansboys rusia spt 1 skadron SU-34, 1 Skadron SU-35 & 1 Skadron SU-57, lalu copy paste kalimatx lalu perbanyak berbagai formil bg yg menolak opini anda acuhkan sj kyk sy terbukti opini sy alutsista barat di dengar kemenhan TNI
Gk ada.. yg kata lu sdh banyak itu gk ada buktinya..
Mantapss….