Kalashnikov Kembangkan Sistem Navigasi Drone Anti Jamming, Tak Lagi Gunakan Satelit

Meski detailnya belum diungkapkan, namun ada kabar bahwa Rusia tengah mengembangkan sistem navigasi baru untuk drone yang terlepas dari sistem satelit. Seperti diketahui, untuk operasi drone beyond line of sight (BLoS), maka jalur kendali lewat satelit menjadi yang dikedepankan. Meski kendali drone Rusia tak memanfaatkan satelit GPS (Global Positioning System), tetap saja jalur kendali lewat satelit rawan terhadap ancaman jamming dari electronic warfare.

Baca juga: BTS Sebagai Elemen Pengendali Drone, Mungkinkah?

Dikutip dari Kantor Berita Rusia – Tass.com (3/6/2022), drone Rusia nantinya akan mendapatkan sistem navigasi baru yang praktis kebal terhadap peperangan elektronik. Proyek ini adalah hasil garapan dari salah satu anak perusahaan Kalashnikov (Rostec Group). Sistem navigasi baru ini tidak bergantung pada sistem satelit, melainkan beroperasi dalam lingkaran tertutup tanpa sumber eksternal yang membuat drone praktis kebal terhadap sistem peperangan elektronik musuh.

Selain itu, jenis navigasi baru ini diklaim lebih akurat daripada Inertial Navigation System (INS). Rusia berharap kasus ‘hilangnya’ drone dengan sistem navigasi baru bisa berkurang.

Tahun lalu, KRET holding, yang juga bagian dari Rostec, mengembangkan sistem navigasi inersia strapdown baru yang mampu menentukan koordinat dan parameter pergerakan drone tanpa adanya landmark apapun. Sistem ini memberikan akurasi posisi yang tinggi dan otonom. Drone dapat menentukan parameter koordinat dan pergerakan suatu objek bahkan tanpa adanya orientasi darat, laut, atau ruang.

Baca juga: Ataka-Shorokh – Sistem Anti Drone dengan Basis Akustik

Pelaksanaan orientasi dan penentuan lokasi drone terjadi relatif terhadap lintasan atau target tertentu, termasuk lintasan yang bergerak. Sistem ini didasarkan pada perkembangan yang sebelumnya hanya digunakan di industri pesawat terbang dan helikopter. Sistem navigasi ini menyediakan identifikasi, pemrosesan kompleks, transmisi data penerbangan, dan navigasi dengan mentransmisikan informasi satelit dan inersia secara bersamaan melalui saluran terpisah. (Gilang Perdana)