Kapal Induk Helikopter Cina Type 075 ‘Dipasangi’ Ski-Jump, Realistiskah?
|Selain dua kapal induk Liaoning dan Shandong, (Fujian belum beropeasi), praktis itulah tumpuan kekuatan tempur udara Angkatan Laut Cina saat ini. Lain dari itu, dilapis kedua, AL Cina juga mengandalkan dua unit Landing Helicopter Dock (LHD) atau kapal induk helikopter, sekaligus dikenal sebagai kapal serbu amfibi Type 075, yang dalam kode NATO disebut Yushen class landing helicopter assault.
Baca juga: AL Cina Resmi Operasikan Kapal Induk Helikopter Type 075 Kedua
Nah, belum lama ada postingan yang menarik dari akun Twitter @louischeung_hk, dimana diperlihatkan rekayasa pada desain LHD Type 075 yang dipasangi ski-jump. Foto hasil editan itu cukup menarik, pasalnya LHD Type 075 sekilas pandang menjadi mirip kapal induk konvensional yang dapat meluncurkan jet tempur. Tentu yang menjadi pertanyaan kemudian, mungkinkah LHD Type 075 dapat dipasangi ski-jump?
Situs Globalsecurity.org menyebut tidak akan dilengkapi ski-jump. Salah satu alasannya adalah bahwa saat ini AL Cina tidak memiliki jet tempur (ringan) yang punya cukup daya dorong untuk lepas landas dengan teknik ski-jump. Dengan panjang kapal 237 meter, artinya hanya tersisa sekitar 150 meter runway untuk lepas landas, jarak yang agak riskan untuk dijajal. Pun jika digunakan oleh jet tempur Shenyang J-15 Flying Shark, butuh ekstra power dan minimum payload untuk bisa lepas landas di runway yang sangat pendek.
Sekalipun Shenyang J-15 berhasil lepas landas, pesawat twin engine itu tidak bisa melakukan pendaratan di dek LHD Type 075 yang pendek dan sempit. Penempur steath terbaru yang masih dalam prototipe, Shenyang J-35, nasibnya juga serupa, tidak bisa mendarat konvensional di LHD Type 075.
Namun, lain cerita bila Cina memiliki jet tempur yang punya kemampuan Short Take-Off dan Vertical Landing (STOVL) seperti F-35B Lightning II, Yakolev Yak-141 atau Sea Harrier. Ketiga jet tersebut dapat lepas landas di runway pendek yang dilegkapi ski-jump, dan mendarat dengan cara vertikal landing.
LHD Type 075 punya bobot 36.000 – 38.000 ton, dengan kemampuan membawa 30 helikopter berukuran sedang. Komposisi helikopter yang dibawa terdiri dari helikopter serang WZ-10, helikopter angkut sedang, helikopter anti kapal selam Z-18 dan Z-20. Panjang kapal serbu amfibi ini mencapai 237 meter dan lebar 43 meter.
Desain ‘konvergensi’ sejatinya telah dijalankan oleh Jepang, yaitu dengan memodifikasi kapal induk helikopter JS Izumo untuk bisa mendukung penerbangan F-35B. Kesiapan Izumo Class nampak dari tersedianya hanggar berukuran besar berikut elevator, dan tentunya dek penerbangan yang luas.
Baca juga: Ikuti Jepang, Korea Selatan Persiapkan Kapal Induk untuk Tampung Jet Tempur F-35B
Modifikasi lebih lanjut diperlukan guna memperkuat dek agar dapat mendukung bobot tambahan, penempatan beragam lampu panduan dan menyesuaikan kapal dengan tempat dek yang lebih tahan panas untuk mendukung pendaratan vertikal F-35B. Meski sejumlah modifikasi telah ditetapkan, tapi sejauh ini belum dipastikan, apakah nantinya Izumo Class akan dipasangi ski jump layaknya kapal induk Inggris, Cina dan Rusia. (Gilang Perdana)
Positif thinking aja mungkin mrk mau ambil F-35
Bisa untuk take off/landing HALE/medium/heavy drone.
Sangat menarik, apakah J-31 akan dilengkapi dg kemampuan STOVL? Kemungkinan besar China memiliki salinan (yg kurang lengkap) tentang F-35B dan atau Yak-141. Sangat menarik bagaimana China ingin mengonversikan Kapal Induk helikopter mereka untuk mengangkut pesawat tempur mengingat LHA US Navy/USMC mampu mengangkut pesawat tempur F-35 B yg otomatis membuatnya sebagai kapal induk sedang/kapal induk ringan seperti milik UK, Aussie dan Jepang. Kita tinggal tunggu saja bagaimana cara China membuatnya mengingat China sudah kewalahan untuk membuat mesin pespur yg handal. Rusia gimana kabar ya? Hhhhhhhhhh