AMX-10RC/RCR 6×6 – Ranpur Roda Ban yang Menantang Duel MBT Rusia
|Duel kavaleri di laga Perang Ukraina akan memasuki babak baru, di mana untuk pertama kalinya, ranpur roda ban (panser) dengan meriam berstandar kaliber tank, akan berhadapan dengan Main Battle Tank (MBT) Rusia. Yang dimaksud sebagai ranpur roda ban dengan meriam bertandar kaliber tank adalah AMX-10RC 6×6, produksi Nexter Systems, Perancis.
Baca juga: AMX-10P ACRA – Varian Peluncur Rudal Anti Tank yang Terlupakan
Menurut informasi yang diwartakan Surat Kabar Perancis “Le Figaro” pada 4 Januari 2023, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengumumkan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, bahwa Perancis akan mengirimkan ke Ukraina ranpur lapis baja AMX-10RC/RCR yang dipersenjatai dengan meriam kaliber 105mm, yakni meriam otomatis yang diklaim mampu mengalahkan MBT Rusia.
Dengan pengumuman terbaru dari Macron, maka Perancis menunjukkan komitmennya untuk mengintensifkan pengiriman kendaraan tempurnya ke Ukraina. Seperti diketahui, sejak awal perang di Ukraina pada 24 Februari 2022, Perancis telah memberikan peralatan dan senjata ke militer Ukraina sejumlah €470 juta dan menduduki peringkat negara kelima di Eropa yang memberikan bantuan militer, keuangan, dan kemanusiaan ke Ukraina.
Saat ini, Angkatan Darat Perancis mengoperasikan total 245 unit AMX-10RC/RCR. Selama beberapa tahun Perancis telah meluncurkan program Scorpion untuk modernisasi angkatan daratnya dengan penggantian AMX-10RC/RCR dengan ranpur lapis baja Jaguar 6×6.
Dengan pengiriman AMX-10RC ke Ukraina, otomatis menjadikan Perancis sebagai negara pertama di dunia yang memasok kendaraan lapis baja yang mampu melawan langsung MBT Rusia. Bahkan, AMX-10RC mampu menembakkan Nexter Munitions APFSDS (Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding Sabot) 105 F1 yang dapat menghancurkan sebuah MBT pada jarak tembak maksimal 2.200 meter.
Di Angkatan Darat Prancis, AMX-10RC digunakan sebagai kendaraan lapis baja pengintai – Reconnaissance Armored Vehicle. Pengembangan kendaraan ini dimulai pada September 1970 di Atelier de Construction d’Issy-les-Moulineaux (AMX) untuk memenuhi persyaratan Angkatan Darat Perancis pada kategori baru Fire Support Armored Vehicle.
AMX-10RC mulai dioperasikan militer Perancis pada tahun 1979. Kemudian ranpur tersebut ditingkatkan ke standar AMX-10RCR yang menawarkan lebih banyak perlindungan, mobilitas, dan daya tembak. Pada tahun 2003, Angkatan Darat Perancis menerima pengiriman pertama AMX-10RCR.
AMX-10RC/RCR dilengkapi dengan kubah dengan tiga awak. Senjata utamanya adalah satu meriam semi-otomatis F2 105 mm dengan vertical wedge breech block dan laras yang dilengkapi thermal jacket and a two-stage muzzle brake. Persenjataan kedua AMX-10RC/RCR mencakup satu senapan mesin koaksial 7,62 mm dan satu senapan mesin 7,62 mm yang dipasang di palka komandan.
Desain AMX-10RC/RCR terdiri dari tiga bagian utama dengan pengemudi duduk di kiri depan lambung, kemudian bagian kubah meriam di tengah, dengan komandan, penembak dan pemuat munisi (loader). Sementara mesin ada di belakang.
Bagian lambung dan kubah AMX-10RCR dibuat dengan material baja aluminium yang memberikan perlindungan bagi awak terhadap tembakan senjata ringan dan serpihan peluru. AMX-10RCR dilengkapi dengan lapis baja tambahan baru yang terdiri dari pelat baja yang memberikan perlindungan tambahan terhadap tembakan senjata kecil dan amunisi anti-tank.
Pada AMX-10RCR, pada bagian belakang kubah telah diperpanjang untuk memberikan ruang tambahan bagi peralatan.
Baca juga: Panhard EBR – Ranpur Berkemudi Ganda Kavaleri TNI AD
AMX-10RC/RCR ditenagai oleh mesin diesel – Hispano-Suiza atau Baudouin, yang menghasilkan tenaga 280 hp pada 3.000 rpm digabungkan dengan transmisi preselektif 4 gigi maju dan 4 gigi mundur.
Ranpur dengan bobot di rentang 16 – 22 ton (bergantung pada lapisan proteksi), dapat dibawa ngebut di jalan raya maksimum 85 km per jam, dengan jarak jelajah maksimum 1.000 km. (Bayu Pamungkas)
jaman sekatang tidak mrngandalkan kaliber meriam bila berhadapan tank vs tank….meski hanya 105mm bila bawa peluru ATGM falarick..MBT yg tangguh bisa mampus.
Mirip Cockeril 105 yang dipake Harimau
Armata produk gagal produksi. Kagak kuat produkdi massal tanpa ada komponen2 dari barat yg saat ini udah di embargo.
Akhirnya ngeluarin tank2 sisa soviet T55 danT62
Se Eropa + Amerika gotong royong kirim senjata. Ukraina jadi tempat percobaan senjata baru dan pembuangan senjata lama.
Mudah mudahan segera berakhir, khawatir jadi pengantar PD III.
Bha.. ha.. ha.. Klo lawannya T-55 sih msh mungkin, tapi lawannya T-90M apalagi armata, ngimpi.. Dg meriam kaliber 105, cuma lecet doang.
Bisa aje Paris ngabisin stok barang jadul dijual ke Ukro, Ranpur tua gini mah makanan empuk kayak apem bagi Armata, jarak tembak cuma 2 km lawan 12 km, pasti Angus duluan, harusnya kirim Lecrec baru imbang😁