Jelang Produksi Tingkat Penuh, Boeing Luncurkan F-15EX Ketiga dalam Konfigurasi Operasional Akhir

(image credit: Jerry McGrath/cryonic_photography)

Setelah lebih dari dua tahun sejak penerbangan perdana, Boeing untuk pertama kalinya menerbangkan F-15EX Eagle II ketiga (EX-3), yang juga merupakan pesawat pertama yang dibuat dalam konfigurasi operasional akhir. Pesawat ini terbang hanya dengan cat primer dan nomor seri kecil (20-0003) pada ekor kembarnya, dan akan menerima warna dan lambang akhir sebelum dikirimkan ke Angkatan Udara AS (USAF).

Baca juga: Biaya Akuisisi Jet Tempur F-15EX Naik Hingga US$94 Juta Per Unit, Belum Termasuk Harga EPAWSS

Sebagai catatan, penerbangan perdana F-15EX Eagle II dilakukan pada 2 Februari 2021. Penerbangan perdana pesawat ini dilakukan di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat.

Dikutip dari theaviationist.com (28/10/2023), F-15EX Eagle II ketiga menyelesaikan tahap pertama Integrated Test & Evaluation (IT&E). Sepanjang fase ini, F-15EX berpartisipasi dalam 19 Large Force Exercise yang berinteraksi dengan pesawat generasi kelima. Pesawat ini menandai penggunaan rudal udara-ke udara terlama dan mengonfirmasi penggunaan F-15EX pertama dari pelepasan amunisi udara ke permukaan non nuklir terlama yang ada dalam inventaris.

Data tersebut saat ini sedang dianalisis oleh Air Force Operational Test and Evaluation Center dan Office of the Secretary of Defense Director of Operational Test and Evaluation, yang nantinya akan menginformasikan langkah selanjutnya dari program ini, yakni fase produksi tingkat penuh F-15EX. Menurut pihak Angkatan Udara AS, keputusan tersebut diperkirakan akan diumumkan pada akhir tahun ini, menurut Angkatan Udara.

“Enam F-15EX diperkirakan akan dikirimkan antara akhir kuartal keempat tahun fiskal 2023 dan kuartal pertama tahun fiskal 2024,” kata Donn Yates, direktur eksekutif di Boeing Air Force Fighters and Trainers Business Development. Empat dari pesawat ini akan bergabung dengan EX-1 dan EX-2 di Pangkalan Angkatan Udara Eglin, Florida, sedangkan dua pesawat terakhir diperkirakan akan bergabung dengan Kingsley Field di Klamath Falls, Oregon.

Namun, rencana untuk mendirikan Formal Training Unit (FTU) untuk F-15EX sedang dipertimbangkan kembali, karena Angkatan Udara sedang mengevaluasi infrastruktur di Kingsley Field dan kesesuaian wilayah udara untuk F-35 Lightning FTU. Jika rencana tersebut terlaksana, pelatihan F-15 akan diambil alih oleh Pangkalan Angkatan Udara Seymour Johnson, North Carolina, yang sudah menjadi markas FTU F-15E Strike Eagle. Rencana untuk 142nd Wing di Pangkalan Udara Garda Nasional Portland menjadi unit F-15EX operasional pertama pada tahun fiskal 2025 masih berjalan.

Lantaran membeli dalam jumlah ratusan dan kelak akan menjadi backbone kekuatan udara AS, maka sebelum fase produksi penuh dijalankan, segala sesuatu harus dipertimbangkan dengan cermat. Angkatan Udara AS akhirnya membeli 104 unit pesawat tempur F-15EX, turun dari yang semula akan membeli 144 unit.

Lantaran ada penuruan jumlah pesanan, maka biaya per unit dari 104 pesawat akan naik menjadi US$93,95 juta dalam dollar yang disesuaikan. Program dasar tahun 2020, sebagaimana didokumentasikan dalam laporan akuisisi Angkatan Udara. Boeing awalnya memperkirakan biaya per unit F-15EX adalah US$80 juta per pesawat.

Dalam laporan terpisah, Angkatan Udara AS melaporkan lonjakan biaya satuan untuk F-15 Eagle Passive/Active Warning Survivability System (EPAWSS), karena hal itu secara drastis mengurangi jumlah peralatan peperangan elektronik yang akan dibeli untuk melengkapi F-15E Strike Eagle. Paket EPAWSS dijual terpisah. Sedangkan harga satuan F-15EX naik sebesar $17 juta per unit—menjadikannya pesawat tempur twin engibe itu akan seharga US$111 juta.

Program F-15EX sebenarnya mengalami penurunan biaya unit sebesar 5,24 persen dari program dasar tahun 2020, yang merupakan hasil dari pembalikan arah beberapa rencana pengurangan armada oleh Angkatan Udara AS. Mengotak-atik lebih lanjut jumlah akhir pengadaan pesawat kemungkinan akan mempengaruhi Acquisition Procurement Units Cost (APUC) sebesar $93,95 juta.

Baca juga: Konfigurasi dengan Dua Weapon Stations Baru, Jet Tempur F-15EX Bisa Bawa 12 Rudal Udara ke Udara

Boeing membangun F-15EX, yang didasarkan pada F-15QA Ababil yang dibuat untuk Qatar. Perubahan dari F-15E mencakup prosesor yang sangat kuat, dua stasiun senjata tambahan, dan sistem fly-by-wire. Pada awal program, Boeing memperkirakan biaya unit sekitar $80 juta untuk F-15EX. (Gilang Perdana)

6 Comments