Jepang Tampilkan Desain XLUUV untuk Beragam Misi Peperangan Bawah Laut
Meski belum menampilkan tajinya, XLUUV (Extra Large Uncrewed Underwater Vehicles) dipercaya akan mengambil peran penting dalam operasi bawah permukaan laut di masa mendatang. Setelah Angkatan Laut Amerika Serikat, Cina, Rusia, Jerman, Perancis Inggris dan Korea Selatan, mengembangkan desain XLUUV, maka Jepang sebagai negeri kampiun teknologi canggih tak ingin ketinggalan.
Baca juga: Cina Tampilkan Desain Kapal Selam Tanpa Awak yang Dilengkapi Peluncur Torpedo
Dalam ajang DSEI Japan yang dihelat 15 – 17 Maret 2023 di dekat Tokyo, ATLA (Acquisition, Technology & Logistics Agency)memamerkan untuk pertama kalinya desain XLUUV-nya. Dikutip dari Navalnews.com (29/3/2023), desain XLUUV Negeri Sakura mengandalkan desain modular, di mana panjang bodi utama adalah 10 meter, dan panjang XLUUV berikut tambahan modul misi menjadi 15,6 meter.
XLUUV dengan bentuk persegi panjang ini punya diameter 1,8 meter dan mengandalkan tenaga dari paket baterai lithium ion, sistem propulsi dan konfigurasinya tidak biasa dengan pendorong empat arah. Ini adalah sesuatu yang biasanya ditemukan pada UUV yang lebih kecil untuk pemeriksaan netralisasi ranjau. Desain seperti itu kemungkinan memberikan kemampuan manuver yang lebih baik ke XLUUV.

Proyek XLUUV Jepang digarap Mitsubishi Heavy Industries (MHI) sebagai kontraktor utama. Menurut keterangan ALTA, XLUUV dikedepankan untuk menunjang misi:
1. Pengerahan jarak jauh dengan kemampuan bertahan yang tinggi dalam keadaan di mana dukungan oleh kapal permukaan tidak tersedia.
2. Adaptasi untuk berbagai operasi seperti peperangan ranjau, peperangan anti kapal selam, dan pengintaian.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk menunjukkan bahwa XLUUV dapat melakukan navigasi otonom dengan peningkatan keandalan dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kecerdasan buatan dan mampu memenuhi berbagai jenis misi dengan mengganti modul misi secara modular.
Baca juga: AL Inggris Akuisisi CETUS, Kapal Selam Tanpa Awak Pertama dengan Desain Modular
Menurut Dr. Horie, Direktur Jenderal Departemen Strategi Teknologi ATLA, paket baterai XLUUV juga bersifat modular tergantung pada kebutuhan misi dan fitur teknologi Lithium Ion. . Pengembangan prototipe XLUUV telah diberikan batasan waktu, seperti uji kinerja dan uji coba laut XLUUV akan dimulai tahun ini, dan kesemuanya akan berlangsung hingga tahun 2025. (Bayu Pamungkas)
Awas…nanti ketemu Poseidon di bawah sana.
Wong kasel Virginia punya yg Sono aja langsung ngacir gas pool klo ketemu Poseidon paman Putin..👍