Sukses Lawan M142 HIMARS, Rusia Klaim MLRS Tornado-S Diminati Pasar Ekspor
|Saat Ukraina dengan sokongan Amerika Serikat melakukan serangan artileri M142 High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) ke basis pertahanan Rusia, maka tidak butuh waktu lama bagi Rusia untuk mempelajari karakteristik HIMARS. Dan guna menandingi gempuran roket HIMARS, Rusia yang sejak tahun 2014 mengoperasikan Tornado-S, mengklaim telah sukses meningkatkan kemampuan self propelled MLRS di kaliber 130 mm tersebut.
Baca juga: A-222E Bereg 130mm – Sistem Artileri Pertahanan Pantai Armada Laut Hitam Rusia
Dikutip dari situs kantor berita Rusia Tass – Tass.ru (19/6/2023), disebutkan Prajurit Distrik Militer Barat (ZVO) yang menggunakan MLRS Tornado-S berhasil menghancurkan HIMARS di zona operasi khusus. Hal ini diungkapkan oleh wakil kepala perhitungan dengan tanda panggil “99”.
“Setiap proyektil memiliki datanya sendiri pada target, saat dalam proses penerbangan roket dapat mengoreksi dirinya sendiri, berkomunikasi dengan navigasi dan satelit, ini meningkatkan akurasi”, – katanya dalam rekaman yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
MLRS Tornado-S adalah versi modern dari MLRS BM-30 Smerch. Peningkatan tersebut memengaruhi amunisi, komunikasi, dan kontrol. Hasilnya, para pengembang berhasil meningkatkan jarak tembak, akurasi, dan daya tembak Tornado-S secara signifikan.
Seperti pendahulunya, Tornado-S (Tornado-S 9K515 MLRS) dibekali 12 tabung peluncur untuk roket kaliber 300 mm. Roket pda Tornado-S mampu mencapai target pada jarak yang jauh lebih jauh daripada Smerch, yakni 120 km berbanding 70-90 km. Ini dirancang untuk menghancurkan target individu dan area. MLRS Tornado-S digunakan baik dalam pertahanan maupun ofensif.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut amunisi pada Tornado-S sebagao roket pintar. Sumber dari Kemhan Rusia mengatakan MLRS Tornado-S selama operasi militer khusus dapat menonaktifkan dan menghancurkan pos komando, depot senjata, amunisi, dan bahan bakar, pusat komunikasi, fasilitas pertahanan udara, dan target penting lainnya yang terletak pada jarak yang signifikan.
Awak artileri Rusia juga telah adaptif dalam pengoperasian MLRS ini, yaitu mereka meninggalkan area berbahaya (peluncuran) secepat mungkin setelah melakukan serangan. Berkat awak Tornado-S yang terkoordinasi dengan baik, maka mereka dapat menyerang lagi dari posisi tembak yang berbeda dalam beberapa menit. “Mereka tidak pernah bekerja di tempat yang sama berulang kali, dan mereka tidak pernah menggunakan area persembunyian yang sama untuk kendaraan mereka,” ujar pihak Kemhan Rusia.
Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSMTC) Russia, pada 3 Juni 2023 mengatakan, telah terjadi lonjakan minat di luar negeri terhadap senjata Rusia, termasuk pada sistem MLRS Tornado-S.
FSMTC mengklaim bahwa senjata dan perangkat keras militer Rusia selalu memamerkan efisiensi dan keandalan yang tinggi dan terus berhasil menunjukkan kualitas ini dalam pertempuran nyata. “Buktinya adalah lonjakan minat yang cukup besar terhadap senjata kami di luar negeri, khususnya jet tempur, helikopter serang, kendaraan lapis baja, termasuk beberapa sistem peluncuran roket dan lainnya,” kata FSMTC.
Tornado-S jauh lebih kuat dari MLRS pendahulunya. Sistem roket ini mampu menghancurkan area pertahanan musuh seluas dua belas lapangan sepak bola dengan paket lengkap, yakni salvo dari kedua belas roket pemandu. Setiap proyektil roket dapat ditembakkan pada jarak dan arah yang berbeda. Sektor api hampir mencapai 90 derajat.
Menurut presentasi resmi Rosoboronexport, peningkatan kinerja 9K515 di atas Smerch dengan karakteristik bobot dan energi keseluruhan yang sama dari roket dan hulu ledaknya telah dicapai melalui peningkatan rasio angkat-ke-seret roket dan kontrolnya sepanjang seluruh jalur penerbangan. Time-to-fire dari menerima data target telah dikurangi menjadi 75 detik, sementara waktu salvo penuh (untuk roket berpemandu) adalah 33 detik. Penyimpangan roket berpemandu 9K515 dari target 3-15 kali lebih kecil dari roket Smerch. Pengurangan 5 kali lipat dari personel yang terlibat telah tercapai.
