K239PL Homar-K – Varian Self Propelled MLRS K239 Chunmoo yang Dibeli Polandia dari Korea Selatan
|Kilas balik ke 27 Agustus 2022, Polandia mengumumkan pengadaan self propelled MLRS K239 Chunmoo 8×8 dari Hanwha Corporation, Korea Selatan. Namun, Polandia tak serta merta membeli sistem senjata dalam bentuk ‘asli’. Lantaran membeli dalam jumlah besar, Polandia mensyaratkan penggunaan komponen dalam negeri pada pengadaan K239 Chunmoo. Yang salah satunya berupa penggantian platform truk peluncur.
Baca juga: Polandia Pilih K239 Chunmoo β Self Propelled MLRS Multi Kaliber Buatan Korea Selatan
MLRS K239 Chunmoo 8×8 (asli) menggunakan platform truk Doosan Infracore K239L 8Γ8, sementara Polandia meminta platfom truk menggunakan Jelcz P882 8×8. Selain menggunakan truk buatan dalam negeri, MLRS yang diakuisisi dari Korea Selatan ini juga akan mengadopsi sistem pengendalian tembakan Topaz buatan Polandia. Dengan perubahan spesifikasi di atas, varian K239 Chunmoo 8×8 untuk Polandia kemudian diberi label K239PL Homar-K.
Seperti halnya pada proyek pengadaan jet tempur taktis FA-50 Fighting Eagle yang terbilang cepat untuk Polandia, maka pun demikian untuk K239PL Homar-K. Setelah tiga truk Jelcz P882 8×8 tiba di Korea Selatan, pada 7 Juni 2023, Homar-K telah diluncurkan oleh Hanwha. Dan seperti dikutip dari akun Twitter Global Defense Insight, pada akhir Juli lalu K239PL Homar-K telah sukses menuntaskan mobility test di Changwon, Korea Selatan.
The HOMAR-K, Polish version of Hanwha’s K-239 Chunmoo MRLS, successfully completed its mobility tests at a state-run proving ground in Changwon, southern industrial city of South Korea, late July.
π΅π±π°π·1/3 pic.twitter.com/8oliEE1hy7
β Global Defense Insight (@Defense_Talks) August 3, 2023
Sesuai perjanjian antara Korea Selatan dan Polandia, 218 unit Homar-K akan dibangun di Korea Selatan, dan 70 sisanya akan dibangun di Polandia. Pengiriman batch perdana K239PL Homar-K ke Angkatan Darat Polandia akan dilakukan pada awal Agustus ini.
K239PL Homar-K membawa dua pod peluncuran yang mampu menembakkan roket dengan kaliber berbeda. Ini dapat menembakkan roket tanpa pemandu K33 kaliber 130 mm (20 roket ke setiap pod), roket tanpa pemandu 227 mm (6 roket ke setiap pod), dan roket berpemandu 239 mm (6 roket ke setiap pod).
Roket 130 mm memiliki jangkauan 36 Km, sedangkan roket kaliber 230 mm yang lebih besar memiliki jangkauan sekitar 80 Km untuk yang tidak berpemandu, dan 160 Km untuk varian berpemandu. Roket 239 mm memiliki panjang 3,96 meter dan dipandu GPS/INS dengan dua mode operasi, yaitu ledakan tumbukan (impact bursting) untuk melawan personel dan ledakan tunda (delay bursting) untuk menghancurkan bunker. Dua jenis pod roket yang berbeda dapat dimuat sekaligus dan wadah modular dapat dimuat ulang dengan cepat.
Baca juga:Β Sukses Lawan M142 HIMARS, Rusia Klaim MLRS Tornado-S Diminati Pasar Ekspor
Pengadaan self propelled MLRS dalam jumlah besar dan periode pengiriman yang cepat, tak bisa dilepaskan dari kebutuhan Polandia atas kekhawatiran terimbas perang Rusia-Ukraina. (Gilang Perdana)
Yup saya setuju……@kabeerje
Lebih tepat guna roket ini dibanding rudal balistik KHAN…..apalagi lebar selat-selat strategis RI masih dalam jangkauan roket buatan korea
Rusia itu luar biasa dalam hal sistem pertahanan, utk hadapi rudal balistik, kanon, drone,rudal jelajah, yg menghantam moskow cuma 2 drone kalauu tdk salah.. mestinya dibeli diterapkan di jakarta, surabaya, medan. utk menghadapi kemungkinan serangan dari cina di natuna dan australia ( tahun 2037)
Bukan main ya roketnya mampu mencapai jarak 160 km, gugus tempur laut pada jarak itu bisa dilawan dengan tembakan salvo jika roket dipasangi proximity fuse sensor meledak tanpa tumbukan setting 5 m dari permukaan air laut jamin pecahannya mampu rusakkan perangkat radar dan telekomunikasi armada.
Tuh kan beli banyak, cepat pasti dapat kandungan dalam negeri yang banyak pula.
Lha di sini beli dikit-dikit banyak maunya sementara kemampuan kurang. Ibarat nafsu besar tenaga loyo.