Update Drone KamikazeKlik di Atas

Kecil-kecil Cabe Rawit, Pesawat COIN ini Bawa Empat Rudal AIM-7 Sparrow

Meski jarang ditampilkan, varian pesawat Counter Insurgency (COIN) seperti OV-10 Bronco dan EMB-314 Super Tucano dapat membawa rudal udara ke udara. Namun, yang dibawa pesawat COIN turboprop biasanya adalah rudal udara ke udara jarak pendek, sekelas AIM-9 Sidewinder. Tapi ada yang tak lazim dari pesawat COIN satu ini, Helio AU-24 Stallion yang merupakan salah satu jawara Perang Vietnam, ternyata pernah menggotong rudal udara ke udara jarak menengah.

Baca juga: BN-2A Islander TNI AD – Dukung Intelijen, Beraksi di Babak Awal Operasi Seroja

Sebuah foto hitam putih memperlihatkan AU-24 Stallion menggotong tidak tanggung-tanggung, sampai empat rudal Sparrow, masing-masing dua rudal pada sisi sayap. Dikutip dari beberap sumber, rancangan pesawat anti gerilya dengan rudal rudal Sparrow dimaksudkan untuk menjadi loitering interceptor. AU-24 Stallion dengan kemampuan STOL (Short Take-off and Landing) diharapkan dapat ‘muncul’ secara mendadak dari wilayah hutan, atau landasan yang tersamarkan. Dengan kemunculan secara dadakan, pesawat ini diharapkan dapat mengeliminasi jet tempur Vietnam Utara yang telah terdeteksi oleh ground radar.

Mengandalkan AIM-7 Sparrow yang punya jarak tembak 30-an kilometer dan kecepatan lesat hingga Mach 2.5, maka untuk menghabisi MiG Vietnam Utara cukup dilakukan dari jarak jauh lewat rudal berpemandu semi-active radar homing ini. Sepertio terlihat dalam foto, merupakan AAM-N-3/AIM-7B “Sparrow II” (Quad Pack).

AU-24 Stallion dipasangi kanon laras putar M197 kaliber 20 mm.

Sayangnya, upaya di atas baru sebatas uji coba AS di Vietnam, pada kenyataan pengujian tidak dilanjutkan, lantaran dianggap tidak realistis memasang rudal udara ke udara Sparrow pada pesawat COIN turboprop tersebut.

Meski tak jadi dipasangi Sparrow, namaun debut Helio AU-24 Stallion punya tempat tersendiri dalam laga Perang Vietnam. Pesawat dengan gaya retro Perang Dunia II ini dirancang dan diproduksi Helio Aircraft Company pada awal dekade 60-an, dan melakukan terbang perdana pada 5 Juni 1964. Sebagai penggunanya adalah AU AS, tidak banyak yang dibuat, pesawat ini hanya dibuat 20 unit dan memang dipersiapkan untuk diterjunkan sebagai COIN di Perang Vietnam.

Punya kode H-550A, AU-24 Stallion dirancang tidak hanya sebagai COIN, melainkan pesawat ini dapat dijadikan armed gunship dan utility transport. Dalam laga Perang Vietnam, AU-24 Stallion dipasangi kanon laras putar M197 kaliber 20 mm. Kanon dengan tiga laras ini sejenis dengan yang dipasang pada helikopter serang Super Cobra dan jet temur T-50i Golden Eagle. Kanon ini dipasang di pintu kargo sebelah kiri, atau dapat juga dipasang pada hardpoint di bawah sayap atau di bawah fuselage. Senjata lain yang dapat digotong adalah bom MK82, bom disematkan pada bagian bawah fuselage dan sayap.

Dipasangi bom MK82

Sebagai pesawat COIN, AU-24 Stallion ditenagai mesin tunggal Pratt & Whitney Canada PT6A-27 turboprop dengan kekuatan 680 shp. Kecepatan jelajahnya 260 km per jam dan kecepatan maksimum 348 km per jam. Dengan kapasitas bahan bakar 450 liter, pesawat ini dapat terbang sejauh 1.032 km dengan payload minimum.

Baca juga: T-34C-1 Turbo Mentor – Akhiri Masa Tugas, Inilah Pesawat Latih Dasar TNI AU dengan Kemampuan COIN

Dari sisi performa, AU-24 Stallion dapat terbang sampai ketinggian 7.600 meter dan punya kecepatan menanjak 11 meter per detik. Diawaki oleh satu orang, pesawat dengan bobot maksimum 2,3 ton ini dapat dimuati sampai sembilan penumpang. Merujuk ke sejarahnya, 15 unit AU-24 Stallion pada tahun 1972 dijual AS ke Kamboja lewat program Foreign Military Sales dan kemudian dioperasikan Khmer Air Force. (Gilang Perdana)

8 Comments