Sistem Tornado-S yang mencakup kendaraan peluncuran, menyediakan navigasi darat independen dan kontrol survei, pertukaran data otomatis dengan kendaraan komando dan kontrol, perhitungan data misi penembakan dan penerbangan. Peluncuran tunggal, salvo penuh atau sebagian dimungkinkan.
Seperti roket berpemandu cluster 9M544 dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja ringan, target tunggal dan grup tetap dan bergerak, termasuk pos komando, pusat sinyal, fasilitas industri militer, dan lain sebagainya. Sementara roket berpemandu cluster 9M549 dengan submunisi fragmentasi digunakan untuk menghancurkan soft target, termasuk basis pasukan lawan.
Baca juga: Tornado-G: Berhulu Ledak Lebih Tinggi, Inilah Sistem MLRS 122mm Terbaru dari Rusia
Selain itu, MLRS Tornado-S dapat menembakkan semua jenis roket yang digunakan oleh BM-30 Smerch. Tornado-S 9K515 dipasangkan pada plaform kendaraan MZKT-79306 8×8. Namun, ada juga Tornado-S yang dipasang pada truk KamAZ-63501 8×8, varian ini disebut light Tornado 9A52-4, lantaran dalam satu kendaraan hanya terdiri dari enam tabung peluncur roket 130 mm. (Gilang Perdana)
sukses besar untuk militer rusia!
Fakta bahwa Russia menjajah, menganeksasi wilayah Ukraina silhakan berdebat tapi saya fokus ke arti strategis penguasaan wilayah oleh Russia yaitu sterilisasi akses darat jalur ke laut hitam dari Ukraina, dan lebih lanjut dari NATO. Untuk akses laut, kita tahu bahwa Turki sangat ketat dengan demikian penguasaan wilayah pesisir pantai Ukraina sangat krikital dan strategis. Target lebih besar seharusnya adalah mengausai Ukraina sepenuhnya, menciptakan negara boneka/buffer zone bagi Russia. Itulah sebabnya Russia melakukan “operasi militer” dan mengorbankan ratusan ribu tentaranya (at all cost) untik tujuan ini.
Kenapa tidak segera selesai konflik di Ukraina tergantung kemauan politik Ukraina sendiri dan barat, kalau Rusia sptnya siap setiap waktu hentikan operasi militer khususnya, asal lawan2nya tidak bebal dgn sanksi2 curang, menang2an, sok kuasa dunia atau apalah, penting segera selesai ni konflik supaya tidak kebablasan konfliknya.
@benni, bukan penguasaan wilayah yang diincar rusia, tapi hanya tekanan politik, lagipula, wilayah yang sudah dikuasai sebelumnya kebanyakan dikembalikan tanpa perlawanan, lagipula ukraina itu lucu, barat sama rusia dihina sekaligus di berbagai video, tapi terus terusan merengek minta bantuan kebarat
benni @ emang rusia pernah mengatakan misi mereka di Ukraina adalah perang ya??? setau gue dr awal rusia mengatakan operasi militer khusus…😂😂😂
Yg jelas embargo ke Russia itu benar2 dashyat, semua lini di embargo. Kalau negara federasi wakanda sudah rontok dan ganti pemerintahan. Tapi tetap perang, tetap jualan minyak , bahkan usa beli minyak juga ke russia. Bahkan melarang ukraina serang russia, hanya menyerang di wilayah ukraina sendiri
membaca uraian dan specs Tornado diatas teorinya,Russia harusnya sudah menang perang dong! terus apa masalahnya? perang bersemi sampai sekarang…
Tunggu hasil alih teknologi radar, manpad dan atgm dijamin industri militer Indonesia mampu menciptakan sistem pertahanan yg sesuai doktrin yg dianut TNI
kita beli roket mlrs tornado saja, ranjau terbang penghantam (loncat setelah deteksi target mendekati),beberapa senjata tangguh blm dikalahkan, sistem dan propolen roket hypersonik/jelajah (buat dipasang roket buatan Indonesia) dll buatan rusia. ditaruh buat ngelawan invasi cina di kelautan dan daratan natuna. tidak ada berhak melarang indonesia membela tanah air sendiri. beli boleh diam diam utk kebutuhan pertahanan keamanan NKRI.
Leopard A6 kasta tertinggi rontok oleh kornet dan drone bunuh diri (+ bradley2). Bom JDAM mandul, sasaran ngga ada yg kena target, heli KA 52 ditembak 23 manpad ngga rontok. Brigade perang elektronik / electronic warfare MUMPUNI alias master. Rontok mesin perang NATO. Jadi kita kalau ngga beli mainan Russia sungguh terlalu