Kado Tahun Baru untuk Zelenskyy, Washington Kirim 50 Unit IFV M2 Bradley ke Ukraina
|Seolah mengikuti jejak Presiden Perancis Emmanuel Macron yang memberi ‘kado’ tahun baru ke Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yakni berupa ranpur AMX-10RC/RCR 6×6, maka Presiden AS Joe Biden pun tak ingin ketinggalan momen, lewat Departemen Pertahanan Amerika Serikat, pada 5 Januari 2023, Washington secara resmi mengumumkan pengiriman ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) M2 Bradley ke Ukraina.
Baca juga: AMX-10RC/RCR 6×6 – Ranpur Roda Ban yang Menantang Duel MBT Rusia
Dari laman independent.ng, Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan M2 Bradley adalah bagian dari pengiriman peralatan yang lebih besar ke Ukraina. Pentagon belum menyebutkan jumlah Bradley yang akan dikirim ke Ukraina, tetapi menurut beberapa media di AS, Ukraina disebut akan menerima 50 unit M2 Bradley.
Dalam konferensi pers, Pat Ryder mengatakan, M2 Bradley adalah ranpur lapis baja yang dapat mengangkut pasukan infanteri di zona pertempuran. Jenis ranpur ini memiliki kemampuan ofensif dan defensif dan memberikan tingkat daya gempur yang mematikan.
M2 Bradley adalah IFV (Infantry Fighting Vehicle) berdasarkan sasis lapis baja yang dirancang untuk membawa pasukan infanteri di medan perang dan memberikan dukungan tembakan langsung menggunakan kanon otomatis onboard dan rudal anti tank.
Pengembangan Bradley dimulai pada 1970-an dan kendaraan pertama dikirimkan pada awal 1980-an. Saat ini, Angkatan Darat AS memiliki sekitar 2.500 unit IFV Bradley dalam konfigurasi A2 dan A3. Selain digunakan AS, Bradley juga dioperasikan Arab Saudi dan Lebanon. Diproduksi oleh BAE Systems Land & Armaments, total Bradley telah dibuat sebanyak 6.724 unit.
Sejak memasuki layanan Angkatan Darat AS, M2 Bradley telah mengalami beberapa modifikasi dan peningkatan dalam hal mobilitas, daya tembak, dan perlindungan. Bradley M2A4 adalah versi terbaru dalam keluarga Bradley.
Sebagai IFV, M2 Bradley dipersenjatai kanon ATK Gun Systems Company M242 kaliber 25 mm Bushmaster Chain Gun, plus senapan mesin M240C kaliber 7,62 mm yang dipasang secara koaksial di sebelah kanan laras kanon.
Kanon 25 mm memiliki kemampuan dual-feed rate capability dan penembak dapat memilih tembakan tunggal, dari segi performa, laju tembakan kanon 100 atau 200 proyektil per menit.
Bradley juga mampu melakukan operasi tempur anti-tank berkat dua peluncur rudal BGM-71 TOW yang dipasang di sisi kiri kubah. Sistem TOW memungkinkan kendaraan Bradley M2 untuk melawan Main Battle Tank (MBT) dan kendaraan lapis baja lain hingga jarak maksimum 3.750 meter.
Baca juga: Jumlah Rampasan BMP-3 dari Rusia, Telah ‘Membentuk’ Satu Batalyon Kavaleri di Ukraina
M2 Bradley punya berat di rentan 27,6 ton sampai 30,4 ton (bergantung pada konfigurasi proteksi). Dari spesifikasi, Bradley punya panjang 6,55 meter, lebar 3,6 meter dan tinggi 2,98 meter. Bradley diawaki 3 personel, sementara jumlah pasukan yang bisa diangkut bergantung pada varian.
Bradley ditenagai mesin diesel Cummins VTA-903T dengan kekuatan 600 hp (450 kW). Ranpur IFV tanpa kemampuan amfibi ini dapat melaju maksimum 56 km per jam dan menjelajah sejauh 400 km. (Gilang Perdana)
Pelan tapi pasti, Tank Abram tinggal masalah waktu saja…
kalau Indonesia membeli M2 Bradley dari Amerika untuk pergerakan pasukan yang digelar diperbatasan darat dengan negara jiran , kira-kira jumlah idealnya berapa ya … serta satuan mana yang ditugasi untuk mengawaki diperbatasan … Yonif Mekanik atau Yon Kav …
Karena di negara asalnya sudah dicoret dari daftar asset, semoga tambah kuat Ukraina utk memperpanjang peperangan.
Laris manis😁
Ifv yg proven melahap t72 waktu operasi desert storm 1991
Ga ada makan siang gratisa