Jerman ‘Tolak’ Kirim Rudal Jelajah Taurus ke Ukraina, Khawatir Picu Perang Dunia Ketiga
|Guna meningkatkan gempuran pada posisis strategis Rusia, maka opsi paling mujarab yang dapat dilakukan oleh Ukraina adalah meluncurkan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara atau air-launched cruise missile (ALCM). Untuk itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terus melobi negara-negara NATO untuk terus memasok rudal seperti Storm Shadow/SCALP. Namun, pasokan Storm Shadow dari Inggris dan Perancis terasa masih kurang, mengingat jalannya peperangan diprediksi masih akan panjang.
Baca juga: Setelah ‘Storm Shadow’, Kini Ukraina Minta Jerman Kirim Rudal Jelajah Jarak Jauh Taurus
Berangkat dari kebutuhan akan rudal jelajah dalam kuantitas yang cukup, maka Ukraina sejak bulan Mei lalu telah meminta kepada pemerintah Jerman, agar dapat memasok rudal jelajah jarak jaih Taurus. Kabar permitaan rudal Taurus telah diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman. Namun, pihak Kementerian Pertahanan Jerman menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut atau mengatakan seberapa besar kemungkinan Jerman akan memasok rudal Taurus ke Ukraina.
Jerman sebagai pemasok persenjataan berat ke Ukraina, sangat dinantikan Kiev untuk partisipasinya dalam mengirimkan rudal Taurus. Maklum yang dikirim Jerman ke Ukraina bukan alutsista ‘kaleng-kaleng’, Berlin sejauh ini telah memasok Main Battle Tank (MBT) Leopard 2A4/2A6, Sistem Hanud Flakpanzer Gepard dan Infantry Fighting Vehicle (IFV) Marder 1A3. Maka lepas dari itu, Zelenskyy dapat meminta Taurus kepada Jerman.

Menurut sumber yang dikutip oleh tabloid Jerman Bild, pemerintah Jerman baru-baru ini menahan diri untuk tidak memasok rudal jelajah Taurus kepada angkatan bersenjata Ukraina. Namun penolakan resmi belum dikeluarkan oleh pemerintah Jerman, sehingga situasi masih berubah-ubah.
“Permintaan Ukraina untuk rudal jelajah Taurus tampaknya tidak mendapat dukungan oleh pemerintah Jerman, tapi penolakan resmi belum dikirimkan ke Kiev”, ujar Bild.
Dugaan saat ini menunjukkan bahwa peralihan kekuasaan baru-baru ini memberikan peluang bagi Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk mempertimbangkannya dengan cermat. Meskipun demikian, analis pertahanan global memperkirakan kecil kemungkinan Jerman akan ‘tunduk’ pada permintaan Ukraina atas rudal jelajah Taurus. Meskipun demikian, Jerman memberikan tawaran untuk memasok Ukraina dengan rudal tambahan untuk sistem Patriot mereka.

Kesulitan dalam masalah pasokan Taurus masih belum terselesaikan, dan Jerman menyatakan kegelisahannya karena kekhawatirannya terkait dengan Rusia. Ada ketidakpastian yang membayangi di Jerman, karena Jerman mempertimbangkan potensi risiko yang mungkin timbul jika Ukraina melancarkan serangan ke Jembatan Krimea dengan menggunakan Taurus.
Pada bulan Mei lalu, pemerintah Ukraina menyatakan minatnya untuk memperoleh rudal Taurus dari Jerman. Rudal-rudal ini memiliki kemampuan menyerang untuk menargetkan objek hingga jarak 500 km secara efektif. Mengingat kondisi jarak antara perbatasan Ukraina dengan Rusia, maka akan menimbulkan potensi ancaman bagi pertahanan udara Moskow, yang berada dalam jangkauan serangan Taurus.
Merefleksikan gawatnya situasi ini, penasihat pemimpin DPR, Ian Gagin, berkomentar tentang dampak buruk yang bisa terjadi. Menurut laporan RT, Gagin berpendapat bahwa keputusan Berlin untuk memberi lampu hijau pada pengiriman Taurus berpotensi memicu perang dunia ketiga.
Rudal jelajah Taurus adalah sistem senjata yang diluncurkan dari udara yang dikembangkan oleh Jerman dan Swedia. Rudal ini dirancang untuk diluncurkan dari pesawat, khususnya jet tempur Tornado dan Gripen. Rudal tersebut mampu menyerang sasaran jarak jauh dengan presisi tinggi.
Dalam hal kemungkinan operasional, rudal jelajah Taurus menawarkan beberapa keunggulan. Kemampuan peluncuran udaranya memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal pemilihan target dan keterlibatan. Rudal ini dapat diluncurkan dari jarak yang aman, sehingga mengurangi risiko bagi pesawat dan awaknya. Selain itu, kemampuan rudal jarak jauh memungkinkannya untuk menyerang sasaran yang berada jauh di dalam wilayah musuh.
Rudal ini dilengkapi dengan sistem panduan yang sangat akurat, yang mencakup navigasi inersia dan GPS. Desain rudal ini juga memiliki desain stealth, mengurangi deteksi radar dan meningkatkan peluangnya untuk menghindari pertahanan udara musuh.
Baca juga: Taurus KEPD 350 – Rudal Jelajah Jarak Jauh Anti Jamming GPS
Selain itu, rudal jelajah Taurus dipersenjatai dengan hulu ledak yang kuat, yang mampu menembus target yang sulit seperti bunker dan struktur yang diperkuat. Sistem pengenalan targetnya yang canggih memastikan keterlibatan target yang tepat, meminimalkan kerusakan tambahan. (Gilang Perdana)
Mending pada udahan sih kirim2 nya.
Ga kasian apa ama rakyat ukraina kalo perang terus2an.
Belum kalo Rusia makin ngamuk terus nembakin apa yg seharusnya engga di tembak.
Malah jadi perang dunia 3.
Misal bisa jadi game changer kirim saja ke Ukrainia, mungkin kekhawatiran Jerman siapa tahu ada yg bisa ditundukkan utk di diagnosa spt rudal2 dan persenjataan yg lain, mereka sudah belajar mulai sadar utk tidak under estimate lagi dengan kemampuan Rusia.
Arrow 3 blm datang. Jadi jgn dikirim dulu. Haha.
Kita tunggu saja putin habis kesabaran
Negara penyumbang rudal jelajah apa ya ga mikir itu pasukan ukraina bener bener bijak makenya