Update Drone KamikazeKlik di Atas

Kecelakaan Fatal pada Kursi Pelontar Pembom Tu-22M3 Backfire, Tiga Awaknya Tewas

Kecelakaan yang terkait kursi pelontar (ejector seat) pada pesawat militer masih menjadi momok yang menakutkan bagi para penerbang. Setelah kasus di Perancis, di mana penumpang panik di jet tempur Rafale B (tandem seat) yang berujung melontarkan diri via ejector seat. Kini ada kabar tragis dari Rusia, tiga awak pembom strategis Tupolev Tu-22M3 Backfire terpaksa harus meregang nyawa akibat masalah pada kursi pelontar.

Baca juga: Bukan Hanya Kasus Rafale B, Penumpang Tarik Tuas Kursi Lontar Juga Pernah Terjadi di Indonesia

Dikutip dari Thesun.ie (23/3/2021), disebutkan sistem kursi pelontar pada pembom tersebut terpicu secara tidak sengaja, dengan dorongan roket tiga awaknya, termasuk komandan resimen penerbangan yang bertidak sebagai instruktur, Vadim Beloslyudtsev (48 tahun), dilaporkan ikut tewas. Kematiannya dipandang sebagai pukulan telak bagi angkatan bersenjata Rusia. Perwira senior tersebut telah melakukan misi penerbangan selama 540 jam dengan Tu-22M3 Backfire.

Kesemua yang tewas diakibatkan parasut tidak sempat mengembang pasca kursi terlontar dari kokpit. Hal tersebut terjadi saat pesawat masih berada di darat, di mana pesawat sedang dalam tahap persiapan sebelum take-off.

Tu-22M3 Backfire diawaki oleh empat personel, terdiri dari pilot, kopilot, navigator dan weapon systems officer. Awak keempat dilaporkan berhasil selamat, namun dalam kondisi luka-luka serius. Korban yang selama disebut sebelumnya telah mengikatkan dirinya ke kursi sebelum pelontaran yang tidak disengaja. Sementara ketiga awak yang tewas, belum tuntas mengigatkan dirinya ke kursi pelontar. Sumber dari media lokal Rusia menyebut sistem ejector seat dilaporkan telah diaktifkan saat pesawat sedang mempersiapkan keberangkatan.

Selain soal ikatan di kursi pelontar yang belum sempurna, “ketinggian lontar dikatakan juga terlalu rendah untuk parasut bekerja, dan tiga anggota awak telah menerima cedera fatal ketika mereka mendarat,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang diposting Russia Today.

Tu-22M3 Backfire adalah jenis pembom strategis yang dapat meluncurkan rudal/bom nuklir atau senjata konvensional. Dengan dilengkapi teknologi pengisian bahan bakar di udara, Tu-22M3 mampu digunakan untuk penerbangan jarak jauh, dengan rentang kecepatan maksimum Mach 1.88 dan ketinggian terbang hingga 13.300 meter.

Baca juga: Seandainya Ada Tu-16N, Maka Jangkauan Pembom Strategis Tu-16 AURI Bisa Mencapai Sydney

Radius jangkauan tempur Tu-22M3 mencapai sekitar 2.500 kilometer. Hal tersebut sudah cukup untuk membuat pesawat ini terbang di atas berbagai negara di Eropa Barat. Dengan memperhitungkan kemampuan pengisian di udara, bila dibutuhkan, Tu-22M3 bahkan mampu mencapai wilayah Amerika Serikat. (Gilang Perdana)

8 Comments